"Om dokter" Ucap Alexa yang terkejut saat melihat kehadiran Krist di depan rumahnya.
Alexa membuka pintu rumah karna ingin berangkat ke sekolah, tapi dia malah melihat dokter yang pernah memeriksa dia waktu dia diare dulu.
"Apa papa mu ada?" Tanya Krist sambil tersenyum.
"Papa di dalam, om" Ucap Alexa.
"Apa om boleh masuk?" Ucap Krist.
"Ya" Ucap Alexa.
"Ayo berangkat sekolah, nona" Ucap sopir Alexa.
"Oh, jadi kamu ingin berangkat sekolah?" Ucap Krist yang mendengar itu.
"Ya, om" ucap Alexa dengan senyum manisnya.
"Hati-hati, belajar yang rajin, dan jangan jajan sembarangan. Om tak ingin bertemu kamu di rumah sakit lagi" Ucap Krist sambil mengusap rambut Alexa.
"Ya, om. Terima kasih perhatiannya" Ucap Alexa.
Sang sopir membukakan pintu mobil untuk Alexa, sebelum Alexa masuk ke dalam mobil, dia melambaikan tangannya lebih dulu ke arah Krist, baru dia masuk ke dalam mobil. Setelah mobil Alexa pergi dari pekarangan rumah, Krist berjalan masuk ke dalam rumah Singto.
Krist bertanya pada setiap maid yang di temuinya, dia menanyakan keberadaan Singto, hingga disinilah Krist sekarang, dia melihat sang pujaan hati sedang mencuci piring bekas dia dan Alexa sarapan tadi.
"Benar-benar calon suami idaman" bisik Krist sambil memeluk tubuh Singto dari belakang sehingga membuat Singto terkejut dengan kehadiran Krist.
Kenapa Krist bisa ada di rumahnya, dari mana Krist tahu alamat rumahnya, dan siapa yang memperbolehkan Krist masuk ke rumahnya.
Singto menepis tangan Krist di perutnya sambil mengubah posisinya menghadap Krist.
"APA YANG KAMU LAKUKAN DISINI, KRIST!!!" Bentak Singto marah.
"Tentu saja menemui kekasih ku, apa itu salah?" Ucap Krist sambil mengusap bibir Singto.
Singto menepis tangan Krist di bibirnya.
"Pergi dari rumah ku sekarang!!" Ucap Singto sambil mendorong tubuh Krist.
"Tidak, sayang. Aku ingin berangkat bekerja bersama phi" Ucap Krist.
"Dari mana kamu tahu alamat rumah ku?!!" Tanya Singto.
"Phi tak perlu tahu itu" ucap Krist sembari mendekatkan wajahnya ke wajah Singto, dia ingin mengecup bibir merah Singto yang sejak tadi memarahinya namun Singto memalingkan wajahnya hingga bibir Krist tak jadi mendarat di bibirnya.
"Jangan lakukan itu" Ucap Singto.
"Kenapa, sayang. Aku merindukan bibir phi" ucap Krist.
"Krist, ku mohon pergi! Aku tak mau ada pria lain masuk ke rumah ku dan suami ku!!" Ucap Singto.
"Ahh.. aku mengerti" Ucap Krist.
"PERGI!!" Teriak Singto kesal.
"Tidak" Ucap Krist sambil mengikis jarak di antara mereka.
"K-krist..." Ucap Singto sambil menahan dada Krist agar tidak menghimpit tubuhnya.
Krist mencium bibir Singto singkat sehingga membuat wajah Singto memerah, dia di cium di dapur oleh pria asing! Biasanya suaminya yang sering melakukan itu. Air mata menetes membasahi pipi Singto, dia merasa semakin hina sekarang.
Karna melihat Singto hanya diam, Krist kembali mencium bibir Singto, namun kali ini dengan di sertai lumatan di dalamnya sehingga membuat Singto langsung melepas ciuman Krist dan mendorong tubuh Krist sekuat tenaga.
YOU ARE READING
Psychopathic Obsession ✓
FanfictionRasa ingin memiliki sangat besar membuat krist menjadi terobsesi dengan pria yang di cintainya, melakukan segala cara demi mendapatkan cinta singto tanpa sadar dengan apa yang di lakukannya justru menyakiti sang pujaan hati. Bisakah krist mendapatka...