29[Hide Me]

76 15 3
                                    

[Hide Me]

Kasus kasus yang belum terselesaikan cukup membuat orang orang terkait sibuk, apalagi aparat negara yang tugasnya memecahkan sebuah kasus

Satu setengah hari sudah terlewati, akankah mereka menemukan jawaban yang selama ini mereka cari atau justru harus rela menerima hukuman dari yang mulia raja.

Pangeran sunwoo terdiam melihat orang orang sibuk berlarian kesana kemari. Pikirannya ikut buntu untuk segera memutuskan jalan mana yang akan ia ambil

Sampai pengawal park menyadarkannya "yang mulia. . ."

"hmm?"

"apa sebaiknya kita kemari lain kali saja? yang mulia terlihat tak stabil saat ini" ucap jay

"tidak— aku harus segera menyelesaikan ini" balas pangeran sunwoo

"maaf sebelumnya yang mulia, tapi apakah anda sudah sangat yakin akan melakukan ini jangan sampai yang mulia menyesalinya nanti"

Pangeran sunwoo menatap pengawalnya dingin dari tatapan mata nya yang tajam serta auranya yang dominan membuat beberapa orang kesulitan bernafas

"yakin- sangat yakin, lagipula sedari awal kita memang sama sama menentang pernikahan ini. Berpisah adalah hal yang tepat, setelah ini dia juga akan bebas dari jerat yang membelenggunya selama ini" 

Pangeran sunwoo berbalik— melangkah kedepan, dadanya bergemuruh tanpa alasan. Ia sangat menghindari kontak mata dengan pengawalnya kini

Karna dengan melihat matanya saja jay akan segera tau—ia ragu.

"aku pun tak sudi bersama dengan seorang pembunuh" lanjutnya

Pengawal jay hanya diam, ia tak ingin mencampuri keputusan tuannya. Jika memang jalan ini yang terbaik ia hanya perlu mendukung nya

"jay siapkan dirimu, kita akan membuat kejutan untuk para pengkhianat ini"

"baik yang mulia"

"setelah ini, kau bebas haknyeon. .pergilah—pergi sejauh mungkin hingga takdir tak bisa menjerat kita kembali" batinya

[Hide Me]

Permaisuri hyunjae mengendap perlahan mengelabuhi beberapa pengawal yang berjaga dipintu keluar. Dengan penyamarannya ia yakin akan bisa melewati mereka seperti biasanya

Hingga kakinya sudah menepaki jalanan sempit dengan tanah pasar yang menjadi alasnya secara alami sudut bibirnya tertarik keatas.

Ia tersenyum kecil apalagi saat melihat bangunan yang tujunya sudah didepan mata.

Seolah sudah hal yang biasa, pelayan penginapan itupun tak perlu basa basi hingga seorang lelaki tua langsung mengantarkanya pada kamar yang selalu ia pesan setiap kali kesini

"lee?" ucapnya pada seseorang yang terduduk disana, menutup kembali pintu itu permaisuri segera menghampiri seseorang yang memintanya datang kemari

Melepaskan tudung yang menutupi wajadnya, ia segera memeluk lee yang dimaksud. Orang tersebut pun ikut membalas dekapan yang mulia

[Hide Me]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang