Yes, Queen - 02

41.5K 2.5K 64
                                    

Hai?

Maklum, cerita baru, jadi ide lagi lancar lancarnya wkwk

Jangan sider

Vote Comment itu gratis

Selamat membaca❤






Gagal sudah rencana Queen untuk merebahkan diri di atas ranjang kesayangan.

Ia benar-benar tidak menyangka akan menerima panggilan dari Claeora yang tanpa alasan jelas meminta pertolongan kepadanya—disaat ia dalam perjalanan pulang menuju apartemen setelah kembali dari mansion Grandpa dari pihak ayah yang dikunjunginya sejak tadi pagi.

Seperti apa yang dikatakan Ivanka kemarin, malam ini anggota Skyers merayakan kemenangan mereka dengan pergi bersenang-senang di Club ternama Ibukota. Cassie dan Claeora turut serta bersama mereka. Sedangkan Queen, tidak.

Dilanda perasaan cemas akan permintaan tolong Claeora, membuat Queen tanpa pikir panjang segera membelokkan mobilnya ke arah lain. Meski hal tersebut menyebabkan perdebatan cukup panjang terjadi di antara ia dan Grandpa-nya—yang berakhir dengan keputusan bahwa Queen diberi waktu selama satu jam. Jika selama itu ia belum keluar, para pengawal Grandpa yang sejak awal mengikuti kepulangan Queen guna menjaganya, akan menerobos ke dalam Club untuk mencarinya.

Sampai di dalam sana, tidak ingin bertahan lebih lama ditempat ini, mengingat waktu yang diberikan Grandpa hanyalah sedikit, Queen lantas menerobos beberapa orang yang menghalangi jalannya dan berjalan cepat menaiki anak tangga menuju lantai dua dimana salah satu private room yang disewa teman-temannya berada.

Disepanjang jalan mencari ruangan, Queen hanya berharap kalau kata-kata yang diucapkan Yora ditelepon tadi hanyalah sebuah racauan asal biasa. Ia juga berharap kalau gadis itu sedang bersama dengan teman-temannya yang lain.

"Queen!"

Merasa namanya dipanggil, Queen segera menolehkan kepala dan menemukan kehadiran Arien—wakilnya di Skyers—yang kini berjalan mendekatinya.

"Katanya gak ikut? Kenapa bisa disini?" Tanyanya begitu menghampiri Queen.

"Aku ditelepon Yora tadi, dia minta aku kesini sambil minta tolong. Aku takut ada apa-apa,"

"Yaelah, jangan didengerin padahal. Palingan kobam itu anak, ngelantur jadinya," kata Arien dengan nada bercanda.

"Tapi dia ada sama kalian 'kan?" Tanya Queen, memastikan.

Arien mengangguk, "ada. Karena lo udah disini, ayo sekalian ikutan,"

Arien menarik tangan Queen agar mengikutinya yang tidak ditolak gadis itu sama sekali.

"Aku gak bisa lama-lama, Rien. Abis cek Yora, Cassie, sama yang lainnya baik-baik aja, aku bakal langsung pulang," ujar Queen ketika Arien hendak membuka pintu ruangan yang ia pesan bersama teman-temannya.

"Loh, kenapa? Asik-asik dulu lah Queen disini, satu jam lagi kita pulang kok,"

Queen menggeleng, "gak bisa. Ada yang nungguin aku di luar,"

"Yaudah deh, gapapa. Ayo masuk," kata Arien tak memaksa. Ia sedikit mengerti kalau Queen terlihat tidak nyaman dengan suasana berisik dan banyaknya pemandangan vulgar di tempat ini.

"Lah, gue tinggal buang hajat sebentar, masa lo semua udah pada tepar gini sih, anjir? Woi, bangun!" Arien memandang tak percaya pada teman-temannya yang sudah tergeletak sembarangan di dalam sana. Untung saja di dalam ruangan ini hanya ada para gadis saja.

Yes, Queen-!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang