Elucidation

574 75 42
                                    

Ruka sudah berkali-kali mengirim pesan pada Pharita tapi sudah 3 hari, princess sama sekali tidak membalas pesannya. Tidak juga mengangkat telponnya.



"Kalo masih gaenak badan pulang aja Ka, gapapa biar gue yang handle disini.." ucap Rama.

Ruka ke cafe sore itu, sekalian berharap Pharita juga bakal kesana.

Ibunya menyuruh Ruka kerumahnya. Tapi Ruka ciut, karena Ken bilang papinya ada dirumah.

Ken menjelaskan semua pada Ruka tentang kejadian malam itu dihotel.

Ruka sangat marah, tapi dia tidak bisa menghubungi Karina.

"Sialan emang si Karin... itu pasti dia semua yang rencanain..." ucap Rama.


Ruka menjelaskan semuanya pada Rama, dia memang diberi obat tidur. Tapi dia yakin dia tidak melakukan cocok tanam sama Karina. Seingat Ruka begitu, dia tidak melakukannya.


"Saya izin pulang ya Ram..."

"Hati-hati jangan ngelamun dijalannya.." ucap Rama.

Kasian sekali sepupunya itu pikirnya. Rama pun sudah mencoba menghubungi Pharita. Tapi sama aja di abaikan sama princess.





Diperjalanan Ruka melipir ke minimarket membeli roti titipan ibunya.

Ketika keluar dari parkiran dan menuju jalan besar dia melihat seorang pria paruh baya sedang mengoprek motornya. Sepertinya mogok.

Ruka pun meminggirkan dulu motornya kemudian mendekati pria tersebut.

"Motornya kenapa pak?" Tanya Ruka.

"Aahh ini mogok tapi saya gatau kenapa" pria itu menggaruk kepalanya.

"Boleh saya cek?" tanya Ruka

"Ahh silakan..."

Ruka mengecek motor antik tersebut.


Beberapa saat kemudian.

"Ini akinya sudah soak pak, busi nya juga sudah agak berkarat, jadi pengapiannya gak dapet.." kata Ruka.

"Waduh saya gak bawa handphone tadinya mau telpon bengkel, gimana ya anak muda.." pria itu nampak kebingungan.

"Kalo boleh saya mau coba jumper pake aki motor saya pak?"

"Wah bisa begitu?"

"Saya coba pak, sebentar yaa..."

Ruka pun mendorong motornya mendekat.


Ruka mengotak atik motor tersebut, setelah berapa menit akhirnya bisa menyala juga.

"Wahh jadi pake aki sama busi kamu gimana ini? Motor kamu gabisa nyala?" bingung pria itu.

"Gapapa pak, Rumah saya dekat koq, bapak pakai saja dulu punya saya..." jawab Ruka.

Pria itu mengeluarkan beberapa lembar uang. Namun Ruka langsung menolak.

"Emhhhh,, ini kartu nama saya...Terimakasih anak muda, jago ya kamu benerin motor?"

"Gak jago pak, cuma lumayan bisa saja kebetulan benerin motornya bapak.." jawab Ruka.

"Nanti kamu bisa kekantor saya yaa biar saya bisa kembalikan..." pria itu menunjuk alamat dikartu nama.

Ruka menerima kartu nama putih itu dengan tangannya yang belepotan debu motor, oli, karat besi.

Memasukannya kedalam saku celana.

Say Yes To Heaven ~ RuPhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang