23[Hide Me]

125 18 0
                                    

[Hide Me]

Jam 4 pagi tadi memang pangeran sunwoo sudah bangun, ia melirik ke arah istrinya yang tengah terlelap pulas karena kelelahan. Tangannya terulur mengusap dahi haknyeon yang berkeringat, menyelimuti tubuh polosnya yang terekspos.

Ia beranjak turun dari ranjang memunguti pakaianya dilantai, berjalan ke arah lemari pangeran sunwoo mengambil pakaian gantinya yang baru.

Hanya berganti pakaian, hari masih begitu pagi untuk dirinya mandi apalagi air hangat pun pasti belum disiapkan oleh pelayannya.

Merasa bingung harus melakukan apa, ingin tidur kembali pun tak bisa ia berniat memandangi langit gelap dari balik jendelanya. Namun baru saja jendela kayu itu dibuka, anak panah dengan gulungan kertas diujung matanya berhasil pangeran sunwoo gapai.

Untung insting dan refleknya sangat bagus, jika tidak mungkin panah itu kini sudah menancap sukses dilehernya.

Kepalanya melongok ke kanan kekiri, mencari siapa pengirim benda itu. Tak membuang waktu dirinya membuka gulungan kertas itu —Jika anda ingin mengetahui insiden hari itu, ikuti langkah ku-

Pangeran sunwoo masih berusaha mencari keberadaan sang pengirim, hingga netranya memicing menatap seseorang diatas pohon dengan pakaian serba hitamnya.

Tak perlu banyak berfikir, kakinya langsung melangkah pergi keluar. Namun sebelum itu ia sempatkan untuk mengecek kembali istrinya

"ahh masih lelap ternyata, haknyeon istirahatlah. . .biarkan aku yang menangani sisanya" bisiknya lembut

Tanganya mengelus surai panjang istrinya, mengecup singkat dahinya sebelum benar benar beranjak pergi. "sampai nanti. . ."

Sebelum keluar dari penginapan ia lebih dulu membangunkan palayan pribadi istrinya, menyuruhnya untuk menjaga haknyeon selagi dirinya pergi

Pangeran sunwoo kira dirinya akan dibawa kemana, namun rupanya orang itu justru membawanya pada sebuah tempat judi yang cukup terkenal didaerah situ.

Saat dirinya akan masuk, dua orang menghadangnya tangan mereka menodongkan senjata membuatnya mengernyit bingung

"tunjukan undanganmu" ucap salah satu dari mereka

"undangan??" beo-nya

"ck. jika tak memiliki undangan lebih baik kau pergi sana,jangan mengacau"

"apa maksudmu? tempat judi seperti saja membutuh kan undangan huh"

Dua penjaga itu menatap pangeran sunwoo dari atas sampai bawah, mereka saling pandang guna mengirimkan signal membuat sang pangerang semakin yakin jika tempat judi ini istimewa—tak sembarang orang mendapatkan akses masuk.

Namun dirinya saja kemari karna mengikuti seseorang, lalu harus bagaimana ia menghadapi dua penghalang didepanya, haruskah menghajarnya?.

"apa kau akan terus menghalangi pintu? Menyingkirlah kau menghalangi jalan ku" ucap seseorang dari belakang pangeran.

Pangeran sunwoo menoleh, ia sempat terkejut melihat tatapan tajam dari pemuda yang dibelakangnya. apa-apaan dia?. dengusnya

Melihat pemuda itu masuk setelah menunjukan sebuah kertas dan anak panah membuat pangeran teringat dengn anak panah yang ia tinggalkan dipenginapan

Mungkinkah? panah itu juga salah satu akses masuk kedalam?

Ia sudah bersiap berlari kembali ke penginapaan namun tiba tiba pintu terbuka dengan seseorang yang wajahnya tertutup sempurna dengan tudung gelapnya "biarkan dia masuk"

[Hide Me]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang