Selamat membaca.
**********
Beberapa saat sebelumnya. Andreas berputar-putar di tempat, ia masih marah akan hal yang terjadi sebelumnya. Bagaimana cara Athena menangis dan memohon padanya agar Roderick tidak mati.
"Sial." Jantungnya terus berdegup kencang, merasa tidak enak jika menjauhi Athena. Pria mana yang tidak cemburu ketika wanitanya menangis serta memohon demi keselamatan pria lain?
Ia berteleportasi masuk ke dalam kamar Athena, melihat si empu yang sedang mengucapkan selamat malam pada pelayannya.
"Aku tidak diberi ucapan itu?" tanya Andreas yang sudah berdiri di belakang Athena membuat wanita itu terkejut.
"Kamu bikin aku kaget!" Athena memegangi dada kiri sembari menstabilkan pernapasannya.
Mata Andreas begitu sayu ketika melihat Athena, ia memegang kedua pipi Athena agar si empu menatapnya. "Berikan aku ucapan seperti tadi."
"Ehm sebelum itu makasi--"
Andreas menutup mulut Athena dengan tangan kanannya. "Aku tidak ingin membahas soal tadi, berikan aku ucapan selamat malam."
Athena menganggukan kepalanya membuat Andreas segera melepaskan tangan serta kembali memegang lembut pipi Athena.
"Selamat malam dan tidurlah yang nyenyak, Andreas."
Andreas tersenyum simpul, mengecup singkat kening Athena dan menghilang dalam sekejap mata. Dia datang hanya untuk meminta dan melakukan beberapa hal saja agar emosinya dapat terkendali.
Di dalam kamar, Andreas menjatuhkan diri ke lantai, merasa lemas akan aksi sebelumnya. Mendengar namanya diucapkan begitu manis membuat Andreas tak tahan ingin mengecup kening Athena.
Andreas bangkit dan bergegas menuju meja kerjanya. Melanjutkan beberapa pekerjaan yang tertunda. Namun, Andreas tidak fokus karena terus mengingat Athena.
Ia memijat keningnya, berusaha fokus meski akhirnya selalu gagal. Andreas kembali berteleportasi masuk ke dalam kamar Athena, melihat si empu telah tertidur pulas. "Sepertinya pengap," ucapnya ketika melihat seluruh kamar Athena begitu tertutup.
"Aku memang terlalu berlebihan jika menyangkut dirimu."
Andreas berjalan menuju balkon kamar, membuka pintu yang terbuat dari kaca itu. Udara malam masuk begitu cepat sehingga kamar yang terasa pengap tersebut menjadi lebih nyaman.
Andreas kembali mendekati Athena, tertidur di sampingnya dengan wajah berada di perut Athena, memeluknya begitu erat. "Aku harap kau tidak mencintai Roderick," gumamnya dengan dada terasa sesak.
Dirinya tidak ingin kejadian dahulu terulang kembali. Andreas telah melakukan segala cara agar dapat cintanya Althea.
Althea, Dewi yang bereinkarnasi menjadi Athena yang kini berada di dekapannya. Sebelum waktu berputar, Andreas memang keterlaluan mengurung Athena di menara sehingga si empu bunuh diri.
Andreas menyadari kesalahannya, ia yang menarik jiwa Althea di raga Maera lalu memutar waktu agar bisa memasukkan jiwa tersebut ke tubuh Athena.
Jika ada pertanyaan, mengapa Andreas tidak melanjutkan hidup bersama Maera di dunia modern? Jawabannya tidak bisa.
Andreas masih memiliki tanggung jawabnya sebagai Raja. Meski selalu seenak hati, ia sudah membuat kerajaan ini menjadi makmur. Suatu saat nanti, ia akan menurunkan tahtanya pada Gerald dan akan membawa kabur Athena ke suatu tempat agar ke tiga pria itu tidak dapat mengganggu hubungannya dengan Athena.
KAMU SEDANG MEMBACA
Am I the Reincarnation of a Goddess? (TAMAT)
Fantasía"Masuk novel beneran?" tanyanya kembali memastikan wajah di pantulan air danau. Wajah familiar membuat Maera berpikir. "Atau masuk ke dunia lain? Ahk kepala aku sakit," ringisnya seraya memegang kepala. Jangan bilang aku masuk novel yang terakhir ak...