"Apa kamu sudah punya pekerjaan yang pas untuk ku? Aku takut kehabisan uang sebelum aku mendapatkan pekerjaan" Ucap Singto pada temannya, Tay.
"Maaf, Sing. Perusahaan tempat ku bekerja sedang tidak membuka lowongan" Ucap Tay.
Saat ini Singto dan Tay sedang bertemu di sebuah kafe, Singto meminta Tay untuk mencarikannya pekerjaan, namun sudah 2 bulan berlalu, pria itu bagai hilang di telan bumi, tak memberinya informasi terbaru, itu sebabnya Singto mengajak Tay bertemu.
"Apa sebaiknya kamu minta tolong pada dokter itu? Bukankah dia orang yang berkuasa? Aku yakin dia bisa memberi mu pekerjaan, apa lagi kamu sudah melahirkan anak untuknya" Ucap Tay sambil menyengir.
"Bodoh! Apa kamu lupa aku meninggalkan dia dan anaknya? Apa kamu pikir dia mau membantu ku mencari pekerjaan?" Ucap Singto.
"Oh, ya. Pikiran ku benar-benar buntu, aku bingung!" Ucap Tay.
"Lagi pula dia sudah memiliki kekasih" Lirih Singto.
"Baiklah, lupakan dia. Aku akan menghubungimu jika aku ada tawaran pekerjaan yang bagus untuk mu nanti!" Ucap Tay.
Singto hanya mengangguk kecil, dia melihat jam di tangannya, sudah jam 3 sore, Alexa pasti sudah pulang sekolah sekarang.
"Aku pulang dulu" Ucap Singto.
"Ya, jika kamu kehabisan uang, kamu bisa menghubungi ku" Ucap Tay.
Hanya itu bantuan yang bisa dia berikan saat ini.
****
Singto menginjakan kaki di rumahnya namun dia melihat rumah masih kosong, tak biasanya Alexa belum pulang.Singto mencoba untuk menghubungi Alexa, namun ponselnya tak aktif, hal itu membuat Singto langsung menghubungi Axel.
Ya, Singto dan Axel memang sudah bertukar nomor ponsel saat di taman bermain waktu itu. Meskipun dengan sedikit paksaan dan jaminan Singto akan jarang menghubunginya jika tidak ada sesuatu hal yang penting, akhirnya Axel mau memberikan nomor ponselnya pada Singto.
"Ya, om?" Ucap Axel setelah dia mengangkat panggilannya.
Entah kenapa itu masih terdengar menyakitkan, Axel memanggil kekasih Krist dengan sebutan mommy, sedangkan memanggil dia yang sudah jelas papa kandungnya dengan sebutan om.
"Apa phi Lexa ada bersama mu? Phi Lexa belum pulang hingga sekarang, papa sudah mencoba untuk menghubungi ponselnya, namun tak aktif" Ucap Singto.
"Aku tak bertemu phi Lexa hari ini" Ucap Axel.
"O-oh... Baiklah" Ucap Singto kemudian dia mematikan panggilan itu.
Kemana Alexa? Tak biasanya dia belum pulang, apa lagi ternyata dia tidak bertemu Axel, biasanya Alexa terlambat pulang ke rumah karna dia bertemu Axel, tapi sekarang kemana dia?
Axel berjalan keluar dari kamarnya, di ruang tamu dia bertemu dengan Krist yang baru saja masuk.
"Dad, phi Lexa belum pulang ke rumahnya" Ucap Axel panik.
Krist terkejut mendengar itu, dia memang baru pulang bekerja sekarang. Krist melihat ponselnya terdapat banyak panggilan tak terjawab dari Joy. Di sana juga ada satu pesan.
"Tuan, nona Alexa di bawa pergi oleh beberapa orang ke jalan X, aku sedang di tempat lokasi sekarang" Isi pesan tersebut.
Krist langsung berjalan pergi dari sana dengan diikuti oleh Axel.
"Sayang, kamu jangan ikut. Daddy akan membawa phi Lexa pulang dengan selamat nanti" Ucap Krist.
"Tidak, aku ikut, dad" Ucap Axel memaksa.
YOU ARE READING
Psychopathic Obsession ✓
FanfictionRasa ingin memiliki sangat besar membuat krist menjadi terobsesi dengan pria yang di cintainya, melakukan segala cara demi mendapatkan cinta singto tanpa sadar dengan apa yang di lakukannya justru menyakiti sang pujaan hati. Bisakah krist mendapatka...