The Future of Us
.
🕊🕊🕊Atensi Soohyun kemudian beralih pada Jiwon yang kini berdiri ketakutan. Lelaki itu kemudian mendekat pada Jiwon dan meraih dagunya.
Soohyun kemudian mengelap kasar bibir Jiwon kasar dengan ibu jarinya lalu berkata "Beraninya kau mengotori acara pemakaman ini dengan nafsumu, kau pikir kau pantas melakukannya?" tukas Soohyun lalu menyeret pergi Jiwon dengan kasar, meninggalkan Je Hoon yang terduduk di lantai.
Soohyun lansung menyeret Jiwon keluar dari tempat itu dan kemudian masuk ke dalam mobil, mereka pulang. "Jangan berani bicara sebelum aku mengizinkanmu." tukas Soohyun tajam yang membuat Jiwon lansung terdiam.
"Lansung menuju istana" titah Soohyun pada supirnya, Jiwon yang awalnya ingin protes karena seharusnya mereka mengantarkan Jiwon lebih dulu, tapi lansung kehabisan kata saat melihat tatapan nyalang Soohyun.
Dalam perjalanan pulang hanya ada keheningan diantara mereka, Soohyun yang bungkam dan Jiwon yang dilarang untuk buka mulut. Beberapa saat kemudian mereka sampai di kediaman Soohyun, lelaki itu sekali lagi menyeret kasar Jiwon.
Langkah cepat Soohyun membuat tubuh ringkih Jiwon terseret-seret karena sulitnya mengimbangi langkah besar lelaki itu. Soohyun ternyata menyeret Jiwon ke kamar pribadi lelaki itu.
Setelah sampai disana, Soohyun menghempaskan tangan Jiwon lalu mengunci pintu kamar dan kemudian kunci itu dibuangnya ke sembarang arah. Jiwon yang melihat semua itu membelalak kaget sekaligus marah, sikap Soohyun terlalu kurang ajar saat ini.
"Apa-apan kau ini!" protes Jiwon.
Soohyun tiba-tiba tertawa menggelegar, memenuhi ruangan besar ini. Namun dalam hitungan detik juga tawa itu lenyap dan bergantikan tatapan tajam Soohyun yang mampu menembus jantung. "Kau tak merasa bersalah sama sekali sekarang?" tanya Soohyun sarkas.
"Kenapa aku harus merasa bersalah? Aku mencium orang yang ingin aku cium, dan orang itu jelas juga menginginkan ciumanku." jawab Jiwon angkuh.
"Kalian berciuman diacara pemakaman! Apakah itu pantas? Kau wanita terhormat, Jiwon. Kenapa kau malah menghacurkan wibawamu hanya karena nafsu." tukas Soohyun.
Senyum sinis Jiwon tersungging, ternyata alasan Soohyun marah karena itu "Jadi kau marah karena aku menodai pemakaman kekasih tercintamu yang sakral itu."
"Tidak, kau salah. Aku tau kau melakukan itu karena ingin membuatku cemburu kan?" tanya Soohyun membuat Jiwon kaget, ternyata lelaki itu mengetahui semuanya.
"Kau pikir aku bodoh? Aku melihat dengan jelas kau menatapku sebelum menciumnya. Aku pikir kau akan berhenti dalam sekali tindakan, tapi ternyata kau malah terbawa arus." ucap Soohyun lalu mendekat pada Jiwon, meraih dagu wanita itu pelan lalu mengelus lembut bibir Jiwon "Apa secandu itu bibir sialan itu?" tanya Soohyun sinis.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Future of Us (King & Queen) (End)
Romance[end] "Aku rela menjadi gila demi membuatmu bahagia." - Queen "Dan aku rela buta demi menyembuhkanmu" - King Loving you is killing me. This story inspired by K-Drama Queen of Tears & The King : Eternal Monarach A story by Savannazie