Hollow

523 67 18
                                    






Hari kedua, Pharita siuman.
Dokter memang sengaja memberinya obat agar dia istirahat lebih lama.

"Riri sayaang??" Mario mengusap kepala anaknya.

"Pii...."

"Ssshhh jangan bangun sayang,..."

Pharita mengerjapkan kedua matanya. Dia melihat sekeliling.

"Babies??" Pharita mengecek perutnya.

"Gapapa sayang babies gapapa..." Mario menenangkan anaknya.

Pharita menangis lalu memeluk papinya.

"Riri takut pi....,"

"Gapapa sayang ya, babies kuat. Mereka bertahan sayang. Kamu juga kuat kan yaa..."

"Istirahat lagi sayang yaa.., papi panggilin dokter dulu sebentar.."

Pharita mengangguk kemudian mengusap-usap perutnya.


"Mami kira bakal kehilangan kalian sayang..., makasih ya kalian udah kuat dan bertahan hmm..."

"Ruka???" Pharita langsung panik.

"Ken eeunghh.." Pharita mencoba duduk.

"Eeeh ehhh aduh jangan duduk sis tidur aja tidur itu anu rebahan iyaaa..." Ken beranjak dari sofa menuju kasur.

"Ruka?"

"Bro Ruka gapapa, sis jangan khawatir ya. Yang penting sis pulih dulu..."




"Fiuhhhh..." Ken bernafas lega ketika papi Pharita dan dokter memasuki ruangan.

Ini Kak Rama tega banget nyuruh dia jagain Pharita. Kalo tantrum kan Ken angkat tangan.




"Om tadi sis nanyain suaminya.." bisik Ken pada Mario.

"Nanti om jelasin. Ah iya Ken itu anaknya Jennie didepan, nanyain kamu..."

"Hah??"

"Ahyeon ya?? iya anak bungsunya..." ucap Mario.


Ken menggaruk kepalanya. Ini kalo bukan kak Rama pasti maminya yang bilang sih.


"Aku kedepan dulu om kalo gitu ya.."

"Iya biar om yang jagain Riri, kamu makan dulu juga Ken sekalian yaa..."

Ken mengangguk dan permisi keluar ruangan.

Papi dan maminya tadi pergi menuju RS tempat Ruka dirawat setelah mengetahui bahwa Pharita dan bayinya sudah aman.

Sementara Rama mengurusi baby Nyx.

Ken disuruh nemenin Mario disini, karena tante Yeji belum dateng. Masih sekitar 2-3 jam lagi.




Ken menutup pintu ruangan perlahan.

Ahyeon menunggunya.

Say Yes To Heaven ~ RuPhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang