Sudah 2 hari Alexa di rawat di rumah sakit, 2 hari ini Krist yang selalu memeriksa Alexa, sedangkan Axel sudah pulang ke rumah karna dia harus sekolah.
Setiap hari Singto selalu menginap di rumah sakit untuk menemani anaknya, dia bahkan tak pulang ke rumah dan tidak meninggalkan Alexa keluar dari ruangan walau hanya sebentar, Singto memang merasa sedikit trauma, dia takut jika dia keluar dari ruangan Alexa, Alexa akan di culik oleh orang jahat.
Selama 2 hari ini Krist selalu membelikan Singto makanan, terkadang jika Krist tak ada pasien, Krist menemani Singto di ruangan Alexa.
"Aku sudah membayar biaya rumah sakit Alexa tadi, besok dia sudah boleh pulang" Ucap Krist yang baru saja masuk ke dalam ruangan Alexa di rawat.
Terlihat Singto sedang duduk di kursi pinggir ranjang Alexa.
"Berapa biaya perawatan Alexa? Biar ku ganti uang mu" Ucap Singto.
"Tak perlu phi" Ucap Krist.
"Aku sudah banyak menyusahkan mu, Krist" Ucap Singto.
Selama 2 hari ini Krist juga selalu membelikannya makanan, disaat Singto ingin mengganti uang Krist, Krist selalu menolak.
"Aku sudah menganggap Alexa seperti anak kandung ku sendiri, tak perlu merasa sungkan pada ku jika itu tentang Alexa" Ucap Krist.
"Daddy..." Ucap Axel yang kini berjalan masuk ke dalam ruangan.
Axel datang bersama Namtan, dia bahkan belum mengganti seragam sekolahnya.
"Terima kasih sudah menjemput Axel" Ucap Krist pada Namtan.
Sebenarnya tadi Krist bertemu Namtan di tempat parkir, Namtan bertanya Krist ingin kemana, Krist menjawab dia akan menjemput Axel di sekolah, lalu Namtan menawarkan diri untuk menjemput Axel, itu sebabnya Namtan yang menjemput Axel sekarang.
"Aku senang melakukan itu" Ucap Namtan.
"Apa kamu sudah makan, sayang?" Tanya Krist pada Axel.
"Sudah, dad, bersama mommy tadi" Ucap Axel.
Ya, sebelum ke rumah sakit Namtan memang membawa Axel makan lebih dulu di sebuah restoran.
"Bagaimana dengan mu Lexa? Apa kamu ingin makan sesuatu? Daddy akan membelikan mu makanan" Ucap Krist.
"Aku sudah makan tadi, dad" Ucap Alexa.
"Aku membelikan mu makanan tadi, Krist" Ucap Namtan sambil memperlihatkan kantong plastik berisi makanan yang di belinya.
Sekarang memang sudah jam 12 siang, sudah waktunya makan siang.
"Ayo makan di luar" Ucap Namtan.
Krist mengangguk, Axel berjalan ke dekat ranjang Alexa, dan mengajak Alexa bicara, sedangkan Krist dan Namtan berjalan keluar dari ruangan, Singto menatap kepergian mereka dengan tatapan yang entah apa itu, Singto juga bingung, rasanya ada sedikit rasa mengganggu di hatinya saat melihat Krist dan Namtan pergi bersama.
"Axel" Ucap Singto.
"Ya?" Ucap Axel.
"Bagaimana sekolah mu tadi?" Tanya Singto.
"Berjalan seperti biasa, tak ada yang special" Ucap Axel.
Singto memegang tangan Axel sehingga membuat Axel menatap ke arah Singto.
"Apa papa boleh mendengar mu memanggil papa dengan sebutan papa?" Ucap Singto sambil mengusap tangan Axel.
"Tidak"
"Tapi orang lain kamu panggil mommy, sedangkan papa kenapa kamu panggil om, bukankah kamu sudah cukup dewasa untuk paham jika papa adalah papa kandung mu?"
YOU ARE READING
Psychopathic Obsession ✓
FanfictieRasa ingin memiliki sangat besar membuat krist menjadi terobsesi dengan pria yang di cintainya, melakukan segala cara demi mendapatkan cinta singto tanpa sadar dengan apa yang di lakukannya justru menyakiti sang pujaan hati. Bisakah krist mendapatka...