Us

593 88 51
                                    

"Mi koq Riri gabisa dihubungin sih?" Mario yang sedari tadi mencoba menghubungi anaknya lewat ponsel nampak kebingungan.


"Ponselnya ancur pi dilempar ke tembok kamar...."

Rose dan Jisoo terkejut.

"Nih pembuat onar..." Yeji menunjuk suaminya.

"Ceu Yeji koq mau sih sama si Mario??" Jisoo tertawa terbahak.

"Terpaksa ceu.." jawab Yeji enteng

"Ihhh mami mahhh.." Mario memanyunkan bibirnya.

"Oiya Ruka nya kemana? Ga keliatan dari tadi?" tanya Mario.

"Aaah dia lagi motoran sama Ken..."

"Nurun juga ya hobinya.."

Jisoo hanya tersenyum.


"Dunia sempit..., gak nyangka ternyata anak yang mau kita jodohin udah dipertemukan duluan sama Tuhan..." ucap Mario.


Yeji dan Jisoo menarik nafas lega. Kemudian saling menggenggam tangan sambil tersenyum. Mereka pastinya sangat berharap kebahagiaan terbaik untuk anak mereka.

Hanya karena kekonyolan Mario saja, salah paham ini malah membuat Ruka dan Pharita semakin renggang.

Jisoo menceritakan detail cerita PTSD anaknya itu kepada Mario dan Yeji.

Rose membantu menjelaskan ketika kakaknya tak sanggup mengeluarkan kata-kata lagi karena kesedihannya yang mendalam mengingat masa-masa kelam Ruka dan hidupnya dulu.

Mario mendengarkan dengan serius. Sungguh hatinya merasa teriris, Jisoo harus menghadapi semua itu tanpa sosok suami dan ayah yang melindungi anaknya.

"Jangan khawatir kuya, mulai sekarang gue yang bakal selalu melindungi Ruka.." Mario menepuk dadanya.


Plaaakk

Yeji memukul kepala Mario

"Apaa?" Yeji melotot.

"Melindungi gimana? Pulang aja setaun cuma 3-4 kali hah??"

"Melindungi apanya? Udah jelas kan papi tu malah nyakitin Ruka dengan bilang Rita udah dijodohin..."

"Mamiiii hhuhuhuu gak gitu miiii..." Mario merengek pada istrinya.

"Badan doang tinggi gede..."
ledek Jisoo.

"Ihhhh kalian mah jahat..." Mario manyun

"Karma lo jailin gue mulu...dapet istri sama besan galak" jawab Rose tertawa.


"Makan malem disini atuh sekalian.." tanya Jisoo.

"Aahh udah eceu repot masak terus.." jawab Yeji.

"Kita makan diluar yuk?" ucap Mario

"Ojeh, Ken suruh pulang coba. Aa suka lupa waktu kalo motoran sama dia. Ini udah mau maghrib lho.." ucap Jisoo.

"Ningning bilang Rita masih dirumahnya pi.." ucap Yeji.

"Biar Rama yang jemput atuh, sekalian dia pulang dari kafe.." balas Rose.

Yeji pun mengangguk.

"Papi reservasi dulu ya. Resto deket komplek aja ya mi? 8 orang kan ya?"

"Ojeh sama Ken dihitung 6 ya..." Jisoo tertawa. Rose hanya memutarkan matanya malas.







Ruka awalnya sangat gugup dan takut ketika tiba dirumah dan mendapati orangtua Pharita ada disana.

Say Yes To Heaven ~ RuPhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang