The Future of Us
🕊🕊🕊
Langit sore yang hampir menggelap, hiruk piruk kota yang makin ramai tak membuat Jiwon menyerah mencari suaminya. Wanita itu keluar dari taksi setelah berpuluh-puluh menit menempuh perjalanan yang terasa amat panjang dengan bermodalkan segenggam kertas yang sudah berlumur darah tangannya sendiri.
Telapak tangannya yang luka, Jiwon balut sembarang dengan ujung baju yang dia kenakan sekarang, kakinya penuh luka gores dan lebam akibat berlari menembus jalanan kota tanpa alas kaki untuk mencari taksi supaya bisa mengantarkan ke alamat yang ditujunya sekarang.
Dengan berlari terburu-buru Jiwon menuju apartment didepannya, sesuai dengan yang tertulis di alamat yang dipegangnya. Namun saat dirinya telah memasuki lobi gedung itu, langkahnya terhenti saat beberapa pengawal berjas hitam mencekal tangannya paksa.
Dan Jiwon jelas tau itu pengawal kerajaan yang pasti tengah berjaga karena ada Soohyun digedung ini.
"Berhenti, Nona. Anda dilarang masuk ke sini." ucap salah satu pengawal disana. Namun Jiwon meronta marah, dirinya tak terima atas semua ini.
"Lepaskan! Aku ingin menemui suamiku, jangan menghalangiku!" teriaknya dengan emosi yang makin menggebu. Namun para pengawal itu masih terus mencekal Jiwon yang menggila, seolah tak peduli dengan raungan menyedihkan wanita itu.
"Lepas!"
Jiwon kemudian menghentikan gerakannya lalu menatap nyalang dua orang pengawal yang mencekalnya dan dua orang pengawal lagi yang ada disampingnya. "Kalian tidak tau siapa aku? Aku ratu negara ini! Aku ratu kalian! Beraninya tangan lancang kalian menghentikanku, sialan!" amuknya penuh emosi, mata Jiwon memerah dikuasai amarah.
"Lepas atau aku hukum mati kalian semua!" ancamnya.
"Anda bukan lagi ratu, Nona. Suami anda sudah turun tahta!" tukas seorang penjaga yang mencekalnya ikut tersulut emosi dan begitu berani, membuat Jiwon membelalak terkejut lalu dengan kuat wanita itu penepis tangannya yang dicekal dan tanpa aba-aba menampar kuat penjaga yang lancang barusan.
"Kurang ajar!" teriaknya marah membuat semua orang terdiam.
"Nona, ini perintah Tuan Lee Soohyun, beliau tidak mengizinkan anda untuk menganggunya, kondisinya sekarang tidak memungkinkan untuk bertemu orang lain." jelas salah satu seorang pengawal disamping Jiwon.
Mendengar itu Jiwon kembali histeris, kedua kakinya melemah dan akhirnya tubuhnya jatuh ke lantai dengan menyedihkan "Justru itu, biarkan aku menemuinya, aku ingin merawatnya, aku mohon. Aku ingin meminta maaf padanya, biarkan aku menemuinya." racau wanita itu membuat semua orang dilobi itu terdiam kasihan.
Kemudian seorang penjaga nampak berbicara dengan orang lain yang terhubung ditelinga penjaga itu, Jiwon menatap penuh harap lalu menghapus kasar air matanya dan bangkit.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Future of Us (King & Queen) (End)
Romance[end] "Aku rela menjadi gila demi membuatmu bahagia." - Queen "Dan aku rela buta demi menyembuhkanmu" - King Loving you is killing me. This story inspired by K-Drama Queen of Tears & The King : Eternal Monarach A story by Savannazie