Hai? Kaget?
Wkwk, nungguin gak?
Maaf banget gais, ini tuh efek nanti-nanti terus, eh ternyata bablas lebih tujuh hari wkwk
Chapter ini agak panjang, jadi baca aja pelan-pelan
Untuk next chapter, bakal aku liat dari seramai apa chapter ini ahahaha
Gak akan kau target, tapi ya gitu. Aku suka setiap bentuk apresiasi kalian untuk karakter yang aku buat di cerita ini
Itu momen yang aku tunggu tiap abis up chapter baru
Terus, info ni, minggu depan aku udah masuk kuliah semester 5 wkwk
Aku beneran bakal sibuk gak lama lagi gais, jadi harap maklum untuk nanti. Sengaja aku kasih tau dari sekarang
Btw, bantu aku kalau ada typo atau sejenisnya yaaa
Vote comment jangan lupa-!
Selamat membaca❤
"Cieee, pacar baru!"
Gama tertawa, "apaan, dah? Kayak gue baru pertama kali pacaran aja,"
"Pacar baru setelah jomblo sekian lama," goda Queen dengan tawa jahil di bibirnya.
"Udah gak jomblo 'kan sekarang," Gama membalas seraya merangkul bahu Queen dengan pertengahan lengannya. "Lo sendiri mana nih pacar barunya? Awas aja ngaku belum move-on dari si brengsek Axelano,"
"Apaan banget? Gak mungkin, lah." Queen menjawab dengan nada pongah. "Belum punya pacar lagi, bukan berarti belum move-on ya,"
"Halah!" Gama mencibir dengan tangan terangkat berusaha mengusap puncak kepala Queen.
"Kebiasaan! Awas, sana!" Queen segera melepaskan diri dari lelaki itu, kemudian mendorongnya menjauh. Kesal dengan tingkah laku Ragama Adhyaksa yang tidak pernah absen menyentuh kepalanya setiap kali mendapatkan kesempatan.
Gama kembali tertawa. Untungnya, lelaki itu tidak melakukan banyak pemaksaan dengan segala tingkah lalu menyebalkan yang hanya dia perlihatkan di depan Queen saja.
Kali ini, si gadis dengan rambut yang dibiarkan terurai itu berhasil menjauhi Gama dan memilih untuk berjalan lebih dulu dari si pemuda. Langkah kakinya membawa ia memasuki area kantin yang dibuat khusus untuk murid kelas 12, meski terkadang sering didatangi pula oleh para angkatan di bawahnya.
"Yang mana?" Tanya gadis itu tidak sabaran. Manik hijau kelabunya mengedar ke seluruh isi kantin yang saat itu tengah ramai.
"Gak sabaran." Gama mencibir geli, lalu menarik tangan Queen untuk ia bawa menuju satu meja di bagian pinggir kantin dimana beberapa orang gadis tengah mengobrol sambil memakan makanan yang mereka pesan.
"Jenna,"
Begitu sampai, Gama memanggil nama seseorang yang sontak membuat kelima gadis itu menolehkan kepala dan menatap pada si Eksekutor Alargon sekaligus Queen yang berada di sampingnya.
Jenna, gadis yang dipanggil oleh Gama segera bangkit dari posisi duduknya dengan senyum manis yang terpatri di bibirnya.
"Hai, Gam—Queensha?" Tidak sempat menyelesaikan sapaannya, Jenna sudah lebih dulu dibuat tertarik dengan kehadiran Queen disamping lelaki itu.
"Kak Jenna? Pacarnya Kak Gama?" Queen langsung menembak gadis itu dengan pertanyaan antusias.
Meringis malu sekaligus tersipu, gadis berparas cantik dengan kesan manis itu kemudian mengangguk. "Baru beberapa hari,"

KAMU SEDANG MEMBACA
Yes, Queen-!
Jugendliteratur[Dark Romance] 18+ Warning ⚠ : Harsh words, drunk, fighting, kissing scene, obsession, dark Siapa yang tidak mengenal Michella Queensha Adhibrata? Queen-nya Skylark, Si pemilik Mahkota Teenage Girl This Year, Juga, leader dari Skyers yang baru saj...