Selamat membaca.
**********
Sudah seharian ini Maera bingung dengan keadaan sekitarnya. Mengapa pakaian mereka begitu kuno? Apalagi wajah bak orang eropa itu membuatnya semakin bingung.
Menatap tanya orang-orang itu, dirinya mengetuk dagu. "Bangsawan?" gumamnya menatap sebuah kereta kedua dengan lambang mewah terpampang.
Wanita berparas cantik dengan gaun indah, dia begitu anggun ketika menuruni tangga pendek dari kerta kuda. Tangannya terulur memegang kesatria yang begitu sigap membantu wanita itu.
"Mimpi macam apa sih ini? Perasaan tadi aku lagi nangis sambil tiduran terus ngantuk dan malah mimpi ada bangsawannya gini, mana kayak nyata banget," gerutunya sembari berjalan-jalan. Maera menggaruk kepalanya, merasa bingung, seakan-akan ada ingatan yang telah hilang. Tapi aku nangis karena apa?
Hingga sampai di sebuah toko, Maera menatap kaca yang dapat memantulkan dirinya membuat ia diam membisu dengan mulut menganga.
"..."
"I-ini siapa? Tunggu! Aku siapa anjir?!" Maera memegangi rambut yang berwarna pirang dengan mata merah menyala. Mayan mirip sama aku sih, cuman bedanya mata ini agak tajam, batinnya dengan kening ia kerutkan.
"Masuk ke dalam novel gitu?" tanyanya pada diri sendiri. "Ah mana mungkin!" Kelaknya dengan remeh sembari melanjutkan jalan.
"Kayaknya aku kebanyakan baca novel isekai jadi kebawa mimpi deh," pikirnya dengan bangga, ia merasa paling beruntung karena mengalami hal yang biasa penggemar isekai inginkan.
Begitu fokus pada pikirannya sehingga tanpa sengaja Maera menabrak seorang pria dengan beberapa wanita di belakangnya.
Bruk!
"Sial, perhatikan pandanganmu dasar rakyat jelata!" umpat salah satu wanita yang tidak terima Maera menabrak suaminya.
"Menjijikkan," umpat selir yang lain memandang remeh Maera.
Si empu menatap pria yang telah ia tabrak begitu angkuh menatap ke depan, dirinya mengernyitkan dahi. Kok aku ngerasa familiar ya.
Maera kembali menunduk, ada rasa sedikit sakit menabrak pria itu membuatnya berpikir bahwa ini bukanlah mimpi.
"Abaikan saja wanita rendahan itu," ucap pria tersebut dengan pongah melanjutkan jalan tanpa sedikitpun melirik Athena.
Dua pria paruh baya mendatangi Maera dengan wajah prihatin. "Apa kau tidak apa-apa, Nak?" tanya salah satunya sambil mengulurkan tangan.
"A-ah i-iya, terimakasih udah khawatir," ucap Maera gugup dan terburu-buru pergi meninggalkan kedua pria paruh baya itu.
Maera berlari tanpa arah dengan perasaan kalut. Air mata mulai membasahi pipinya dengan jantung berdegup kencang.
"Gak mungkin!"
Sampai di penghujung, Maera menemukan sungai panjang begitu sepi dan tenang.
"Tadi aku ngerasain rasa sakit??" Kini Maera mulai fokus berpikir apa yang sebenarnya terjadi.
"Masuk novel beneran?" tanyanya kembali memastikan wajah di pantulan air danau. Wajah familiar membuat Maera berpikir. "Atau masuk ke dunia lain? Ahk kepala aku sakit," ringisnya seraya memegang kepala.
Jangan bilang aku masuk novel yang terakhir aku baca? ... Waktu itu aku baca novel sampe ketiduran ... Mungkin, batin Maera seraya menautkan kedua alis.
"Rambut pirang dengan mata merah, penyihir tingkat S," gumamnya mencoba mengingat narasi dalam novel. "Athe ... Athena Goddess!" Maera memekik ketika menyebut nama tubuh yang ia rasuki.
"..."
"LAH KOCAKKK KENAPA AKU MALAH MASUK CERITA INI??" Maera berteriak begitu kencang membuat suaranya menggema di sekitar sungai.
Novel berjudul 'Pemberontak'. Athena Goddess, tokoh pembantu yang bernasib sial karena mencoba menolong tokoh utama perempuan.
Dalam ceritanya, Athena meminta bantuan Roderick Priel untuk menyusup kediaman Duke. Sayangnya rencana tersebut gagal karena ternyata Duke tersebut memiliki sihir hitam dan kalah telak oleh Athena yang merupakan penyihir tingkat S.
Kala itu keduanya ingin melarikan diri tetapi gagal karena kepungan. Berkat Roderick, Athena dapat melarikan diri dengan mudah. Namun, sayangnya Roderick tertangkap dan berakhir di penjara.
"Aduh aku masuk pas bagian mana ya? Apa coba cek Roderick? Kalau dia gak ada di rumahnya, berarti aku masuk pas Athena udah selamat dari penyusupan pertama."
Benar. Dalam ceritanya aslinya, penyusupan pertama Athena berhasil melarikan diri meski Roderick tidak.
Tapi kalo lihat tubuh ini masih bisa berkeliaran kemungkinan terbesar aku masuk di penyusupan pertama.
Hingga di penyusupan kedua, Athena terjebak oleh Oliver Ravenhood, Duke utara yang telah menyekap Cyra Avena, teman semasa kecil Athena.
Di penyusupan kedua, Athena kala itu akan dimasukkan ke dalam penjara bawah tanah harus bertemu dengan raja kerajaan ini.
Maera menepuk keningnya. "Gila! Kalau gak salah tadi pas nubruk cowok di jalan, itu kan si raja yang mau nikahin paksa Athena!"
Maera merasa beruntung karena saat tabrakan itu, si raja enggan menatapnya sedikit pun. Dirinya tersenyum bangga, "keberuntungan aku terlalu banyak."
**********
Terima kasih telah membaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Am I the Reincarnation of a Goddess? (TAMAT)
Fantasy"Masuk novel beneran?" tanyanya kembali memastikan wajah di pantulan air danau. Wajah familiar membuat Maera berpikir. "Atau masuk ke dunia lain? Ahk kepala aku sakit," ringisnya seraya memegang kepala. Jangan bilang aku masuk novel yang terakhir ak...