Part 13

246 37 39
                                    

"Ini kue pesanan mu" Ucap Singto sembari menyimpan kotak kue yang di bawanya ke atas nakas.

Krist bangkit dari tidurnya, dia memegang kepalanya yang terasa pusing, setelah di rasa sudah baik-baik saja, Krist membuka kotak kue tersebut.

Singto mengintip isi kue dalam kotak itu.

"Apa phi mau?" Ucap Krist yang melihat itu.

"Aku bahkan ingin muntah melihat kuenya" Ucap Singto.

Sebenarnya itu kue yang biasa dia beli jika dia ke toko itu, tapi entah kenapa sekarang Singto merasa ingin muntah melihatnya padahal tadi matanya berkaca-kaca saat melihat toko kuenya.

Krist memakan kuenya dengan lahap karena seharian ini tidak ada sedikitpun makanan yang masuk ke perutnya, dia mendadak tak punya selera makan, entah apa sebabnya.

Singto menatap aneh pada Krist.

"Kamu seperti tidak makan selama seminggu" Ucap Singto.

"Aku memang tidak makan seharian ini, phi" Ucap Krist.

Singto hanya diam setelah mendengar itu. Dia membuka kancing kemejanya satu persatu sembari sesekali menatap Krist.

Biasanya jika Krist melihat dia membuka kemeja, Krist pasti akan langsung menerkamnya tapi sepertinya sekarang Krist lebih suka dengan kue yang di makannya di banding tubuhnya. Tapi bukankah itu bagus?

Singto berjalan ke kamar mandi, dia membersihkan tubuhnya di sana, beberapa menit di kamar mandi, Singto keluar dengan hanya menggunakan bathrobes.

Terlihat jika kotak kue yang di bawanya tadi sudah kosong, Krist menghabiskan itu semua.

Krist yang melihat Singto langsung beranjak dari duduknya, dia menghampiri Singto dan memeluk tubuh Singto.

"Aku merindukan phi" Ucap Krist.

Baiklah, Krist benar-benar aneh hari ini.

"Lepas, Krist. Aku ingin memakai baju, setelah itu makan malam" Ucap Singto.

"Aku masih ingin memeluk phi" Ucap Krist.

Singto menghela nafas mendengarnya, tak biasanya Krist bersikap manja seperti ini.

"Temani aku tidur" Ucap Krist.

"Aku lapar" Ucap Singto.

"Tidurkan aku dulu, phi. Setelah itu phi boleh keluar dari kamar" Ucap Krist sambil menarik tangan Singto membawanya ke ranjang.

Singto duduk di tepi ranjang sedangkan Krist merebahkan tubuhnya di samping Singto, Krist mengarahkan tangan Singto agar mengusap rambutnya dan Singto dengan setengah hati melakukan itu.

Krist tersenyum kecil saat merasakan rambutnya di usap oleh Singto, entah kenapa dia benar-benar bahagia meskipun dia tahu Singto terpaksa melakukan itu.

"Apa phi tahu?" Ucap Krist.

"Tidak" Ucap Singto singkat.

Dia tidak tahu, dan tidak ingin tahu.

"Seharian ini tubuh ku lemas, aku lebih banyak tidur, dan saat aku bangun, aku merasakan pusing dan mual, aku juga tidak memakan apapun selain kue yang phi bawa tadi" Ucap Krist.

Singto hanya diam tak menjawab, apa Krist berharap dia akan peduli? Tidak! Singto tak peduli dengan apa yang Krist rasa seharian ini!

Singto melihat Krist yang ternyata sudah tidur, semudah itu? Singto beranjak dari ranjang, mengambil pakaian di lemari dan memasangnya.

Sebelum dia keluar dari kamar, Singto melihat Krist sekali lagi memastikan jika Krist benar-benar tidur setelah itu dia berjalan keluar dari kamar.

Singto ke kamar Alexa, di lihatnya anaknya tengah duduk di kursi meja belajarnya.

Psychopathic Obsession ✓Where stories live. Discover now