Rachel pun datang ke rumah evan dan disambut oleh penjaga rumah evan.
"Cari siapa non?" Tanya penjaga itu.
"Evan ada di rumah?" Tanya rachel balik.
"Ada non, tunggu sebentar saya panggilkan dulu" jawab penjaga itu.
"Tu orang gatau kah kalo gue pacar si evan? Malah pake nanya lagi" batin rachel.
Tak lama, evan keluar dan mempersilahkan rachel untuk masuk.
"Ini pacar gue, kalau ada dia datang ke sini lagi langsung suruh masuk aja" ucap evan ke penjaga itu.
Kebetulan penjaga rumah itu baru, makanya ia tidak tahu kalau rachel adalah pacar evan.
"Maaf tuan, saya tidak tahu" ucap penjaga itu.
"Ya tidak apa-apa" kata evan.
Rachel dan Evan akhirnya masuk ke dalam rumah itu.
"Ada apa?" Tanya evan.
"Gue mau nanya sesuatu, boleh?" Ucap rachel gugup.
"Tentu, nanya apa?" Tanya evan.
"Lo tau ga siapa yang ngegendong gue pas gue lagi pingsan itu?" Tanya rachel.
"Kapan?" Tanya evan lagi.
"Saat pesta kemaren, kata meysa gue digendong sama si topeng badut alias pelaku penembakan tersebut" jawab rachel.
"Sialan, bakal ketahuan ini" batin evan.
"Evan? " kata rachel menyadarkan evan yang melamun.
"Gue emang liat topeng badut itu ngegendong lo keluar rumah tapi gue yang melihat itu langsung sigap buat ngerebut lo" jawab evan.
"Ohhh, jadi lo berantem sama si topeng badut itu?" Tanya rachel.
"Iyaaa, makanya gue luka nih" kata evan menunjukkan luka memar di lehernya.
Padahal luka memar itu karena ia sempat dipukul seseorang saat evan melakukan penembakan itu.
"Lo luka? Kenapa ga bilang sama gue? Sini gue obatin" kata rachel.
Rachel pun mengobati luka memar yang ada di leher evan.
"Arghhhh" teriak evan kesakitan.
"Tahan dulu tahan, kalau ga diobatin gini bakalan lama sembuhnya" ucap rachel.
"Cepat sembuh kok kalau dipeluk terus" goda evan.
"Mana bisa gitu, luka itu harus diobati" ucap rachel polos.
"Lo polos atau pura-pura polos sih?" Tanya evan.
"Hahh? " ucap rachel heran.
"Ishhhh dahlahh" ucap evan.
"Ahahahah, gue bercanda. Gue paham lo maunya apa" kata rachel dan langsung memeluk evan.
Evan mengelus-elus kepala rachel , "lo kenapa lucu banget sih?" Tanya evan dengan suara deep nya.
"Lucu? Gak yaa!! " bantah rachel.
"Terus apa kalau ga lucu?" Tanya evan.
"Gue itu cool" jawab rachel.
"Iya dehh iyaaa sipaling cool" ucap evan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Blood
Teen FictionEvan Argantara seorang lelaki yang haus akan darah. Ia tak segan membunuh siapapun yang menganggu kehidupannya. Tapi sayangnya, identitas psychopathnya tidak diketahui oleh pacarnya, Rachelia. Meskipun merasa janggal, Evan berhasil merayu Rachel den...