Part 1

1.1K 76 47
                                    

"Dr. Krist. Pasien anda sudah tiba" ucap seorang suster menyadarkan krist dari lamunannya.

Ia langsung menyimpan foto yang sedari tadi di lihatnya. Tak lama seorang pria dewasa masuk dengan menggendong anak kecil.

Krist tersenyum lembut menatap ke arah anak kecil yang baru berusia 5 tahun itu, krist beranjak dari duduknya sembari memasang stethoscope di telinganya.

"Bagaimana kabar mu alexa?" Tanya krist ramah.

"Aku sudah sehat, dok. Tapi kenapa papa masih memaksa membawa ku bertemu dokter!!" Ucap alexa.

"Benarkah? Biarkan aku memeriksa mu untuk memastikan jika kamu benar-benar sudah sehat" ucap krist.

Alexa hanya diam sembari memasang wajah kesalnya, sejujurnya ia sangat malas bertemu dokter namun papanya memaksa bahkan rela menggendong dirinya agar dia mau ke rumah sakit.

"Apa alexa masih sering muntah, phi?" Tanya krist pada papa alexa di sela-sela kegiatannya memeriksa alexa.

"Sekarang alexa sudah tak pernah lagi muntah" jawab papa alexa.

"Ohh, bagus sekali. Tolong jangan jajan sembarangan lagi di kantin sekolah atau kamu akan kembali bertemu dokter" ucap krist pada alexa.

Alexa memang sempat diare dan sudah 3 kali ini dia bertemu dengan krist. Itu sebabnya krist sudah mengenal alexa dan papanya.

"Ya, dok" ucap alexa.

"Jika sesuatu terjadi pada alexa, segera hubungi aku, phi. Aku takut alexa kenapa-kenapa. Entah kenapa aku selalu merasa gagal menjadi seorang dokter beberapa bulan ini, apa lagi setelah kejadian itu, aku--"

"Semua bukan salah mu, krist" potong singto sehingga membuat krist tak lagi melanjutkan ucapannya.

"Maafkan aku, aku masih sangat merasa bersalah atas meninggalnya daddy alexa" lirih krist sedih.

"Bukankah sudah ku katakan, itu bukan salah mu?" Ucap singto.

Krist mengangguk, ia duduk di kursi kebesarannya, menulis resep obat untuk alexa.

"Jika phi membutuhkan sesuatu hubungi aku" ucap krist sembari memberikan resep obat yang sudah di tulisnya tadi pada singto.

"Kita tak terlalu dekat sehingga membuat aku harus menghubungi mu, jangan khawatir aku mempunyai banyak teman dekat" ucap singto sambil tersenyum.

"Tapi kita pernah satu sekolah dulu saat SMA" Ucap krist.

"Hanya satu sekolah, krist. Kita bahkan tak saling sapa 'kan?" Ucap singto.

"Ya, tapi sekarang entah kenapa aku merasa phi sing dan alexa menjadi tanggung jawab ku. Apa lagi semenjak daddy alexa pergi. Maaf, semua salah ku" lirih krist.

"Bukan, bukan salah mu. Bukankah operasinya memang tidak berhasil? Tolong jangan bahas itu lagi atau aku akan sedih nanti mengingat suami ku" ucap singto.

Krist hanya mengangguk, kemudian singto pamit pergi dari sana. Setelah memastikan singto pergi, krist mengambil bingkai foto yang di lihatnya tadi. Krist mengusap lembut foto tersebut kemudian menciumnya sembari memejamkan matanya.

 Krist mengusap lembut foto tersebut kemudian menciumnya sembari memejamkan matanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Phi sing milik ku, hanya milik ku" gumam krist sembari mencium foto singto. Setelah itu krist tersenyum sinis.

Ia berhasil menyingkirkan suami singto dengan membuat operasi yang di lakukannya gagal setelah itu ia akan mendekati singto dan menjadikan singto miliknya.

Krist sudah menyukai singto sejak 10 tahun yang lalu, sejak awal ia masuk SMA ia sudah jatuh cinta dengan kakak kelasnya saat itu.

Dulu saat SMA krist tak berani mengajak singto berkenalan dan hanya berani memperhatikan singto dari kejauhan.

Bahkan sudah 10 tahun berlalu, perasaan itu tetap sama, krist masih sangat mencintai singto walau singto sudah menikah sekalipun.

Baru sekarang krist berani memperlihatkan dirinya pada singto. Awal pertama ia bicara dengan singto saat suami singto di rawat di rumah sakit tempat krist bekerja.

Di hari itu juga suami singto harus di operasi karna penyakitnya, harusnya krist melakukan operasi dengan sungguh-sungguh agar suami singto selamat namun krist malah mengabaikan suami singto di ruang operasi.

Beberapa dokter yang mendampingi krist dan juga suster yang ada di ruang operasi sudah menegur krist namun krist malah menyuruh semua dokter dan suster itu untuk ikut mengabaikanya, tentunya krist memberi semua dokter dan suster itu imbalan yang sangat besar hingga membuat mereka semua memilih untuk diam. Hingga pada akhirnya suami singto meninggal sesuai keinginan krist.

Sampai sekarang rahasia itu masih tersimpan rapat olehnya dan beberapa suster dan dokter yang berada di dalam ruang operasi, krist mengatakan pada singto jika operasinya gagal dan suami singto tak bisa di selamatkan.

Selama 10 tahun ini singto tak lepas dari perhatian krist, bahkan saat singto berpacaran dengan suaminya hingga menikah, krist tahu itu.

Bodohnya krist, ia tidak berani untuk mendekati singto langsung dan hanya berani mengagumi singto dari kejauhan, hingga akhirnya singto di nikahi oleh pria lain krist tetap hanya berani mengagumi singto dalam diam.

Sekarang tak ada lagi yang akan menghalangi krist untuk mendekati singto bahkan jika alexa menjadi penghalang krist tak akan segan membunuh alexa mengantar gadis kecil itu ke daddynya.

***
Jam kerja berakhir, krist melepas jas putih yang di kenakannya lalu beranjak pergi dari ruangannya.

Krist pulang ke rumahnya karna ia benar-benar lelah seharian ini.

Saat tiba di kamarnya krist langsung berbaring di ranjangnya sembari menatap foto singto yang banyak terpajang di dinding kamarnya.

"Kapan aku bisa memiliki phi!? Berhenti bersikap cuek pada ku, phi!" Gumam krist.

Krist mengambil selembar foto singto di atas nakas samping ranjangnya, ia menarik selimut sebatas pinggangnya lalu memasukan tangannya ke dalam celananya.

Krist mencium foto tersebut sembari memejamkan matanya, membayangkan ia berciuman dengan singto sedangkan tangannya memainkan miliknya sendiri, krist mengerang nikmat membayangkan jika singto mengoral penisnya.

"Aahhh... Phi sing..." Gumam krist sembari mempercepat gerakan tangannya, beberapa menit kemudian krist memuntahkan cairannya di tangannya sendiri.













Tbc.

Mwhehehe, krist sebagai psikopat comeback :v

Psychopathic Obsession ✓Where stories live. Discover now