••••
Akhir-akhir ini ada banyak hal yang selalu mengusik pikiran Vara. Vara merasa bahwa semakin lama dia tinggal di dunia ini, semakin banyak rahasia terpendam seolah Vara tidak boleh mengetahuinya.
Setelah waktu itu bersama sahabatnya membuat rencana untuk Fani. Dia langsung mencari tau semua di bantu dengan sistem imutnya --Exe. Dia mendapatkan beberapa bukti tapi masih belum cukup, tapi sayang satu hari kemudian sistemnya itu harus pergi untuk upgrade.
Dan semalam Vara bermimpi untuk yang kedua kalinya, bermimpi sesuatu yang dia tidak paham dengan mimpinya sendiri, oleh karena itu dia terlambat masuk sekolah padahal hari Senin, tapi tidak dengan Evan. Semalam sekitar jam 9 dia harus pergi, katanya ada urusan dengan Artsiv. Tapi entahlah benar atau tidak, Vara tidak akan bertanya-tanya lebih soal itu dengan Evan, karena itu juga privasi Evan.
Vara terlambat sekolah juga bukan hanya karena mimpinya tapi juga pembicaraan dengan Evan semalam yang membahas foto dan video itu.
"Hah gue rasa makin rumit aja nih hidup, lebih rumit dari hidup gue yang pertama" batinnya.
"Sabar aja nona, semuanya pasti bakal terungkap"
Huft
Hari ini upacara bendera, karena Vara datang terlambat dia harus berdiri di samping guru-guru yang ikut upacara. Dia tidak sendiri, tapi dengan murid lain yang terlambat termasuk Fani.
"Tumben banget tuh si cupu baris di disini," ucap siswa 1
"Mungkin terlambat juga," ucap siswa 2
"Gue rasa enggak deh liat dia kek gak pake dasi sama topi"
"Oh iya benar, tapi yaudahlah biarin aja"
"Buat gue pingsan dong Ex atau pusing doang gak papa capek gue berdiri terus mana tuh pak Bowo amanat kagak selesai-selesai. Panas nih..."
"Yaudah siap-siap nona"
Tiba-tiba, kepala Vara terasa pusing. Pandangannya mulai berkunang-kunang, dan sebelum dia menyadarinya, kakinya mulai oleng. Untung saja, dia tidak terjatuh karena ditahan oleh murid yang ada di sampingnya.
Evan, yang melihat kejadian itu, langsung berlari ke depan. Dia menggendong Vara dengan gaya bridal style menuju UKS. Rasa hangat dari tubuh Evan membuatnya merasa nyaman.
"Kok bisa terlambat, bukannya aku pulang kamu udah tidur?" Tanya Evan.
"Mimpi sesuatu yang aku gak tau apa artinya itu," jawab Vara.
"Yaudah jangan terlalu dipikirkan anggap aja bunga tidur, sarapan dulu ya pasti kamu belum sarapan kan?"
Vara mengangguk dan memakan nasi goreng yang entah datangnya dari mana dengan Evan yang menyuapinya, ternyata Exe membuatnya lemas juga.
Satu jam berlalu, dan upacara bendera akhirnya selesai. Ketika mereka semua kembali ke kelas termasuk Vara dan Evan, rasa letih Vara semakin menumpuk. Di kelas, dia tidak bisa berhenti memikirkan mimpinya. Dia berfikir itu bukan hanya buka tidur biasa. Dia merasa bahwa ada sesuatu yang lebih besar di balik semua ini—rahasia yang menyangkut dirinya dan teman-temannya.
••••
Kantin Enemy...
Seperti biasa, suasana kantin di jam istirahat pertama ini sangan ramai sekali. Banyak murid-murid yang mengantri di stand untuk membeli makanan, termasuk Shania dan Via sedangkan Zahra, Nuella dan Vara seperti biasa sudah duduk di meja pojok. Meskipun meja di pojok tapi bisa melihat seluruh suasana kantin. Lima menit kemudian, Shania dan Via datang membawa pesanan mereka --Bakso dan Es teh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elvara!
Genç Kurgu#Transmigrasi 01 ••••• Entah harus bahagia atau sedih dengan kejadian yang dialaminya. Kejadian yang sangat diluar nalar manusia. Transmigrasi!! "Huh.. Emang takdir Tuhan gak ada yang tau" Seorang gadis bernama Elvara, lebih tepatnya Elvara Angelia...