Sebelum tidur, rachel yang masih mengingat perkataan meysa tadi langsung kepikiran siapa pembunuh itu sebenernya. Meysa mengatakan bahwa pembunuhnya memakai topeng badut dan membawa sebuah pistol. Rachel tiba-tiba teringat saat ia sedang di rumah evan tadi.
~FLASHBACK DI RUMAH EVAN TADI
"Evan, gue mau ke kamar mandi. Tapi rumah lo kebesaran jadi gue lupa letak kamar mandi dimana" kata rachel.
"Lo nya masih mabuk kali" ucap evan.
"Engga lah! Cepetan tunjukkin kamar mandinya!" Suruh rachel.
Evan pun menunjukkan jalan ke kamar mandi di lantai bawah. Saat rachel masuk, ia mencium aroma seperti darah yang baru saja keluar. Rachel juga menemukan sebuah topeng badut yang tergantung di belakang pintu kamar mandi. Setelah keluar dari kamar mandi tersebut, rachel langsung menanyakan hal itu kepada evan.
"Evann.." panggil rachel.
"Yes?" Jawab evan.
"Gue boleh nanya sesuatu ga?" Tanya rachel.
"Sure, tanya apa?" Tanya evan balik.
"Kok kamar mandi lo bau amis gitu? Kaya aroma darah" tanya rachel.
Evan terdiam dan menatap rachel dengan sinis.
"Kenapa?" Tanya rachel panik.
"Terus lo nemu apalagi?" Tanya evan datar.
"Topeng badut?" Jawab rachel.
Evan segera menutup mulut rachel.
"Jangan kasih tau ini ke siapa-siapa" ucap evan.
Rachel mengangguk.
"Itu gue abis bersihin ikan di kamar mandi, terus topeng badut itu punya sepupu gue yang masih anak kecil itu" jawab evan.
"Ohhh, jawab kek daritadi. Kenapa harus serius amat begitu" ucap rachel.
"Gapapaa sii, emang ga boleh bercanda sama pacar semdiri?" Tanya evan.
"Siapa yang ngelarang?" Ucap rachel dan mencium pipi evan.
"I love u, evan" kata rachel lembut.
"I love u more" jawab evan kemudian ia mencium bibir rachel.
~FLASHBACK OFF
Setelah mengingat itu, rachel yang tersenyum-senyum disadarkan oleh ibunya yang tiba-tiba datang.
"Rachel kamu gila? Senyum-senyum sendiri" tanya ibunya.
"Engga bu, rachel cuma keinget tadi rachel sama evan berduaan" jawab rachel.
"Ngapain?!" Tanya ibu.
"Engga bu, ga ngapa-ngapain tenang aja. Anakmu ini bisa jaga diri loh" jawab rachel.
"Lah? Ibu ngapain ke kamar rachel?" Tanya rachel lagi.
"Ibu tidur disini ya, ayah kamu kan ada kerja di luar kota. Berhubung ada pembunuh berkeliaran, ibu jadi takut tidur sendiri" jawab ibu sambil tertawa malu.
"Aelahh bu, kalah sama rachel yang masih muda gini" ucap rachel.
"Biarin lah, yang penting nyawa ibu selamat dulu" ucap ibu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Blood
Teen FictionEvan Argantara seorang lelaki yang haus akan darah. Ia tak segan membunuh siapapun yang menganggu kehidupannya. Tapi sayangnya, identitas psychopathnya tidak diketahui oleh pacarnya, Rachelia. Meskipun merasa janggal, Evan berhasil merayu Rachel den...