The Future of Us
🕊🕊🕊
Lee Soohyun kini tengah berdiri dengan angkuh didepan mayat Kim Dohyun yang akan dimasukkan kedalam alat kremasi sebentar lagi. Disamping Soohyun ada Kim Dongyeon dengan wajah datar tanpa ekspresi sedih sama sekali, padahal tubuh yang akan dibakar sebentar lagi adalah tubuh kakaknya sendiri.
Dan Bibi Seon disebalah kiri, terduduk dilantai menangis meraung penuh ratapan dengan tangan terborgol. Merapati kematian tragis sang cucu kesayangan yang mati sia-sia.
Soohyun kemudian berbalik dan berjalan ke arah Bibi Seon Ha, menatap Bibi Seon Ha yang dibawahnya dengan nyalang penuh amarah terpendam "Cucu anda adalah contoh awal bagi semua orang yang mengkhianatiku. Aku masih berbaik hati mengizinkan jasad pengkhianat ini dikremasi, kalau aku ingin lebih jahat, aku bisa saja membuangnya ke hutan bambu belakang istana dan membiarkan gagak-gagak nakal yang menggerogoti mayat busuknya."
"Bibi masih aku beri sedikit kelonggaran dengan memilih sendiri cara kematian, tapi tampaknya Bibi belum punya nyali untuk meminum Hellobore racikanku itu." tambahnya.
Bibi Seon Ha menatap nanar Soohyun dan dengan tangan diborgor yang bergetar, Bibi Seon Ha melayangkan tamparan ke pipi Soohyun. "Sumpahku adalah melihat kematianmu Lee Soohyun, aku tidak akan mati sebelum mendengar kabar kematianmu." ucap Bibi Seon Ha penuh amarah.
Soohyun tersenyum sinis lalu berbalik kembali ke tempatnya berdiri semula "Baiklah, mari kita lihat siapa yang lebih dulu sampai di neraka." ucap Soohyun sarkas, kemudian melihat lurus ke depan saat peti mati Dohyun dimasukkan ke dalam tempat kremasi.
Dan saat itu juga tangis Bibi Seon Ha makin meraung memekakkan telinga. "Kau tidak punya ucapan terakhir untuk kakakmu yang tercinta?" tanya Soohyun pada Dongyeon.
Dongyeon terdiam sejenak mendengar pertanyaan itu, kepalanya menatap lurus tanpa ada air mata yang jatuh karena kesedihan. "Aku harap diriku dikehidupan selanjutnya tak pernah mengenalnya." ucap Dongyeon lugas membuat Soohyun mengulas tawa singkat saat mendengarnya.
Dendam Dongyeon lebih besar daripada miliknya ternyata.
"Taburkan abunya ditaman belakang istana, aku ingin melihatnya tersiksa di neraka dari sana." titah Soohyun kemudian berbalik membiarkan segala proses selanjutnya, diikuti Dongyeon dari belakang dan membiarkan Bibi Seon Ha yang mengamuk marah karena ucapannya tadi.
"Kau sudah memesan apartment yang aku butuhkan kan?" tanya Soohyun pada Dongyeon di belakangnya. "Sudah, Tuan. Anda bisa mulai pindah besok." jawab Dongyeon lalu diangguki Soohyun, lelaki itu kemudian melanjutkan langkahnya dengan cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Future of Us (King & Queen) (End)
Romance[end] "Aku rela menjadi gila demi membuatmu bahagia." - Queen "Dan aku rela buta demi menyembuhkanmu" - King Loving you is killing me. This story inspired by K-Drama Queen of Tears & The King : Eternal Monarach A story by Savannazie