Selamat membaca.
**********
Andreas kembali memangku Athena membuat si empu kesal. Dirinya benar-benar tidak bisa melakukan apapun sesuka hatinya.
"Jadi gini sayang." Kedua tangannya memeluk pinggang ramping Athena dari belakang lalu melanjutkan ucapannya. "Dewi Althea menghilang selama beberapa puluh tahun, dan akhirnya dia bereinkarnasi menjadi Athena."
"Karena reinkarnasi tersebut, Athena tidak mengingat kehidupannya sebagai Dewi."
Athena menganggukkan kepalanya, begitu fokus mendengar penjelasan Andreas yang akan membuat semua pertanyaan di benaknya terjawab.
"Kau ingat cerita tentang Athena di dalam novel akhirnya bagaimana?"
Athena terpaku, tunggu! Ini gak salah? Dia bahas akhir kisah Athena di dalam novel? … Sebenernya Andreas itu siapa? Kenapa dia tahu semua hal?
Andreas tersenyum gemas melihat ekspresi Athena. "Begini, jawab saja pertanyaanku lebih dulu."
"Haaaa baiklah … Athena bunuh diri."
"Dan karena mati, Athena bereinkarnasi sehingga ingatannya kembali terhapus."
Athena menelan saliva-nya. "Dan Athena bereinkarnasi menjadi siapa?" tanyanya
"Maera."
Nama yang sudah lama tak pernah di dengar. Wanita modern yang ternyata reinkarnasi Dewi Althea. Akan tetapi, bukankah ini dunia novel?
"Bukannya ini dunia novel …." Athena memberhentikan ucapannya, menatap Andreas yang segera menjelaskan.
"Ini bukan dunia novel, cerita yang pernah kau baca saat menjadi Maera, itu cerita yang aku buat dan kuberikan padamu agar kau mengetahui kehidupan sebelumnya sebagai Athena."
Athena terkejut bukan main. Selama ini dunia novel yang ia tempati adalah dunia nyata! Ada dua hal yang berbeda yaitu dunia paralel dan dunia manusia.
Athena mencoba menyimpulkan ucapan Andreas, ia berkata, "jadi kamu narik jiwa Althea dari raga Maera supaya kamu bisa masukin ke dalam raga Athena di umurnya yang ke 25 tahun sebelum dia bunuh diri di umur 30 tahun."
"Pintar." Andreas mengusap kepala Athena dengan gemas.
Pantes aja tadi Andreas ceritain tentang awal mula Dewi tuh rapih banget, ternyata dia pernah buat novel dan lagi itu karena biar aku baca cerita kehidupan pertama aku, batin Athena begitu serius.
"Tunggu, itu artinya kau juga mengulang waktu? Bukankah itu butuh kekuatan yang besar?" tanya Athena penasaran.
Andreas mengangguk, "itu memang sulit, kau tahu setelah memindahkanmu? Aku harus menetap beberapa minggu di dunia modern untuk memulihkan mana-ku."
(Aku harap kalian paham :)
"Beri aku waktu," ungkap Athena menarik tangan Andreas agar si empu keluar dari kamarnya.
"Mengapa? Bukankah sudah jelas?" tanya Andreas begitu murung meski dirinya rela tangannya ditarik oleh Athena untuk keluar dari kamar.
"Aku hanya meminta waktu untuk sendirian, apa tidak boleh?" Athena berdecak sebal, menatap Andreas yang kini sudah berada di depan pintu kamar.
"Kumohon jangan lama-lama," cicit Andreas yang takut dimarahi oleh si empu lagi.
"Haaa, lihat saja nanti." Athena memutarkan bola matanya malas lalu menutup pintu.
Sebelum pintu benar-benar tertutup, Andreas menahannya dengan mata berkaca-kaca. "Aku sungguh mencintaimu. Kumohon jangan memberi jarak padaku."
Athena mendengus, mengusap kepala Andreas dengan kaki sedikit berjinjit agar sampai. "Terimakasih."
Pintu telah tertutup rapat dengan suara selanjutnya terkunci. Andreas menatap pintu di depannya begitu lesu. "Haaa, aku harus lebih berusaha keras."Andreas berlalu menuju ruang kerjanya yang tidak jauh dari kamar Athena.
Semenjak Athena melarikan diri, dia telah menceraikan para selir serta istrinya yang memekik senang akan kabar tersebut, berbeda dengan para selir yang begitu mencari simpati padanya. Meski proses perceraiannya sulit, karena ia adalah Raja, semua berjalan dengan baik.
Berada sendirian di ruang kerja yang hampa, Andreas menatap dokumen-dokumen menumpuk, ia mengusak kepalanya, sedikit frustrasi.
"Aku harus membelikan hadiah untuk Athena," gumamnya mulai meraih pena bulu dan menulis beberapa hal di dokumennya.
Tok tok tok!
Andreas segera berlari membuka pintu dengan wajah semringah. "Athen-- … Ah sial," umpatnya ketika tahu yang mengetuk pintu adalah sekretarisnya.
"Kau terang-terangan sekali," ucap sekretarisnya bernama Griyone.
"Kau mengecewakan," ungkap Andreas yang segera duduk di kursi kerjanya.
"Aku membawa laporan tentang kompensasi yang dipinta keluarga Marquess," ujar Griyone memberikan beberapa lembaran kertas pada Andreas.
Andreas merotasikan bola matanya kesal. "Sial, bahkan mereka tidak sedikitpun menguntungkanku ketika putrinya menjadi selir," geramnya merobek kertas yang Griyone berikan.
"Untunglah aku memiliki salinannya." Griyone bernapas lega karena dirinya tahu Andreas akan merobek kertas yang berhubungan dengan selirnya.
"Aku tidak sudi memberikan uangku pada wanita lain," ujar Andreas membuang muka, tidak akan melakukannya meski di paksa.
Griyone menghela napas frustrasi, "beberapa bawahanmu akan menyebarkan rumor dan berdampak buruk bagi Anda jika Anda terus egois Yang Mulia." Pria itu segera membereskan sobekan kertas yang berserakan.
"Aku tidak peduli, tinggal kumusnahkan saja mereka."
***
Sudah dua hari ini Athena mengurung diri di kamar. Bahkan Andreas membujuk beberapa kali pun tidak di dengar.
Athena menghela napas kasar, terbangun dari tidurnya. Masih tidak bisa mengingat kehidupannya dahulu sebagai Athena ataupun Althea. Bahkan aku gak ingat jelas gimana aku jalanin hidup sebagai Maera, batinnya.
"Jadi aku ini Dewi ya." Athena nampak lesu mengetahui fakta tersebut. Dewi yang terkena kutukan akibat memiliki hubungan terlarang dengan iblis.
Athena menepuk tangannya sekali, menyadari akan satu hal! "Jangan bilang iblis yang dimaksud itu Venom?" Athena berdiri lalu berputar-putar di tempat sembari memikirkan sesuatu.
"Waktu itu Venom sempet nangis dan bilang ingatannya pulih gak si?" Ia mengetuk dagunya, mencoba mengingat percakapan dengan Venom.
Giliran gini aku gak inget, bangke, umpatnya dalam hati dengan kesal. Ia merebahkan tubuhnya kembali di kasur yang begitu besar.
**********
Terimakasih telah membaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Am I the Reincarnation of a Goddess? (TAMAT)
Fantasy"Masuk novel beneran?" tanyanya kembali memastikan wajah di pantulan air danau. Wajah familiar membuat Maera berpikir. "Atau masuk ke dunia lain? Ahk kepala aku sakit," ringisnya seraya memegang kepala. Jangan bilang aku masuk novel yang terakhir ak...