Part 18 : Pembully

54 6 0
                                    

Hari ini kampus kembali aktif. Semua mahasiswa/i sudah banyak bertebaran di halaman kampus. Terlihat Rachel sedang mencari seseorang.

"Ada liat meysa ga?" Tanya Rachel kepada salah satu siswi yang kenal juga dengan meysa.

"Meysa izin soalnya lagi sakit" jawab siswi itu.

"Ohhh gitu, makasih ya" kata Rachel.

Rachel memutuskan pergi ke kelas untuk tidur karena ia masih merasa mengantuk.

Baru saja ia menikmati tidurnya beberapa menit, Rachel sudah dikagetkan dengan suara seorang wanita.

"Ohh ini cewe yang banyak laki-laki pada suka" ucap orang itu.

Rachel terbangun dan membuka matanya. Ia sama sekali tidak mengenali siapa wanita itu.

"Lo siapa?" Tanya Rachel.

"Oh ya lupa kenalan, gue viona, pacar billy" jawab Viona.

"Terus tujuan lo kesini apa?" Tanya Rachel lagi.

"Gue mau ngasih lo pelajaran karena gara-gara lo billy mutusin gue" jawab Viona.

"Salahin pacar lo, ngapa jadi gue?" Sesal Rachel.

"Semenjak lo pindah kesini, pacar gue jadi beda! Gue yakin ini semua pasti gara-gara lo! DASAR WANITA MURAHAN!" Teriak Viona.

Teriakan Viona yang mengejak Rachel wanita murahan itu terdengar keras oleh orang-orang di sana. Sehingga mereka menonton perdebatan antara Rachel dan Viona. Ada juga yang mencibir tentang Rachel yang dibilang wanita murahan.

"Maksud lo ngomong gitu apa?!" Bentak Rachel memukul meja yang ada di hadapannya.

"Emang bener kan? Oh ya, cewe murahan kan emang gabakal ngaku kalau dia murah, upsss" ucap Viona.

Rachel menahan amarahnya dan mengepalkan tangannya.

"Ngapain gue ngerebut pacar lo yang jelek itu?!" Bentak Rachel.

Viona terdiam dan langsung menampar pipi Rachel.

"Anjing lo, chel!" Teriak Viona.

"Anjing kok ngatain orang anjing, upsss" kata Rachel.

"Wanita gila! Pantesan gaada cowo yang mau ngajak lo pacaran! Mereka cuma penasaran aja sama lo!" ucap Viona.

"Kalau emang gue ada pacar gimana?" Tanya Rachel menaikkan 1 alisnya itu.

"Kasian aja si gue, kasian dapat cewe kaya lo HAHAHAH" tawa Viona.

"Sabar,chel, kamu ga boleh ngasih tau kalau Evan itu pacar kamu" ucap Rachel dalam hati.

"Kok diem? Berarti emang ga punya kan?" Kata Viona puas.

"Gue punya, tapi gue sama dia sedang menjalani hubungan rahasia" jawab Rachel.

"Soalnya cowo lo malu kalau punya cewe kaya lo!" Sambung Viona sedikit membentak.

"Awas aja lo!" Batin Rachel kemudian ia pergi meninggalkan ruangan itu.

"EH WANITA MURAHAN! MAU KEMANA LO?!" Teriak Viona tetapi tidak didengarkan oleh Rachel.

Rachel pergi ke taman belakang sekolah dan ia termenung karena masih sakit hati dengan perkataan Viona tadi.

Dibalik pohon, Rachel melihat seseorang berhoodie hitam dan menggunakan masker sedang memotret dirinya.

"EH! LO SIAPA?!" Teriak Rachel.

Seseorang itu pun langsung berlari ke arah hutan dekat kampus itu dan Rachel mulai mengejarnya.

"BERHENTI LO!!" Teriak Rachel yang masih mengejarnya.

Lari orang itu sangat cepat sehingga Rachel kehilangan jejak. Dengan nafas yang ngos-ngosan ia terpaksa harus balik ke kampus lagi. Tapi sayang, ia lupa jalan untuk pulang.

"Perasaan tadi lewat sini" ucap Rachel.

"Eh kayanya bukan lewat sini" ucap Rachel lagi dengan kebingungan.

"ARGHHH GUE LUPAA!!" Teriak Rachel.

"Gue telpon Evan aja kali ya? Siapa tau dia free" Rachel segera menelpon Evan, meskipun sinyalnya rada susah, ia berhasil menghubungi Evan.

"Evann!! Tolongin!" Kata Rachel panik

"Gue kesana" kata Evan langsung mematikan telponnya.

"HAH? Kesana? Maksudnya kesini? Kok dia bisa tau?" Ucap Rachel dalam hati dengan heran.

Tak lama, ada seseorang memanggil namanya di kejauhan.

"RACHELLL!!!" Teriak orang itu.

"DI SINII!!!" Teriak Rachel.

Orang itu adalah Evan. Ia berhasil menemukan pacarnya itu.

Rachel langsung memeluk Evan dengan erat. Tubuh Rachel yang gemetar membuat Evan khawatir.

"Lo gapapa?" Tanya Evan.

"Gue ga kenapa-napa, tapi gue takut" jawab Rachel.

"Yasudah kita keluar dari hutan ini ya" ajak Evan.

Mereka berdua akhirnya berjalan keluar dari hutan tersebut. Saat mereka sudah keluar di hutan itu, ternyata mahasiswa/i sudah berkumpul di belakang halaman sekolah untuk melakukan suatu penelitian.

Untungnya, mereka sempat bersembunyi agar tidak ketahuan sekelompok mahasiswa/i itu.

"Lo masuk ke kampus duluan, gue tinggal di sini" suruh Evan.

"Lo yakin?" Tanya Rachel.

"Daripada ketahuan" jawab Evan.

Rachel pun keluar sendiri dari hutan itu dan semua mahasiswa/i bingung dengan Rachel yang tiba-tiba keluar dari hutan.

"Lo datang darimana, chel?" Tanya salah seorang Mahasiswi.

"Gue tadi ngejar kucing sampai ke hutan itu tapi malah dapat hikmahnya doang" jawab Rachel polos.

"Oalaa, kirain kenapa" ucap mahasiswi itu.

Red BloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang