Feeling

500 78 15
                                    

"Enak ya udaranya, viewnya juga bagus..." Pharita mengusap-ngusap lengannya.

Ruka membuka sweaternya. Memakaikannya pada perempuan disebelahnya.

"Pake aja ya, udah mulai dingin" kata Ruka.

Lucu, bathin Ruka memperhatikan sweaternya yang kegedean dipakai Pharita.

Pharita mah pengen goyang gudang garam jaya aslinya. Diapun memakai sweater calon suaminya tersebut. Langsung dipeluknya tubuh sendiri. Wangi Ruka, favoritnya.

"Di atas ada galeri, mau kesana?" Tanya Ruka.

Pharita tersenyum mengangguk.

Mereka menaiki tangga. Tapi tiba-tiba Ruka berhenti. Dia mengenggam tangan Pharita, menuntunnya naik ke atas. Udahlah tebak sendiri ya itu teriakan hati princess ya pemirsa.

Yaa sebenernya karena tangga ke atas bentukannya spiral jadi Ruka takut Pharita jatoh, makanya dipegangin. Princess kan suka mendadak pecicilan.

Tapi sampe diatas, princess gamau ngelepasin genggaman tangan Ruka. Alhasil Ruka pasrah aja daripada princess kesayangan kalian tantrum.

Merekapun berkeliling di galeri seni tersebut. Pharita tambah kagum aja sih sama Ruka, pengetahuan dia tentang seni lumayan juga ternyata, kayaknya bakalan cocok sama Papinya. Nah lho...

Menjelang sore mereka memutuskan pulang.

Pharita menyetel musik di mobilnya. Gerimis mulai turun membasahi bumi pasundan.

Pharita menyandarkan kepalanya ke jendela lalu mulai bersenandung menyanyikan Birds of a Feather - Billie Eilish.

Ruka melirik sesekali ke arah Pharita.

"Sudah cantik, suaranya sopan sekali masuk telinga saya..." bathin Ruka. Dia sangat menikmati lagu yang Pharita nyanyikan meskipun tidak tahu judul atau penyanyinya.

"Judulnya apa?" Tanya Ruka.

"Ehh, itu Birds of a Feather lagunya Billie Eilish.." jawab Pharita kaget. Kirain daritadi Ruka gak merhatiin dia.

Ruka mengangguk.

"Suara kamu bagus" lanjutnya.

"Bandung sampe ujan saking mendalami lagunya.." Ruka.

"Awhhh..." Ruka meringis ketika Pharita mencubit pipinya.

"Ruru,, lo berhenti gak gombalin gue? Kalo engga?" Bentak Pharita.

"Kalo engga kenapa?" Ruka masih serius nyetir.

Pharita diem 🤭 disangkanya Ruka gak bakal jawab.

"Mmhh kalo engga ya gapapa sih..." princess kalah pemirsa.

Setelah sedikit berdebat, akhirnya Ruka harus turun dirumahnya dan tidak mengantarkan Pharita pulang. Karena princess gamau calon suaminya pulang naek angkot abis nganterin dia.

Ruka membukakan pintu mobil. Pharita keluar dan hendak membuka sweater Ruka.

"Pake aja gapapa dingin..." pinta Ruka.

Pharita tersenyum, berjalan ke arah pintu kemudi.

"Maaf ya gak di anterin?" Ruka menahan pintu mobil.

"Gapapa ih Ruru, gue yang makasih lo udah mau nemenin gue hari ini" Pharita tersenyum.

Pharita menutup pintu mobil, bersiap pergi. Namun kemudian Ruka mengetuk pintu mobilnya.

Pharita menurunkan kaca mobilnya.

"Emh, kalo sudah sampai rumah segera kabari saya ya?"
Ruka lalu mengacak sedikit rambut Pharita.

Say Yes To Heaven ~ RuPhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang