[Hide Me]
Teriknya mentari tak menghalangi haknyeon untuk tetap berlarian disekitar istana. Bibirnya mengulum senyum lebar ia merasa bebas saat ini.
Suaminya tak kunjung pulang juga meski sudah dua minggu haknyeon telah kembali ke-kediamannya.
"tuan muda jangan dipanasan nanti sakit tuan muda" peringat pelayan jíe
Haknyeon tak menghiraukannya, ia masih saja berlari kesana kemari. Mengamati bunga yang bermekaran ditepian kolam.
"jíe menurutmu kapan yang mulia akan kembali?"
"i-itu, apa tuan muda merindukannya? hamba akan menyuruh pengawal mengirimkan berita—"
"tidak perlu, aku akan menunggu nya saja. Siapa tahu dia masih memiliki urusan yang lain" potong haknyeon
"ah kenapa jadi panas sekali, jíe ayo kembali. Kepala ku sakit dan rambutku seperti terbakar" keluh haknyeon
Pelayan jíe hanya mengikuti langkah tuannya kembali masuk ke kamar namun belum juga melangkah terlalu jauh dari tempat semula. Haknyeon tiba tiba merasa kepalanya semakin sakit bahkan pandangannya mulai mengabur
Jalannya yang sempoyongan membuat pelayan jíe dengan sigap menangkapnya, menuntunnya perlahan menuju kamarnya
,
"aku panggilkan tabib sebentar, tuan bertahanlah" ucap pelayan jíe setelah berhasil membaringkan haknyeon diranjangnyaIa berlari mencari tabib kerajaan, beruntung ia bertemu dengan tabib lee- ayah haknyeon.
"Tabib lee, ah beruntung sekali bertemu anda disini. Tuan tolong periksa kondisi tuan muda, ia tengah sakit sekarang"
"apa?dimana dia sekarang?"
"dikamarnya tuan"
Tabib lee langsung bergegas menuju kamar putranya, perasaannya sangat cemas. Apa yang telah terjadi pada anak itu—monolognya
Langkah kakinya semakin cepat saat bangunan tempatnya dituju mulai terlihat.
Pria tua itu menghela nafas lega setelah memeriksa kondisi anak semata wayangnya, ia tersenyum simpul menatap dua netra putranya yang menatapnya penuh tanya.
"hmm, setelah ini tolong lebih peduli pada diri anda sendiri yang mulia, karna sekarang ada nyawa lain pada tubuh anda" ucap tabib lee
"apa maksud ayah aku ketempelan?! Jíe tolong cepat panggilkan dukun istana" suruhnya panik
Pelayan jíe pun turut bingung namun tabib lee justru malah tersenyum kecil "bukan begitu, anda sekarang tengah mengandung. sebaiknya perhatikan lagi pola makan yang mulia dan jangan terlalu melakukan kegiatan yang berlebihan"
"tungu- tunggu. . .mengandung?aku? bagaimana mung—" haknyeon menggantungkan kalimatnya. Mulutnya masih menganga tak percaya.
"SELAMAT YANG MULIA" teriak pelayan jíe senang, ia berdiri akan menyampaikan berita bahagia ini namun haknyeon lebih dulu menahannya
"TUNGGU!"
"Jíe. Untuk saat ini lebih baik rahasiakan ini" lanjutnya
"tapi yang mulia. . ."
"tahan sementara berita ini, aku ingin yang mulia adalah orang pertama yang mendengar berita ini" ucap haknyeon bibirnya tersenyum lebar membayangkan reaksi suaminya
"hahh kapan dia kembaliii" rengeknya
Pelayan jíe tersenyum geli, ia memutuskan untuk diam diam mengirim surat agar tuan besarnya cepat kembali.
![](https://img.wattpad.com/cover/327799946-288-k556499.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[Hide Me]
Fantasyapa itu kehidupan? bagi haknyeon hidup itu hanyalah proses perjalanan menuju akherat tak ada yang begitu istimewa dihidupnya hanya anak dari sebuah keluarga bangsawan yang terbuang anak yang tak diharapkan dan berasal dari keluarga penghianat hidup...