10. Millton dan Flashback

2.7K 133 6
                                    

••••

"Bisa gak siapapun itu kasih tau gue makna/arti sebuah keluarga itu seperti apa sih? Soalnya gue pengen tau banget tentang itu"
~ Evanio Kingsley

••••

PLAK

"DARI MANA SAJA KAMU HAH JAM SEGINI BARU PULANG," marah seorang ayah kepada anaknya.

"Bukan urusan anda," jawab sang anak.

"LIHAT TUH ANAK SAYA JAM SEGINI SUDAH DIRUMAH TIDAK SEPERTI KAMU YANG KELUYURAN SAJA SEPERTI TIDAK PUNYA KELUARGA,"

"Ya saya emang tidak punya keluarga, bahkan orang tua saya sudah tiada sejak dulu" jawab Evan dengan muka datar.

Ya mereka adalah Evan dan Daddynya, Deo. Pulang sekolah tadi, Evan ke markas gengnya dan pulang jam setengah 9 malam. Bukankah itu termasuk pulang cepat bagi seorang cowok? Kenapa dibuat masalah sama mereka?

Mereka berada di ruang keluarga, bukan hanya berdua saja tetapi ada seluruh anggota keluarganya kecuali Sepupu pertamanya dan Oma Opanya. Oma dan Opanya tidak tinggal di Indonesia. Mereka tinggal di Belanda untuk menikmati masa tuanya. Sepupunya sudah tinggal sendiri di apartemen.

Dari seluruh anggota keluarganya hanya Sepupu pertamanya dan Oma Opanya saja yang menyayangi Evan, karena mereka tau tidak mungkin Evan yang masih kecil berani berbuat jahat apalagi kepada saudara kembarnya sendiri.

Deg

"JAGA UCAPAN KAMU EVAN KAMI INI MASIH KELUARGA KAMU," ucap sang paman, Samuel. Sedangkan sang Mommy, Rena dan keluarga lainnya hanya diam memperhatikan. Rena sebagai seorang ibu melihat tak tega anak sulungnya itu tapi egonya lebih tinggi dibanding rasa kasihannya.

"Keluarga ya? Keluarga mana yang sering siksa anaknya? keluarga mana yang sering caci maki anggota keluarga lainnya? AKU TANYA KELUARGA MANA?! Dari dulu aku gak pernah merasakan yang namanya keluarga, kalian hanya memperdulikan anak lemah itu tapi tidak denganku," ucap Evan

"A-aku bu-bukan anak le-lemah hiks," ucap Evin yang sudah menangis Bombay seperti si cupu murahan itu.

"Beraninya kau membuat anakku menangis hah! Sini kamu ikut saya," ucap Deo langsung menyeret Evan ke ruang penyiksaan diikuti Samuel. Evan melihat Mommynya yang yang menatap dengan diam.

CTAS

CTAS

CTAS

Suara cambukan terdengar sampai ruang keluarga yang masih terdapat anggota keluarga lainnya.

"Mo-mommy udah hiks ja-jangan siksa bang E-evan hiks," ucap Evin dengan sesenggukan.

"Udah ya sayang kamu jangan perduliin dia lagi dia itu udah bikin nangis Evin okey," ucap sepupu kedua si kembar, Erlando.

"Hahaha siksa aja terus sampe dia mati pun gue gak peduli yang penting gue jadi anak kesayangan keluarga Millton," batin Evin

"Mending sekarang Evin bobo aja ya udah jam setengah 9," ucap sepupu ketiga, Emilio.

"Ya udah deh tapi Evin mau bobo sama abang-abang ya?"

"Iya ayok Abang gendong," jawab Erlan.

"Mi, Mom kita ke atas dulu ya," pamit Lio.

"Iya sekalian aja kalian tidur ya jangan bergadang," jawab Amelia, istri dari Samuel.

Beberapa menit kemudian Deo dan Sam keluar dari ruang penyiksaan dan mengajak istrinya masing-masing untuk ke kamar. Evan yang masih berada di ruang penyiksaan mencoba untuk berdiri dan akhirnya berhasil. Evan keluar dari ruang penyiksaan menuju garasi, menghidupkan motor dan meninggalkan Mansion. Entah pergi kemana, mungkin menenangkan diri ke danau seperti waktu itu, tanpa mengobati lukanya terlebih dahulu.

Elvara!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang