Aku sedang mengerjakan tugas di kamar di temani segelas ice matcha latte dan mendengarkan lagu dengan tenang,woozi mengetuk pintu kamar aleta namun tak ada tanggapan dari pemilik kamar itu,"apa adek tidur ya?"gumam woozi dan membuka pintu kamar aleta melihat adik kecilnya mengerjakan tugas di meja belajarnya,"pantes nggak di bukain pintu ternyata bikin tugas."ucap woozi berjalan dengan pelan mendekat ke arah aleta,"adek udah selesai ngerjain tugasnya?"ucap woozi aku menoleh kepalaku,"abang kapan di sini?"ucapku,"dari tadi abang ketuk pintunya nggak kamu buka ternyata lagi bikin tugas."ucap woozi,"iya bang maaf aku nggak dengar."ucapku,"iya gak papa dek udah selesai tugasnya?"ucap woozi,"udah bang ada apa?"ucapku,"abang mau ajak kamu ke studio abang."ucap woozi,"benarkah."ucapku berbinar,"tentu ayo kita kesana."ucap woozi,aku menganggukan kepalaku mengambil sling bag,"ayo bang sebelum ketemu devil."ucapku,woozi mendengarnya tertawa kecil dan mengandeng tangan adik kecilnya menuju studio miliknya.
30 menit mereka sampai di studio milik woozi aleta kagum dengan ruang studio milik woozi,"wah keren banget."ucapku menatap kagum ruangan itu membuat woozi tertawa kecil,"iya adek mau nemenin abang kerja kan?"ucap woozi,"mau."ucapku,"oke kalau bosen adek bisa main miniatur di lemari abang."ucap woozi menunjuk koleksi miniatur di lemarinya,aku menganggukkan kepalaku dan mulai main miniaturnya,woozi melihat adiknya anteng main miniatur miliknya tertawa kecil,"mengemaskan."ucap woozi,3 jam woozi menyelesaikan pekerjaannya ia mendekat ke arah adik kecilnya,"adek kita makan siang yuk."ucap woozi,aku terkejut,"abang bikin kaget aja."ucapku mengelus dadaku,"maaf ya adek."ucap woozi,"pekerjaan abang udah selesai?"ucapku,"udah ayo kita mam."ucap woozi,aku menganggukan kepalaku dan keluar dari studio milik bang woozi.
Kami makan siang di cafe sebelah tempat kerja bang woozi,"abang kok nggak bilang ada cafe makanannya enak."ucapku,woozi mendengarnya tertawa kecil,"abang baru tahu dek,adek mau nambah lagi pesan lagi ya."ucap woozi mengelus rambutku,aku menganggukan kepalaku,selesai makan siang kami menuju studio milik bang woozi,"adek mau dengar lagu ciptaan abang nggak."ucap woozi,"mau."ucapku berbinar,"oke pakai headset nya."ucap woozi memasangkan headset di telinga adiknya dan memutarkan lagu ciptaannya
"Lagu abang keren,abang udah berjuang jangan lupa istirahat ya,semua orang dukung karya abang."ucap ku tulus membuat woozi terharu,"sama sama adek."ucap woozi memelukku erat,"ini udah sore dek pulang yuk."ucap woozi,aku menganggukan kepalaku dan pulang menuju mansion kwon.
Selesai makan malam mereka cemburu melihat aleta dekat dengan woozi,"aegi sama kakak yuk."ucap jeonghan,aku melirik sejenak dan memeluk bang woozi,"mana nggak ada tuh."ucapku santai membuat mereka menahan tawa,"aegi."rengek jeonghan,"berisik."ucapku melempar bantal sofa tepat mengenai wajahnya,"dek mending peluk bang gyu aja sini."ucap mingyu,"enggak mau enakan pelukan bang woozi."ucapku memperat pelukannya,woozi mendengarnya tersenyum mengejek dan mencium dahi aleta dengan sayang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Step Brother(seventeen)
Non-FictionAleta Chelsea Dirgantara biasa di panggil aleta ia tinggal bersama bundanya Teresa Putri Dirgantara,namun bundanya meminta izin kepadanya untuk menikah kembali dengan atasan bundanya bekerja dan parahnya lagi anak atasan bundanya memiliki 13 anak l...