Bonuss!!

72 5 0
                                    

8 tahun kemudian...

"Ibu! Ayah! Revan berangkat sekolah dulu yaa" ucap anak kecil yang baru saja menduduki kelas 1 SD.

"Semangat sekolahnya ya, harus rajin belajarnya biar pintar kaya ibu" ucap Rachel.

"Kaya ayah juga" sambung Evan.

"Idihhh" ejek Rachel.

Evan tertawa melihat muka istrinya yang sedang mengejek dirinya.

"Yasudah yasudah, pak sopir tolong hati-hati di jalan ya, jagain Revan" suruh Evan kepada pak sopir pribadinya.

"Siap, tuan" jawab pak sopir itu.

Revandra pun mencium pipi kedua orang tuanya itu dan berpamitan untuk pergi ke sekolah.

"Dadahhh Ayah! Ibu!" Sambil melambaikan tangan.

Evan dan Rachel membalas lambaian anaknya itu.

Kemudian Rachel menatap Evan, "apakah nanti Revandra akan menjadi sepertimu?"

"Ku rasa, kalau memang iya, aku akan mengajarinya cara membunuh orang dengan tragis" jawab Evan.

Rachel tersenyum dan menggelengkan kepalanya.






Jadi gini guys, di part sebelumnya saat Evan tidak sadarkan diri, Rachel dan pak Devon bergegas membawa Evan ke rumah sakit. Untungnya, luka tusukan yang didapat Evan tidak terlalu parah sehingga bisa diselamatkan.

Setelah kejadian itu, beberapa minggu kemudian, Rachel mengandung anak dari Evan yang saat ini sudah berusia 7 tahun dan anak tersebut bernama Revandra Argantara .





Sedikit bonus lagi!!!

Siangnya, Revandra datang dari sekolah dan langsung bergegas memeluk ayah dan ibunya yang sedang bersantai di kursi ruang tamu.

Evan memangku putranya itu dan Rachel mengusap kepala Revandra.

"Ibu!" Panggil Revan.

"Ada apa, sayang?" Tanya Rachel.

"Tadi revan dimarahin ibu guru" ucap Revan.

"Loh? Kenapa dimarahin? Revan bikin kesalahan apa?" Tanya Evan.

"Revan kesal sama teman sekelas yang jahil banget. Jadi Revan tusuk punggungnya sama pulpen sampai punggungnya sedikit bolong keluar darah" jawab Revan polos.

Evan dan Rachel terdiam dan saling bertatapan.

"Mas, cerita ini mirip sama masa lalu kamu" bisik Rachel ditelinga Evan.

Evan mengangguk dan kembali menatap Revan.

"Kenapa ayah?" Tanya Revan.

"Gapapa, sayang. Revan lain kali jangan gitu lagi ya? Umur kamu masih 7 tahun, belum saatnya" ucap Evan menatap putranya itu.

"Belum saatnya apa, ayah?" Tanya Revan lagi.

"Nanti kamu juga bakal tau" jawab Evan.

Red BloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang