Singto terbangun dari tidurnya dan menyadari jika dia berada di ruangan asing, singto mencoba mengingat kejadian tadi sebelum dia tak sadarkan diri, singto sangat yakin jika dia berada di ruangannya.
"Phi sudah bangun?" Ucap krist sembari berjalan menghampiri singto.
"Aku dimana, krist?" Tanya singto bingung.
"Di kamar ku" ucap krist.
Setelah permainan panas mereka tadi di ruangan singto, krist menyuntikan vitamin di tubuh singto dan efek samping dari vitamin itu memang membuat singto tertidur, setelah singto terlelap baru krist menggendong tubuh singto membawanya ke rumahnya.
Singto melihat jam di dinding yang ternyata sudah jam 7 malam, ia langsung beranjak dari posisinya namun baru satu langkah dia melangkahkan kakinya singto merasakan jika pantatnya benar-benar perih.
"Phi ingin kemana?" Tanya krist.
"Pulang, alexa sendiri dirumah sekarang!?" Ucap singto khawatir mengingat anaknya.
"Jangan pulang, phi" ucap krist.
Singto menatap krist tajam, kemudian berjalan tertatih menghampiri krist lalu ia memukul wajah krist dengan sangat kuat.
"Ku harap aku tak bertemu lagi dengan mu!!" Ucap singto tajam kemudian ia langsung berjalan pergi keluar dari kamar krist.
Singto berjalan mencari pintu utama namun sudah hampir 10 menit lamanya ia mengelilingi rumah mewah krist namun itu tak membuahkan hasil, singto juga tak melihat satupun maid di rumah itu, rasanya benar-benar tak mungkin kan jika krist tidak memperkerjakan orang untuk membantunya membersihkan rumah itu?
"Apa phi sudah menemukan pintu keluar?" Tanya krist yang sedang berdiri di lantai atas sekarang sedangkan singto berada di lantai bawah.
"Tunjukan Jalan keluar, krist!" Ucap singto.
"Minta maaf dulu karna sudah memukul ku tadi" ucap krist.
"Tidak!! Bukankah kamu memang salah!!" Ucap singto kesal.
"Baiklah, aku juga tak akan mengatakan dimana pintu keluar" ucap krist dengan nada santai kemudian ia berjalan pergi dari sana.
Singto meremas tangannya saat melihat itu, dia berjalan naik ke lantai atas mencari keberadaan krist.
"Krist!!" Teriak singto karna dia tak menemukan krist.
"Aku disini, baby" ucap krist yang tiba-tiba muncul di dekat singto.
Singto menarik nafas dalam sembari mengepalkan tangannya.
"Tunjukan jalan keluar!" Ucap singto.
"Ayo makan malam bersama" ucap krist sembari memegang tangan singto namun hanya seperkian detik karna singto langsung menepis tangan krist.
"Aku ingin pulang, alexa sendiri di rumah sekarang!" Ucap singto.
"Bukankah ada pengasuhnya?" Ucap krist.
"Aku ingin pulang, krist!!" Ucap singto dengan nada yang sedikit tinggi.
"Jangan dulu, phi. Aku masih sangat merindukan phi sing" ucap krist sembari berjalan mendekat ke arah singto, mengikis jarak di antara mereka.
"Kamu benar-benar sudah gila" ucap singto.
Bagaimana bisa krist mengatakan jika dia masih sangat merindukan singto padahal sejak tadi dia bersama singto!?
"Ayo makan malam bersama ku" ucap krist sembari mengusap pipi bulat singto.
"Tidak, aku ingin pulang!!" Ucap singto.
"Bagaimana kita bisa melakukan pendekatan jika phi selalu menolak ku seperti ini?" Ucap krist.
"Kapan aku mengatakan mau dekat dengan mu!!" Ucap singto tajam.
"Phi sing milik ku" ucap krist.
"Cih, aku bukan milik mu dan sampai kapanpun aku tak akan mau menjadi milik mu!!" Ucap singto sinis, dia mendorong tubuh krist agar menjauh darinya, namun hanya seperkian detik karna krist kembali mendekatkan tubuhnya pada singto.
"Menjauh dari ku!!" Ucap singto sembari mendorong dada krist namun krist tetap pada posisinya.
"Aku ingin pulang, krist!!" Ucap singto sembari memukul dada krist.
"Phi bukan gadis perawan yang harus pulang jika sudah larut malam 'kan? Menginap di rumah ku malam ini" ucap krist.
"Aku tak mau menginap di rumah mu!!" Ucap singto.
Singto melangkahkan kakinya pergi dari sana, berusaha mencari pintu keluar sekali lagi dan krist membiarkan itu. Krist berjalan ke kamarnya memantau singto dari CCTV, singto terlihat frustasi karna tak menemukan pintu keluar sejak tadi.
"Bagaimana caranya agar phi mau menjadi milik ku? Bersama dengan ku tanpa paksaan?" Lirih krist.
Cukup lama singto berjalan akhirnya ia menemukan pintu utama rumah krist, dia membuka pintu yang memang tak terkunci dan berjalan keluar dari sana.
Bahkan di depan pagar tak ada satupun penjaga, apa krist benar-benar tinggal sendiri di rumah mewahnya itu?
Singto mencari taxi melalui ponselnya, hanya membutuhkan waktu beberapa menit taxi yang di pesan singto tiba, dia masuk ke dalam taxi tersebut lalu taxi itu berlalu pergi dari sana.
Krist memperhatikan semuanya melalui cctv, dia memang sengaja tak mencegah singto pulang, anggap itu hadiah untuk singto karna berhasil menemukan pintu utama di menit ke-50 sejak dia mulai mencari pintu keluar.
***
Singto berjalan masuk ke rumahnya, dia langsung ke kamar alexa untuk melihat anaknya itu. Di lihatnya alexa sudah tertidur pulas dengan buku cerita di pelukannya. Singto merasa sangat sedih saat melihat itu. Itu artinya Alexa tidur sendiri dengan membaca buku dongeng yang selalu di ceritakannya pada alexa.Ya, singto tahu betul, sebenarnya alexa tak akan pernah bisa tidur sebelum mendengar dongeng dari sang papa, namun karna si brengsek krist tadi membuat singto tak bisa membacakan dongeng untuk anaknya malam ini.
"Maafkan papa" lirih singto sembari mengusap poni alexa.
Entah kenapa singto merasa dia kotor, dia mengkhianati almahrum suaminya dan juga merasa mengkhianati alexa.
Singto mengecup kening alexa, kemudian berjalan keluar dari kamar alexa. Singto ke kamarnya sendiri, dia membuka obat yang di belinya tadi sebelum pulang kemudian meminumnya. Singto meminum obat pencegah kehamilan, dia sangat tidak ingin mengandung anak dari krist.
Tbc.
YOU ARE READING
Psychopathic Obsession ✓
FanficRasa ingin memiliki sangat besar membuat krist menjadi terobsesi dengan pria yang di cintainya, melakukan segala cara demi mendapatkan cinta singto tanpa sadar dengan apa yang di lakukannya justru menyakiti sang pujaan hati. Bisakah krist mendapatka...