The Future of Us
.
🕊🕊🕊
.Hampanya lorong rumah sakit ditengah malam yang suram, menjadi saksi bisu penyesalan Jiwon yang menyeruak memenuhi koridor. Wanita itu hanya mampu terduduk dan menangis tersedu dengan tangan gemetar yang masih penuh dengan darah segar.
Lorong rumah sakit ini kini dipenuhi beberapa pengawal yang berjaga ketat disetiap sudut, disekeliling Jiwon ada Paman Man Dae dan Bibi Seon Ha juga Kim Dongyeon, pengawalnya.
Namun Jiwon merasa hampa, dirinya seperti tengah terjebak ditengah lautan luas sendirian. Ketakutan mengerubungi dirinya, pikirannya buntu dan energinya terkuras habis.
Semua orang disini menjauhinya, dia sendirian terduduk tak berdaya. Bibi Seon Ha dan Paman Man Dae seolah menatapnya penuh curiga, menudingnya dengan tatapan mata.
Bahu Jiwon kemudian disentuh, membuat wajah sayu penuh air matanya terangkat. Ayahnya datang dengan raut khawatir, tangis Jiwon kembali pecah dan lansung memeluk sang ayah."Ayah, ini salahku. Soohyun seperti ini salahku." ucap Jiwon penuh sesal.
Sedangkan Lee Taejon, ayahnya hanya memeluknya penuh khawatir, mengelus lembut rambut Jiwon, berharap bisa memberi sedikit ketenangan. "Tenang, sayang. Ayah yakin Soohyun akan baik-baik saja." ucapnya.
Tiba-tiba pintu ruang operasi dibuka, kemudian keluar seorang dokter yang tampak gugup memandang mereka satu persatu dan sedikit membungkuk hormat, lalu dokter itu menghadap Paman Man Dae dan kembali membungkuk hormat. "Bagaimana kondisinya?" tanya Paman Man Dae.
Dokter itu kemudian menjawab "Kondisi Yang Mulia mengkhawatirkan, luka tusukan itu merobek perutnya hingga mengenai organ dalam. Dilihat dari luka tusukannya, saya kira Yang Mulia bukan hanya sekedar menerima tusukan sekilas, tapi tusukan itu seperti ditekan dalam bahkan diputar di dalam perutnya."
"Lambungnya robek dan dia kehilangan banyak darah. Jadi kami meminta persetujuan untuk melakukan operasi penutupan lambung segera sebelum kondisinya makin kritis." jelas dokter tersebut, kemudian Paman Man Dae mengangguk dan berkata "Lakukan yang terbaik." tukasnya lalu menatap Dongyeon yang berdiri tak jauh dari mereka.
Seolah tau apa yang diinginkan, Dongyeon kemudian mengangguk patuh lalu membawa satu rekannya untuk masuk ke dalam ruang operasi. Mereka akan mengawasi jalannya operasi yang akan dilakukan, kerena ini adalah prosedur kerajaan.
Sedangkan disisi lain ada Jiwon yang mendengar semua itu hanya mampu terdiam, penyesalan didada yang menghimpit makin membuatnya sesak. Jiwon tak menyangka kondisi Soohyun separah itu. Tangisnya kembali pecah, Jiwon merana didalam pelukan sang ayah dengan berkali-kali mengucap maaf yang menyakitkan didengar telinga.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Future of Us (King & Queen) (End)
Lãng mạn[end] "Aku rela menjadi gila demi membuatmu bahagia." - Queen "Dan aku rela buta demi menyembuhkanmu" - King Loving you is killing me. This story inspired by K-Drama Queen of Tears & The King : Eternal Monarach A story by Savannazie