Part 4 : Party

90 5 0
                                    

Rachel berangkat ke kampus dengan hati yang murung karena kejadian tadi malam. Ia merasa bersalah kepada evan dan sampai sekarang, evan tidak ada menghubunginya.

Saat rachel sudah sampai di kelas, ia melihat ada surat terletak di atas mejanya.

"Suara apa ini" batinnya.

Rachel pun membuka surat itu dan ternyata itu adalah undangan dari shagara di ulang tahunnya yang ke 21 tahun.

"Wihhh lo dapet juga?" Tanya meysa yang datang secara tiba-tiba.

"Iya nih, lo juga dapet?" Tanya rachel balik.

"Yoii, acaranya ntar malam, bareng yok" ajak meysa.

"Boleh" jawab rachel.

"Lo yang jemput gue ya" ucap meysa.

"Yeuuuu lo mah " kata rachel.

"Mau kaga nih?!" Tanya meysa.

"Iyaa meyy" jawab rachel.

Malamnya, rachel dan meysa berangkat ke pesta ulang tahun shagara. Di jalan, mereka berdua mengobrol tentang shagara.

"Rachel, lo suka ga sama shagara?" Tanya meysa.

"Gak, kenapa?" Tanya rachel balik.

"Ohhhh" ucap meysa singkat.

"Kenapa emangnya? Kok nanya gitu?" Tanya rachel.

"Serius kan lo ga suka? Kalau gitu...shagara buat gue ya" kata meysa.

"HAHAHAHAH ambil aja lah" kata rachel tertawa.

"Okeee dehh, bantuin gue pdkt yaa" ucap meysa.

"Tenangg" kata rachel, "ini kan rumahnya?"

"Yoiii ini rumah shagara" ucap meysa.

Mereka sampai di sana tepat waktu. Saat acara hendak dimulai, evan menelpon rachel. Melihat evan yang menelpon, rachel segera mencari tempat yang lumayan sepi.

"Evan?" Ucap rachel.

"Pulang!" Suruh evan.

"Lohh? Maksud lo apaan?" Tanya rachel bingung.

"Gausah sok polos. Gue suruh pulang ya pulang!!" Bentak evan.

"Evann.. gue pulang nya ga larut malam kok" ucap rachel.

"LO GA DENGER GUE BILANG APA? PULANGG!!!" Bentak evan lagi.

"Okeee..." ucap rachel lembut.

Rachel pun mencari keberadaan sahabatnya itu dan ia melihat meysa, shagara dan teman-teman lainnya sedang meminum minuman alkohol. Shagara yang melihat rachel pun berdiri dari kursinya dan membawakan 1 gelas alkohol untuk rachel.

"Nih minum" tawar shagara.

"Emmm.. no , thanks. Gue mau balik duluan ya" kata rachel.

"Lah buru-buru amat? " tanya shagara.

"Ortu gue nelpon tadi, mereka nyuruh cepet pulang. Oh yaa nanti lo anterin meysa ya" kata rachel.

"Gue yang nganter?" Tanya shagara heran.

"Iyaaa, pliss yaaa" bujuk rachel.

"Boleh aja sii, tapi lo harus minum 1 gelas alkohol ini" kata shagara.

Mengingat meysa yang ingin pdkt dengan shagara, rachel pun menerimanya.

Sebelum meminum alkohol itu, rachel terlihat ragu untuk meminumnya. Tetapi semua teman-temannya berteriak, "MINUMM MINUMM MINUMM!!" .

Rachel akhirnya meminum 1 gelas alkohol itu. Ia tidak merasakan pusing sama sekali. Melihat rachel yang tidak mabuk, shagara mengambil 1 gelas alkohol lagi untuk rachel.

"Nih 1 lagi" tawar shagara.

"Gak, gue mau balik" ucap rachel.

"Iyaa minum lagi 1 gelas chel, aman ituu" ucap salah satu teman shagara bernama juan.

"Tapii..." belum selesai rachel menjawab, shagara sudah memasukkan minuman itu secara paksa ke dalam mulut rachel.

Rachel yang tersedak dengan alkohol itu langsung memarahi shagara.

"Shagara! Lo apa-apaan sihh?!! Kenapa lo maksa banget anjingg!?!!" Teriak rachel.

"Gue pengen liat lo mabuk, sayang" ucap shagara.

Rachel merasa pusing dan ia benar-benar tidak sanggup menahannya. Akhirnya, rachel jatuh pingsan.

Ketika rachel sudah sadar, rachel kebingungan dimana ia berada sekarang.

"Udah sadar?" Tanya seorang pria itu.

Saat rachel menoleh ke arah suara tersebut, rachel melihat pacarnya sedang menatapnya serius.

"Evan? Gue dimana?" Tanya rachel.

"Siapa suruh lo mabuk?" Tanya evan balik.

"Gue cuma minum 1 gelas vann.." jawab rachel.

"Gue gasuka cewe bohong" ucap evan.

"I-ituu yang kedua shagara minumin gue secara paksa" kata rachel.

"Baguss, nanti kalau ada party-party lagi lo ikut aja, parahin mabuknya" kata evan sinis.

"Padahal gue gaada niatan mabuk van" ucap rachel.

"Diemm!!" Teriak evan.

"Evann.. sorryy" kata rachel dengan lemah.

"Lo tau? Lo hampir aja kehilangan keperawanan lo gara-gara shagara itu!" Bentak evan.

"Hahh??" Rachel keheranan.

Ternyata setelah rachel pingsan, rachel di bawa ke dalam kamar shagara. Seseorang yang mengenakan hoodie hitam dan memakai masker itu cepat-cepat menghubungi evan. Evan yang menyamar menggunakan topeng itu langsung menembaki orang-orang yang ada di party tersebut. Kemudian, evan mendobrak pintu kamar shagara. Ia melihat rachel yang sudah hampir terbuka bajunya langsung menembak shagara dengan pistol ke kepalanya. Evan pun segera menggendong rachel pulang ke rumah.

"Shagara sekarang dimana?" Tanya rachel.

"Lo kenapa nyari shagara?" Tanya evan balik.

"Gapapa, terus meysa?" Tanya rachel lagi.

"Gue gatau! Sudah! Lo ganti baju sekarang! Gue udah beliin baju buat lo" suruh evan.

Red BloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang