Yes, Queen - 34

13.4K 2.2K 739
                                    

Hai? Kaget? Wkwk

Gak kerasa banget ya ternyata, saking 'nikmat' nya aku menjalani hari-hari semester 5

Makasih untuk beberapa dosen yang bikin aku deg-degan setiap masuk kelas sampai ujungnya bikin mual sama mules

Makasih juga untuk jadwal kuliah yang demi ambil libur di hari Jum'at sampai padatin mata kuliah di hari Kamis, khususnya senin dari jam 7/8 pagi sampai rumah jam 5 kurang sore (walaupun ada faktor terpaksa karena dosen yang minta ganti hari)

Tapi gapapa, aku tetap mau bilang makasih sambil senyum manis ^^

Berkat itu, jadwal tidur aku jadi benar-benar teratur, alias susah begadang

Aku beneran abis sholat isya, setengah jam nya pasti ketiduran secara gak sadar

Capekk banget serius. Aku bukan pengangguran kok gais.

Matkul Metodologi Penelitian juga buat aku harus siapin persiapan susun skripsi. Aku kaget, karena aku kira semester ini masih bisa main-main ☺ (Emang dasarnya aku kurang persiapan wkwk)

Udah ah, pokoknya gitu sedikit keluh kesah di semester 5 yang bahkan belum setengah jalan ini

Btw, aku dari Jawa Barat, kalian dari mana?

Pembaca lama atau baru?

Perhatian, chapter ini lebih dari 4k kata karena susah dipotong + sengaja sii wkwk

Ramein vote comment, sebenarnya aku berencana up lagi walaupun gak lewat challenge

Tapi, tetap butuh effort lah dari kalian

Aku kangen komen kalian loh wkwk

Nah pokoknya sekian, bantu aku juga kalau ada typo atau sejenisnya karena gak sempat edit-!



Selamat membaca❤












Ada yang aneh dari suasana Glastama pagi hari ini.

Alih-alih hiruk-pikuk riuh selayaknya detik-detik sebelum bel masuk di dentangkan, seluruh kawasan sekolah justru dibuat sunyi senyap dengan area parkir sebagai pusat.

Queen yang melihatnya dari dalam mobil, jelas merasa heran. Meski begitu, tangannya tetap cekatan mengambil tas sekolah yang berada di kursi penumpang, ponsel, juga sebotol yogurt dingin yang sempat ia bawa dari apartemen.

Menarik kunci mobil, lalu keluar seraya menekan alarm control pada remote kunci, gadis itu benar-benar dibuat tercengang oleh situasi yang entah bagaimana ceritanya bisa terasa begitu menegangkan.

Queen baru menyentuhkan ujung botol yogurt untuk ia teguk, ketika matanya mendapati arah pandang setiap murid yang tertuju pada satu titik area parkir murid khusus kendaraan roda dua.

Seperti biasa, Glastor selalu menempati tempat itu bersama para anggotanya. Menggoda setiap murid perempuan yang melintas, bersenda gurau atau untuk sekedar menghabiskan waktu sampai gerbang sekolah di tutup rapat.

Hanya saja, yang menarik kali ini adalah keberadaan lain yang telah cukup lama menghilang dari pandangan setiap manusia di sana.

Belum lagi rumor yang beredar mengenai pertengkaran hebat yang tengah terjadi antara si pemilik gelar Eksekutor Glastor dengan Ketua perkumpulan tersebut, membuat suasana mencekam semakin terasa nyata.

Yes, Queen-!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang