Yes, Queen - 24

20.5K 2K 186
                                    

Hai? Kaget?

Ahahaha

Ini tuh potongan chapter tadi pagi yang aku edit lagi, total sekitar 3k kata

Chapter ini mungkin bakal kasih kalian sedikit penjelasan tentang kenapa Queen gak ambil keputusan lain

Yang singkatnya, ini bakal nunjukin percakapan dengan persepsi dua sisi

Gitu pokoknya. Teruss, bantu aku tandain kalau ada typo atau sejenisnya yaaa

Vote comment jangan lupa-!



Selamat membaca❤











Queen tidak tahu sejak kapan ia terdiam dan bahkan dibuat nyaman oleh kehangatan tubuh Loui yang tidak meninggalkan dirinya barang sesaat.

Bahkan Jellé yang awalnya hanya bermain-main sendirian, kini ikut merangsek masuk ke dalam pelukannya dan tengah sibuk menarik perhatian Queen dengan cara menjilati leher juga wajah si gadis.

Queen sedikit terhibur dengan tingkah anjing kecil berbulu lebat seputih salju itu. Ia menjaga pergerakannya agar tidak sampai menyentuh permukaan perut Loui yang sekitar kurang dari satu bulan lagi akan segera melahirkan beberapa anak harimau kecil.

"Coba kita liat, siapa ini?"

Atas suara luar biasa familiar yang tiba-tiba saja terdengar, Queen menolehkan kepala dan mendapati sosok Claeora Magianne yang tengah berdiri cukup jauh darinya dengan ponsel tepat di depan wajah.

Queen menyunggingkan seulas senyum tipis, lalu berkata, "kamu gak bilang mau datang,"

Mengabaikan apa yang dikatakan Queen, Yora lebih dulu berkata dengan sangat heboh, "oh my gosh! You look like a Queen in the wild forest, Michie!"

Queen tidak bisa menahan rasa geli atas apa yang baru saja didengarnya. Gadis itu tertawa ringan. "Kamu lagi ngapain, sih?"

"Gue lagi live!" Sahutnya tanpa menolehkan pandangan. "Tadinya mau gue udahin sebelum otw sini, tapi, waktu dengar gue mau ke tempat lo alias kediaman Adhibrata, mereka langsung heboh minta gue liatin rumah lo kayak gimana,"

"Oh ya? Terus gimana reaksi mereka?" Tanyanya cukup penasaran.

"Makin ramai yang nonton! Katanya, lo beneran tinggal di Indonesia? Rumah modelan Adhibrata emang bisa dibangun di Indo? Mereka gak percaya, anjir!"

Queen spontan tertawa melihat bagaimana cara Yora mengekspresikan kalimat yang dia katakan dengan begitu ekspresif dan luar biasa. Membuat suasana hatinya terasa jauh lebih baik dalam seketika.

"Michie, anjir! Masa si Loui dibilang boneka katanya!" Yora berseru keras seraya memandang tidak habis pikir pada layar ponselnya. "Heh, itu macan beneran, anjir! Enak banget lo kata boneka!"

Tawa Queen semakin menjadi, membuat Jellé yang berada di pelukannya semakin bersemangat untuk bermain, sementara Loui mulai menggerakkan kepalanya lantaran merasa terusik.

"Tuh, liat! Dia gerak!" Tunjuk Yora ke arah Loui. "Udah gue bilang, dia macan beneran!"

"Sini, biar mereka liat lebih jelas," kata Queen seraya mengulurkan tangan agar Yora segera mendekat.

Yes, Queen-!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang