Part 13 : Daging segar

64 7 0
                                    

Paginya, rachel bangun lebih dulu untuk memasak makanan kesukaan evan yaitu daging rica-rica. Sampainya rachel di dapur, ia mencari bahan-bahan untuk memasak.

Semua bahan sudah lengkap kecuali daging. Saat ia hendak membuka kulkas untuk mengambil daging itu, evan tiba-tiba datang.

"Nyari apa?" Tanya evan.

"Ini gue mau masak daging rica-rica kesukaan lo, lo punya daging kan?" Tanya rachel balik.

"Daging apa?" Tanya evan lagi.

"Maksud lo? Ya daging sapi lah" jawab rachel.

"Sini gue bantu nyariin dagingnya, soalnya rada nyelip gitu di kulkas" ucap evan.

Kemudian evan membawakan seplastik daging ke rachel yang ingin memasak.

"Wihh, dagingnya gede-gede yaa , mana segar banget lagi" ucap rachel.

"Lo beli dimana dagingnya?" Tanya rachel.

"Dikasih om gue" jawab evan.

"Oalaaaa, yaudah gue mau masak dulu" ujar rachel.

"Gue temenin ya" tawar evan.

"Boleh aja sihh, nih bantu potong-potong dagingnya biar jadi kecil-kecil gitu" ucap rachel memberikan daging itu ke evan.

"Siappp putrii" jawab evan.

Evan mulai memotongi daging tersebut dengan bentuk kotak-kotak kecil. Tapi potongan itu terhenti saat rachel bertanya sesuatu.

"Evan, daging nya kok beda sama daging sapi biasanya? " tanya rachel yang daritadi memperhatikan evan memotong.

"Lo tau darimana kalau ini beda?" Tanya evan balik.

"Orang tua gue juga suka daging sapi. Jadi gue bantu motong-motongin dagingnya" jawab rachel.

"Kalau ini bukan daging sapi terus apa? Daging manusia?" Tanya evan melanjutkan memotong daging itu.

"Mana gue tau daging manusia itu kaya gimana" jawab rachel.

"Intinya ini tu daging sapi. Lo jangan curigain gue macem-macem" bantah evan.

"Siapa bilang kalau gue curiga sama lo, dihh" kata rachel mengerutkan sebelah bibirnya.

Selesai memasak, rachel hendak memanggil alan di kamarnya untuk makan bersama, tetapi evan mencegatnya. Evan masih jengkel dengan sepupunya itu sehingga ia tidak ingin melihatnya dulu. Alhasil, rachel membawakan makanan ke kamar alan.

"Alannn" kata rachel sambil mengetuk pintu kamar alan.

"Gaada jawaban?" Batin rachel.

Tiba-tiba evan datang dan menyuruh rachel kembali ke ruang makan.

"Lo makan dulu, masalah alan entar aja" ucap evan.

"Tapi daritadi gaada jawaban loh van, gue takut dia kenapa-napa" ucap rachel.

"Dia mungkin tidur,chel" kata evan meyakinkan rachel.

"Ishhh, yaudah dehh" ucap rachel.

Mereka berdua kembali ke ruang makan menikmati makanan yang baru saja di buat.

"Gimana rasa dagingnya?" Tanya evan.

"Enakk, beda sama daging yang lain" jawab rachel polos.

"Ini daging sapi premium ,chel" ucap evan tertawa.

"Pantesan enak" kata rachel sambil menyantap makanannya.

Red BloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang