"Kak Eca beneran bisa pijetin aku kan?" Ayyara meragu.
"Hum, waktu itu aja kamu aku yang kerikkin kan?" Menggaruk kepalanya, sejujurnya ia tidak mengerti urusan seperti itu. Tapi, karna sudah terlanjur 'ingin' mau tak mau ia lakukan.Entah apa yang di pikirkan Ayyara ketika mendengar jawaban Erika yang terlihat sangat percaya diri.
Ayyara sudah merebahkan tubuhnya.
"Kak Eca mau ngapain?" Paniknya Ayyara sebab Erika menarik baju Ayyara.
"Kalau mau di urut bukannya harus buka baju?" Pikirnya.
"Siapa yang nyuruh kak?" Memeggangi bajunya.
"Waktu aku body massage gitu kok" kawab polos Erika.Akhirnya Erika mencoba untuk memijat Ayyara, walau sebenernya tidak seperti orang memijat pada umumnya.
Ayyara merasakan gejolak yang aneh menurutnya, terasa geli tapi semakin ia ingin mendapatkannya. Tanpa di sadari tubuh Ayyara menggeliat membuat Erika semakin ngenjar dengan aksinya. Tersenyum simpul yang tertahan oleh Erika.
"Kaak, udah yah. Gantian aku yang pijetin kakak" dengan nafas terpengal.
"Tapi aku maunya pijetin kamu.." wajah Erika sangat memerah, ia tak kuat! Melihat kemolekkan tubuh Ayyara saat ini.Ayyara kalah!
Ia membalikkan badan untuk menghadap Erika, langsung memegang tanggan Erika yang berada di Area selangkangan Ayyara.Tanpa aba-aba Ayyara melumat bibir Erika dengan nafsu yang membara.
"Ayyara, be nice. Argh" tak kuat dengan serangan Ayyara Erika berusaha untuk menghentikan pergerakkan Ayyara.
"Kak Eca yang mulai" tetap melanjutkan aktivitas membara ini.Erika sudah di bawah kunggungan Ayyara.
Erika tidak terima jika dirinya berada di bawah Ayyara, biar bagaimanapun ia hang lebih tua dibanding Ayyara.
Semakin memanas, kini Ayyara sudah berada diarea sensitif Erika, dibawah telingga. Erika bergejolak menuntut lebih, dan menyentuh Area pinggang Ayyara.
Damn! Ayyara terhenti. Rupanya itu adalah titik sensitif Ayyara.
Dengan sangat cepat Erika membalikkan keadaan.
Erika semakin membrutal bahkan 2X lipat dibanding Ayyara.
Ciuman semakin turun dengan tangan menjalar di bagian dada turun ke pinggang, tangan satunya menahan Ayyara agar tidak memberontak.
Semakin turun, semakin kenikmatan menghampiri Ayyara.
Menjalar ke area paha, kini kedua wajah mereka sangat merah. Mereka menginginkannya!
Tanggan Erika perlahan memasuki area intim Ayyara, memainkannya lalu melihat reaksi wajah Ayyara yang kebelingsatan, membuat Erika sangat senang melihatnya.
"Kenapa di tutupin wajah kamu?" Erika.
"Kakak kenapa liatin aku gitu? Aku malu"
Dengan cepat Erika membuka bantal yang menutupi wajah Ayyara. Lalu melumat bibir Ayyara agar sensasinya semakin berasa.Erika memaju mundurkan jari tangannya, dan sesekali ia mengigit pundak Ayyara.
"Arghh, kakkkhh" Ayyara dengan lemahnya."Kak, udahhh. Kayanya aku mau pipis"
Mendengan hal itu, Erika yang masih memuncak semakin mempercepat jarinya.
"Kak, saaakiitt" mencengkram pundak Erika.
Erika seketika sadar melihat air mata yang keluar dari Ayyara, iapun berhenti.
"Kak! Kok udahan?"
"Hah? Katanya sakit?" Wajah binggung Erika.
"Iya sakit, tapi jangan udahaaaann" malunya dan memeluk Erika.
YUP! Ayyara malu.Berulang kali mereka malakukannya hingga menjelang pagi.
Tok tok tok
"Iya sebentar, aww!!" Ayyara merasakan badannya yang tidak bisa bergerak karna tertindih oleh Erika.
"Kak, beratt" mengeser badan Erika.
"Raaa, kenapa?" Tanya Erina di balik pintu
"Gapapa kak. Sebentar" dengan cepat mendorong Erika hingga berpindah tempat. Lalu memakai bajunya yang terlepas."Ka nana masak apa? Wangi banget" berjalan mendekati dapur.
"Kamu kenapa Ra? Kaya zombie, engga bisa tidur yah sama si Eca?" Khawatir Erina.Annya datang menghampiri
"Berapa ronde semalem neng?" Tawanya
"Kalian?!" Terkejutnya Erina.
"Kak nana engga denger semalem? Kupikir ada kunti nangis loh, ternyata upssiee.." berlari memeluk Ayyara.
"Eca galak gak?" Mengelus kepala Ayyara.
"Kaaaakkk apasiii ihh" memeluk erat Annya."Awww!" Teriak kencang nya Erika
Mendengar suara Erika ketiga wanita yang di dapur menghampiri Erika di kamar.
"Kenapa Ca?" Annya
"Yaampun, Calista!" Erina menenukan tersangka yang membuat Erika teriak sangat kencang. Pasalnya kepala Erika di pukul dengan Remot TV.Ternyata memar di bagian dahi Erika. saat ingin bangun dari kasur, Ayyara dengan cepat menahan tubuh Erika yang tidak mengenakan sehalai pakaianpun.
"Kenapa?" Polosnya Erika karna ditahan oleh Ayyara.
"Kak Nana sama kak Annya boleh keluar dulu? Aku mau ngomong sama kak Eca""Okeh, ohiya aku mau ajak Calista main yah hari ini, jadi kalian boleh berduaan deh" Annya berlari keluar.
"Adek gue udah besar ternyata" mengelus kepala Erika.
"Apaan sih!" Menghempas tangan Erina dengan cepat."Kak ini bajunya di pake dulu aku keluar yah" hendak berdiri, lalu di taha oleh Erika.
"Mau ngapain keluar? Sini aja temenin aku" Erika berdiri tanpa sehelai baju.
Ayyara langsung menutup kedua matanya.
"Kenapa di tutup matanya? Kan kamu udah liat semaleman" senyum mengembang Erika.
"Kaaakk apasihh ihh" memalingkan wajahnya.
"Kenapa? Mau lagi emangnya? AWWW sakitt Ayyara" tanpa basa-basi Ayyara mencubit bagian perut Erika.
"Liat tar malem yah!" kesalnya Erika di cubit sangat kencang..
.
.
.
Holaaaaa..maapin yaw aku baru update 😬
Anwy, jaga kesahatan kalian guys! Lagi musim flu dan batuk.
!Dan zuzur akupun terkena flu yang akhirnya aku izin tidak masuk kerja karna syakitt 🤣🤣

KAMU SEDANG MEMBACA
gadis kecil milikku
RandomTerjebak dalam situasi yang mengharuskan aku bertanggung jawab atas hidupnya. Entah keberanian seperti apa yang membuat aku berani dalam mengambil sikap untuk berganggung jawab penuh atas hidupnya, dan berjanji akan menjaganya di depan ibunya yang s...