[Hide Me]
Cahaya remang dengan kondisi sekitar yang berantakan cukup memperihatinkan, apalagi terlihat pangeran sunwoo terkulai lemas dilantai dengan kendi kendi alkohol yang telah kosong
Eric memasuki kamar pangeran sunwoo perlahan, ia meringis melihat keadaan lelaki itu. Tak menyangka bahwa lelaki yang terlihat dingin nan acuh itu akan tumbang juga
Mungkinkah ini ada sangkut pautnya dengan pembantaian itu? Batin bertanya.
Mendekat, bau minuman keras semakin jelas tercium. Perlahan tangannya menyentuh lengan pangeran sunwoo lancang
"yang muliaa. . ." panggilnya lirih
Pangeran sunwoo yang sudah diambang kesadarannya menatap seseorang yang menyentuhnya heran, dalam pandangannya yang mengabur ia melihat wajah mendiang mantan istrinya
Tangannya terulur mengelus pipi seorang itu lembut dengan senyum tipis dan mata sayu nya, pangeran sunwoo berharap ia bisa mengungkapkan permintaan maafnya
"h-haknyeon. . .kau datang" pangeran sunwoo memejamkan matanya, tersenyum miris lalu membuang wajahnya ke arah lain
"haha tak ku sangka kau masih sudi menemuiku lagi haknyeon" rancaunya
Rembulan yang bersinar terang tapi tak mampu menembus gelapnya kamar sang pangeran membuat penglihatan semakin tak jelas
"haknyeon maafkan aku"
Eric masih berusaha menyadarkan pangeran, iya berniat memindahkan lelaki yang lebih tua darinya itu ke kasur "yang mulia, ayo pindah ke kasur. Disini dingin" ajaknya
"d-dingin? haknyeon kau kedinginan?" Tangan pangeran kembali mengakup wajah eric, menatapnya sendu dengan suatu gejolak rasa yang membuncah
"haknyeon biarkan aku menghangatkanmu malam ini"
Eric kewalahan menahan tubuh sang pangeran saat lelaki itu menerjangnya kuat. Menindihnya tanpa memberikan celah untuk memberontak.
Menciumnya kasar dan menuntut untuk membalasnya "malam ini kau milikku haknyeon" bisiknya
[Hide Me]
Seharian banting tulang demi sesuap nasi adalah hal yang wajar bagi setiap insan tapi haknyeon merasa ini pengalaman pertamanya
Hidupnya yang semula serba kecukupan, bahkan mendapatkan pelayanan terbaik dari pekerja dikediamannya kini harus berusaha mandiri demi kelangsungan hidupnya
Memang tidak mudah menerima roda takdir yang telah berubah ini, tapi haknyeon yakin setelah perjuangannya semua akan kembali seperti semula,hidup berkecukupan adalah impiannya.
Berjalan tanpa arah dengan sebungkus bacang ditangan kanannya, haknyeon merasa bimbang akan bermalam dimana.
Ia takut diusir seperti malam malam sebelumnya karena menumpang di depan toko orang.
Awan awan gelap berkumpul memenuhi sebagian langit, rintik gerimis menghujani bumi. Terpaksa haknyeon meneduh pada latar rumah orang asing yang terdapat atapnya
Menggosokan kedua telapak tangannya, nafas haknyeon berasap saat ia membuka mulutnya. Cuaca semakin dingin membuat tubuh tubuhnya kaku
Termenung adalah hal yang selalu ia lakukan setiap malam, saat mentari menampakan sinarnya haknyeon akan disibukan mengangkat beban beban- keranjang keranjang berat untuk diangkut ke pasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Hide Me]
Fantasiapa itu kehidupan? bagi haknyeon hidup itu hanyalah proses perjalanan menuju akherat tak ada yang begitu istimewa dihidupnya hanya anak dari sebuah keluarga bangsawan yang terbuang anak yang tak diharapkan dan berasal dari keluarga penghianat hidup...