My Saviour

594 90 80
                                    

Rama POV

Kaget banget ngeliat bukti-bukti yang Asa tunjukin tadi.

Bahkan anak yang dikandung Karina bukanlah anak Ruka.

Dan cowok yang pertama kali meniduri dia juga bukan Ruka.

Bener-bener sepupu gue ditipu habis-habisan. Gila diluar nurul.

Dulu Asa seperti selalu pengen ngejelasin sesuatu katanya ke Ruka. Tapi gapernah didengerin. Ruka malah selalu nuduh Asa cemburu dengan hubungannya dengan Karina.

Padahal Asa sebagai sahabat jelas hanya ingin menjaga Ruka.

Asa itu ekstrovert, kenalannya dimana-mana. Gue yakin dia emang bisa lebih tau Karina daripada Ruka sendiri.

Gue harap ini jadi kabar baik buat tante Jisoo juga. Siapa tau kan kenyataan ini bisa membantu Ruka untuk lebih membaik dari traumanya terutama rasa bersalahnya karena kehilangan bayi yang dipikir adalah darah dagingnya.

Tapi apa Ruka bisa meruntuhkan tembok perjodohan Pharita? Nah ini gue aja sampe sakit kepala mikirinnya.

Pov end







"Kapan ke bali lagi cantik?" Asa menggoda Rora setelah tau gadis itu kesengsem padanya.

"Besok juga hayu aku mah.." Rora mesem-mesem dipepet Asa.

"Bener nih? Aku culik lho besok..." Asa mencubit pipi Rora.

"Dihhh maksa..." gumam Rora.

"Gausah jual mahal, nanti aku cicil lho..." balas Asa.



"Rora, jangan sama Raksa ya? Sama yang lain aja..." tiba-tiba Ruka bersuara.

Lah tumben


Rama hanya menahan tawa.



"Gapapa kali Ra, yang pasti-pasti aja daripada gapernah dikasi kepastian..." celetuk Pharita.

Ningning kaget dong.

"Mprit.." dia memegangi tangan Pharita.


"Maksud saya bukan gitu.." balas Ruka yang merasa tersindir oleh omongan Pharita.



"Ya suka-suka Rora lah itu kan hidupnya dia,, lo gausah sok ngatur perasaan orang lain. Beresin aja perasaan lo dulu!" bentak Pharita.


Suasana menjadi hening.


Ruka mendekati kursi Pharita.

"Kamu maunya apasih Ri?"

"Gue??" Pharita kemudian berdiri menantang Ruka.

"Gue yang harusnya nanya, mau lo apa???" Ruka menunjuk dada Ruka.


Mereka bersitegang berhadapan.

"Duh anjj, perang dunia..." gumam Rama.


Mereka tidak ada yang berani melerai.

Mereka semua satu pemikiran, bahwa Ruka dan Pharita harus bicara meskipun harus dengan barantem kaya gini. Biar semua unek-uneknya tersampaikan.




"Bro....mmmpphhhhhh" mulut Ken langsung dibekap Ahyeon.

"Diem gak lo?" Ahyeon memberikan piring kuenya pada Ken.

"Nih makan aja lo.."

"Baik sayang.." Ken pun asik dengan kuenya.



"Sayaa.."

Say Yes To Heaven ~ RuPhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang