Selamat membaca.
**********
"Gak mau, aku gak mau nikah, aku mau hidup sendirian sampai tua," ucap Athena dengan nada merengek menjauhi Andreas.
Andreas terkekeh, menarik tangan Athena agar mendekat padanya. "Aku tidak peduli kau tidak mau, karena aku akan memaksamu."
"Gimana aku mau cinta kalau kamu pemaksa gini!" Athena memukul dada bidang Andreas agar si empu melepaskan pelukan di pinggangnya.
Andreas terdiam, apa yang Athena ucapkan benar. Seharusnya ia tidak memaksa dan berperilaku lembut, bukan? Andreas mengusak kepalanya frustrasi, menatap langit-langit kamar dengan kedua tangan tak kunjung melepaskan pelukannya.
"Itu benar juga. Andai saja aku merubah sikap, apa kau mau menikah denganku?" tanya Andreas dengan menatap dalam mata Athena.
Athena terdiam sejenak. Boleh gak si nipu dikit? Batin Athena yang sejujurnya sangat tidak ingin menikah. Sial banget, ternyata aku gak bisa ngehindarin takdir, padahal kan cuman novel.
"Athena," panggil Andreas yang ingin mengetahui jawaban Athena.
Athena menatap Andreas begitu dekat dengan wajahnya membuat ia mendorong wajah si empu lalu berkata, "aku mau, jika kau benar akan merubah sikapmu."
Andreas terkekeh, mencium telapak tangan Athena yang mendorong wajahnya agar menjauh. "Kau berbohong Athena. Aku tahu itu, kau tetap tak akan menikah denganku."
Athena berdecak kesal. "Kenapa selalu harus memaksaku? Kenapa tidak pakai cara baik-baik? Atau cara lain?"
"Kau mau mendengar dongeng?" Andreas malah berbalik tanya.
"Jawab saja pertanyaanku! Jangan mengalihkan topik!"
Si empu menggelengkan kepalanya, menarik Athena menuju kursi dan mengangkat tubuhnya agar duduk dipangkuannya.
"Aku ingin duduk sendiri," ucap Athena berusaha turun akan tetapi tidak bisa.
"Aku tidak ingin kau melarikan diri." Andreas memeluk erat Athena dari belakang. "Aku akan menceritakan dongeng, dengarkan ya."
Athena memutarkan bola matanya malas dan berdeham sebagai tanda jawaban.
"Beberapa puluh tahun yang lalu, seorang Dewi turun ke Bumi. Dia memiliki kecantikan yang dapat membuat seseorang jatuh cinta pada pandangan pertama," ucap Andreas membuat Athena tertarik lalu menatapnya.
Tatapan mata Athena pada Andreas membuat si empu tersenyum lalu ia segera melanjutkan ceritanya. "Dan seorang penyihir agung jatuh cinta pada pandangan pertama saat sang Dewi menari indah di atas danau dengan nyanyiannya."
"Keesokan harinya, ia sengaja mempersiapkan satu ruang bersih di menara penyihir agar sang Dewi bisa menginap di tempatnya. Namun sayangnya, sang Dewi membawa Iblis serta manusia terkutuk. Sedikit kecewa karena Dewi itu tidak sendirian."
Andreas terdiam sejenak, seakan menunggu Athena mengatakan sesuatu. Si empu yang di tatap mengedipkan matanya heran. "Apa?"
Andreas menggelengkan kepalanya dan melanjutkan ceritanya. "Dia mencoba mendekatkan diri dengan Iblis itu untuk mengorek informasi--" Kalimatnya terpotong karena pertanyaan Athena.
"Dia itu maksudnya penyihir?"
"Iyaa," jawabnya dengan lembut dan kembali melanjutkan ucapannya tadi. "Saat tahu si Iblis tidak mencintai sang Dewi, dia senang dan memberitahu rencana hebat demi memantaskan diri di samping sang Dewi."
"Penyihirnya ngasih tahu ke Iblis itu soal rencananya?"
Andreas menganggukkan kepalanya, merasa senang karena pertanyaan Athena yang begitu penasaran akan hal kecil.
"Lalu, penyihir itu bisa dapetin Dewi?" tanya Athena dengan antusias.
Andreas tersenyum mengusap kepala Athena dengan gemas. "Sebelum itu, dengarkan ini terlebih dahulu." Athena menjawab dengan mengangguk kepala cepat.
"Iblis yang mengetahui penyihir menyukai sang Dewi, dia pergi meninggalkan sang Dewi agar penyihir itu dapat leluasa untuk mendekatinya."
"Meski akhirnya setelah seminggu, penyihir itu harus pergi berperang meninggalkan sang Dewi."
Mendengar itu Athena cemberut membuat Andreas bertanya, "mengapa kau kesal?" Ia memegang pipi Athena dengan gemas.
"Kasihan Dewi nya ditinggal di menara, tapi bagus sih karna penyihirnya mau perang demi memantaskan diri untuk Dewi itu."
Andreas mengangguk setuju, "tetapi akhirnya Dewi itu memilih Iblis dan karena hubungan terlarang itu, sang Dewi menghilang."
Athena terkejut. Bukan karena Dewi tersebut menghilang. Melainkan tatapan Andreas begitu mendalam padanya. Terasa kosong dan hampa seakan melihat masa lampau. Apa yang Athena tebak itu salah?
"Ekhem, j-jadi penyihir itu perang untuk apa?" Athena sedikit gugup karena Andreas terlalu lama menatapnya.
"Untuk membangun kerajaan dan menjadi Raja sehingga dia dapat memantaskan diri dengan sang Dewi lalu membuatnya menjadi Ratu."
Athena kembali cemberut, "tapi sayang banget Dewinya malah milih Iblis itu berakhir menghilang."
Andreas menatapnya dengan hangat, "tenang saja, penyihir itu melakukan hal terbaik demi membuat sang Dewi menjadi miliknya."
"Ehm kenapa gak cari wanita lain?"
"Entahlah, penyihir itu terlanjur jatuh cinta, sempat penyihirnya frustrasi dan dia menikahi wanita yang mirip dengan sang Dewi."
Athena terpaku, ia menatap Andreas yang tersenyum. "I-itu kamu?" Ia tidak sebodoh itu untuk tidak menebak dalam waktu singkat. Begitu jelas dan ciri khas Andreas.
Andreas mengangguk, "dan kaulah Dewinya."
"Gimana bisa? Aku bahkan gak inget pernah jadi Dewi."
"Kutukan dan reinkarnasi."
"Apa? Tunggu. Aku bukan masuk ke dalam novel?"
"Benar." Andreas mengangkat tubuh Athena agar duduk di kursi sedangkan ia bersimpuh di hadapan Athena. "Aku menarik jiwamu agar kembali ke tubuh Athena."
Mendengar penjelasan itu, Athena merasa pusing dan tak mengerti apa yang Andreas maksud.
"Kau tak paham?" Andreas tersenyum, mengusap pipi Athena dengan lembut.
Athena menganggukkan kepalanya canggung, melepaskan usapan Andreas lalu berkata, "bisa jelaskan secara detail?"
"Tentu saja. Untukmu, akan aku jelaskan dengan detail agar kau paham betap gilanya aku tanpamu, Althea."
**********
Terimakasih telah membaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Am I the Reincarnation of a Goddess? (TAMAT)
Fantastik"Masuk novel beneran?" tanyanya kembali memastikan wajah di pantulan air danau. Wajah familiar membuat Maera berpikir. "Atau masuk ke dunia lain? Ahk kepala aku sakit," ringisnya seraya memegang kepala. Jangan bilang aku masuk novel yang terakhir ak...