Krist tak pernah menyangka jika pada akhirnya dia berhasil membawa Singto ke atas altar, Krist pikir 5 tahun yang lalu dia dan Singto benar-benar berpisah dan tak akan pernah bertemu lagi, tapi siapa yang menyangka, hari ini mereka berdua berdiri di hadapan seorang pendeta melakukan pemberkatan pernikahan.
Krist menatap wajah Singto dengan penuh cinta, dia terlihat sangat cantik dengan balutan tuxedo berwarna putih yang di pakainya, mereka baru saja selesai mengucapkan janji suci pernikahan, dan sekarang mereka sudah resmi menikah.
Perlahan Krist mendekatkan wajahnya, mengecup bibir Singto singkat sehingga membuat para tamu undangan bertepuk tangan melihatnya.
Axel dan Alexa tersenyum bahagia melihat daddy dan papa mereka yang akhirnya menikah.
Setelah acara pemberkatan pernikahan, tak ada acara lain, para tamu undangan makan setelah itu pulang.
Krist memang sengaja tidak membuat resepsi pernikahan di hari yang sama dengan pemberkatan pernikahan mereka, itu di lakukan agar mereka tak terlalu lelah. Resepsi pernikahan akan di adakan 3 hari lagi.
Acara hari ini hanya di hadiri oleh teman-teman terdekat mereka, rekan kerja Krist di rumah sakit termasuk Namtan, Poon, Tae, dan, Off. Sedangkan Singto, dia hanya mengundang Tay dan New.
Seharusnya acara hari ini di hadiri oleh keluarga kan? Mereka memang sudah tak memiliki keluarga inti lagi, sedangkan keluarga jauh dari pihak orang tua mereka semua tinggal di luar negri, itu sebabnya Krist dan Singto hanya mengundang teman terdekat.
Setelah makan bersama, dan mengucapkan selamat pernikahan pada Krist dan Singto, kini para tamu undangan pulang, begitu juga dengan Krist, Singto, dan dua anak mereka.
Krist membawa Singto ke rumahnya, bukan rumah yang di tinggalinya bersama Axel, melainkan rumah baru yang Krist beli untuk mereka tinggal berempat.
Ya, mereka memutuskan akan memulai hidup baru dengan tinggal di rumah yang baru, Krist juga sudah meminta Singto untuk berhenti bekerja, tentu Singto langsung mengiyakan permintaan Krist, bukan matre' hanya saja Singto memang tak nyaman bekerja di kafe, lebih baik dia menjadi papa rumah tangga 'kan, menghabiskan uang suami :v
Beberapa menit kemudian mobil Krist tiba di depan rumah baru mereka. Krist, Axel, Singto, dan Alexa keluar dari mobil berjalan masuk ke dalam. Di depan rumah sudah ada Joy yang menunggu bersama 10 maid yang akan membantu mereka di rumah itu.
"Selamat datang, tuan" Ucap Joy ramah.
Joy memperkenalkan para maid tersebut, Krist memang memperkerjakan maid baru untuk rumah barunya, dan maid lama tentu masih di rumah lamanya.
Setelah berkenalan dengan para maid, Krist membawa Axel dan Alexa ke kamar mereka masing-masing, setelah itu baru dia dan Singto ke kamar mereka.
Singto duduk di tepi ranjang, rasanya dia benar-benar lelah hari ini, baru pesta kecil-kecilan seperti tadi dia sudah sangat kelelahan, bagaimana dengan resepsi yang akan mereka lakukan 3 hari lagi nanti? Itu pasti akan sangat melelahkan.
"Apa phi mau mandi dulu?" Ucap Krist.
"Ya" Ucap Singto sambil bergerak malas berjalan ke kamar mandi.
Saat Singto ingin menutup pintunya, Krist menahan pintu tersebut.
"Aku juga ingin mandi phi" Ucap Krist.
"Bukankah kamu yang menyuruh ku mandi dulu tadi?" Ucap Singto.
"Ya, mandi bersama maksud ku" Ucap Krist dengan wajah mesumnya.
"Baiklah, silakan masuk" Ucap Singto sehingga membuat Krist tersenyum dan langsung masuk ke dalam.
Itu bukan hanya sekedar mandi biasa. Di dalam sana ada banyak kegiatan yang membuat Singto mendesah tak karuan, hampir 2 jam, mereka di dalam kamar mandi, baru keduanya keluar dari sana.
Krist dengan senyum manisnya sedangkan Singto dengan wajah pucatnya karna kedinginan.
Setelah memakai piyama tidurnya, Singto langsung merebahkan tubuhnya di atas ranjang, dia menarik selimut menutup seluruh tubuhnya.
"Apa phi sudah mengantuk?" Tanya Krist.
"Ya, ayo tidur" Ucap Singto.
"Bukankah ini malam pertama kita?" Ucap Krist.
"Lalu apa yang kita lakukan di kamar mandi tadi, Krist!!" Ucap Singto.
"Itu tak bisa di anggap melakukan malam pertama, phi. Bukankah malam pertama di lakukan di atas ranjang?" Ucap Krist sambil naik ke atas ranjang, dan mendekati Singto.
"Ingat umur, Krist"
"Sssttt" bisik Krist sambil mencium bibir Singto.
Sekarang suara desahan dan geraman memenuhi ruang kamar, terlihat dua anak manusia masih saling memberi kenikmatan, berganti-ganti posisi, hingga akhirnya mereka melenguh bersama.
"Aku mencintai phi Sing" Ucap Krist.
"Aku juga mencintai mu, Krist" Gumam Singto dengan mata terpejam, dia terlihat sangat lelah dan sudah sangat mengantuk.
"Selamat tidur, phi Sing" bisik Krist sambil mencium kening Singto.
Singto mengeratkan pelukannya di tubuh Krist, hanya membutuhkan waktu beberapa detik kini dia terbang ke alam mimpi.
The end.
Njir, gue beneran ga bisa nulis adegan romantis, dari dulu sampe sekarang 😭 makanya tiap masalah selesai pasti ceritanya juga ikut selesai, soalnya suka bingung nulis yang benar-benar romantis tuh gimana, LOL.
Yang penting tamat, udah 😅 Btw makasih yaa buat yang rajin vote + komen, Love U sekebon sawit🫶 Ntar gue publish cerita baru lagi yaa, nambah hutang 😅😅😅 Draft gue banyak soalnya🫣 Gabut dikit, nulis 😂
Byeee👋
YOU ARE READING
Psychopathic Obsession ✓
Hayran KurguRasa ingin memiliki sangat besar membuat krist menjadi terobsesi dengan pria yang di cintainya, melakukan segala cara demi mendapatkan cinta singto tanpa sadar dengan apa yang di lakukannya justru menyakiti sang pujaan hati. Bisakah krist mendapatka...