35[Hide Me]

101 14 1
                                    

[Hide Me]

Waktu sudah 4 hari berlalu dan selama itu pula haknyeon menolak untuk meminum obatnya bahkan makan pun sering tak dihabiskan.

Hal itu membuat yohan merasa kesal ditambah luna- anaknya akhir akhir sering rewel karena haknyeon bahkan enggan bermain dengannya

"hahh ada apa denganmu? jika ada masalah jangan sungkan untuk meminta bantuanku"

Haknyeon hanya balas menggeleng bahkan enggan menatap lelaki didepannya, membuat yohan lagi lagi menghela nafas " apa kau berniat mengurung dirimu disini selamanya? aku memang tak tahu apa masalahmu, setidaknya bermainlah dengan luna. .kau sudah berjanji untuk menjadi ibu penggantinya bukan?"

Perlahan pandangan haknyeon beralih pada anak kecil yang tengah duduk diam diluar kamarnya, mata anak itu menatap kearahnya penuh binar—berharap dapat memeluknya.

Yohan yang mengerti arah pandang haknyeon segera menggerakan tangannya, menyuruh luna untuk mendekat. Anak kecil itu berlari ia merapatkan tubuhnya pada sang ayah mimik wajahnya terlihat ragu

"p-papa. . ." panggilnya lirih

Haknyeon melirik sekilas pandangannya terlihat kosong, membuat luna semakin takut ia seperti melihat hantu.

"ayah papa kenapa?"

"ayah tidak tahu, coba luna bujuk sepertinya papa tengah merajuk. Lihat bahkan papa tak makan dan meminum obatnya"

Luna menatap mangkok kecil yang ada dimeja, tangannya mengusap jemari haknyeon ragu "papa jangan seperti ini luna takut. . .kata ayah obat ini bisa menyembuhkan suara papa, luna ingin mendengar suara papa" bujuknya

Namun haknyeon masih enggan memberi respon, yohan semakin kesal ia seperti tengah menghadapi anak remaja yang sedang merajuk.

Mencoba bersabar yohan masih tetap berusaha membujuk haknyeon namun kalimat yang keluar dari gerakannya justru memancing amarah sang dominan.

"makanlah, kau harus tetap makan. Meski kau tak mau setidaknya untuk bayi yang ada diperutmu"

"ayah kapan adik bayi lahir?" tanya luna semangat

Yohan tampak memperhitungkan bulan jika tak salah maka tinggal beberapa hari lagi " itu—sebentar lagi. Luna akan segera mempunyai adik dan sebelum itu aku ingin kita sudah menikah haknyeon, aku ingin keluarga—

—tidak. Aku tak sudi, lebih baik aku mati" potong haknyeon

Yohan yang melihat itu tentu naik pitam, orang yang sudah susah payah ditolongnya. Sudah ia rawat dan perlakukan seperti keluarga sendiri tapi ini balasannya?

"apa maksudmu?! Kau sudah berjanji akan menjadi ibu pengganti! Kau harus menikah denganku haknyeon" sungutnya marah

"aku berjanji menjadi ibu pengganti bukan istrimu hyung" ucapnya menggunakan bahasa tangan

Plakk

Tamparan keras melayang telak mengenai pipi haknyeon. Amarah yohan jelas kentara dari ekspresi wajahnya membuat sang anak menangis ketakutan

"APA INI BALASAN MU HAH?! KAU TAK TAHU DIUNTUNG!"

"aku tak pernah memintanya hyung, aku hanya ingin mati. aku lelah" haknyeon mencoba menyalurkan emosinya lewat gerakan tangan

[Hide Me]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang