The Future of Us
🕊🕊🕊
Soohyun melangkahkan kakinya setengah berlari dengan tergesa-gesa. Saat baru saja pulang dan bahkan belum sempat turun dari mobil, dia diberitahu bahwa istrinya, Jiwon sedang kambuh. Kegilaan wanita itu makin meresahkan dan makin memusingkan.
Soohyun diberitahu bahwa Jiwon menolak sarapan, makan siang hingga makan malam yang berarti hari ini perut wanita itu belum diisi apapun sama sekali. Terhitung sudah lima hari Jiwon dikurung dikamarnya dan tidak Soohyun perbolehkan sama sekali keluar.
Setiap jam makan akan ada selalu pelayan yang mengantarkan makanan dan membantu Jiwon dalam segala hal. Sedangkan Soohyun, ditengah banyaknya masalah yang mengusik masih harus sigap dan disiplin dalam menjalankan tugasnya sebagai kepala negara. Cukup berat atau mungkin terlalu berat baginya sekarang, dipaksa berdiri tegak padahal seluruh raga sudah penuh dengan luka.
Biasanya akan ada Jiwon yang selalu menemaninya, membantunya dan menggenggam tangannya saat dirinya muak berhadapan dengan publik. Namun sekarang Soohyun bahkan hanya bisa menemui istrinya itu tengah malam, saat Jiwon sudah tertidur pulas dan tenang.
Soohyun menghentikan langkahnya saat melihat beberapa pengawal dan pelayan berdiri ketakutan didepan pintu kamar Jiwon. Tanpa membuang waktu, Soohyun masuk dan lagi-lagi mendapati seluruh isi kamar yang berantakan dan Jiwon yang masih menggila mengacak-acak seluruh isi kamar.
Disudut dekat pintu berlutut seorang pelayan wanita dengan ketakutan dan disampingnya ada Ahn Seo Joon yang memegang pelipis yang berdarah, dapat Soohyun tebak pengawal pribadi istrinya itu baru saja terkena lemparan dari Jiwon.
Dengan buru-buru Soohyun menghampiri Jiwon dan mencegah tangan wanita itu yang baru saja akan melempar vas bunga ditangannya. "Lee Jiwon!" tegur Soohyun keras.
Tangan Jiwon dicengkam keras ke atas membuat wanita itu merintih kesakitan "Kau siapa lancang menyentuhku!" teriaknya tak terima. Soohyun cukup terkejut dengan pertanyaan itu, seolah wanita didepannya ini tak mengingat dirinya sama sekali. Namun lebih dulu Soohyun meraih vas yang digenggam Jiwon lalu melemparnya ke atas ranjang.
"Hentikan semua kekacauan ini, kau membuat semua orang ketakutan!" peringat Soohyun, namun Jiwon malah meronta kuat minta dilepaskan, berusaha mendorong tubuh kekar Soohyun dengan tubuh ringkihnya "Lepaskan aku, sialan! Kau siapa, kau menyakiti tanganku." amuk Jiwon makin histeris.
Soohyun terdiam menatap Jiwon dalam, melepaskan perlahan tangan wanita itu dengan lembut tanpa melepas pandangan.
Namuj Jiwon langsung menjauh dan melempar Soohyun dengan nampan berisi makanan yang berada dimeja ujung ranjang tak jauh dari posisi mereka berdiri. "Pergi!" teriaknya marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Future of Us (King & Queen) (End)
عاطفية[end] "Aku rela menjadi gila demi membuatmu bahagia." - Queen "Dan aku rela buta demi menyembuhkanmu" - King Loving you is killing me. This story inspired by K-Drama Queen of Tears & The King : Eternal Monarach A story by Savannazie