Part ini akan menceritakan siapa pembunuh ibu Rachel dan bagaimana kehidupan Rachel setelah mengetahui orang yang membunuh ibunya itu.
Brakkkk~
Suara pintu didobrak oleh Evan Argantara dan di belakang Evan ada Rachel yang sedang menangis."Ada apa ini?!"
"Cukupp pa!! Aku udah tau semuanya! " kata Rachel sambil menangis.
"Maksud kamu apa, nak?"
"PAPA PEMBUNUH!! , papa kan yang udah sewa orang buat ngebunuh ibu!?!? Supaya papa bisa menikah dengan mama Belle?!" Teriak Rachel.
Papa Rico terdiam, mama belle berusaha menenangkan Rachel dengan mengusap kepalanya.
"ARGHHH JANGAN SENTUH AKU!! Kalian berdua sama aja! Sama-sama keji! Papa udah selingkuh dari ibu! Dan kalian berdua bekerja sama untuk menghabisi ibu!!"
"Aku ga nyangka pa, ternyata papa sekeji ini"
"Aku nyesal lahir di dunia ini dengan orang tua seperti papa!"
"Nak, dengerin papa dulu" ucap pa Rico.
"Apa yang harus dikatakan lagi pa?!? Semunya udah jelass!! Tolong mengakulah!"
"Baik, baik! Papa memang menyuruh seseorang buat ngebunuh ibu karena ibu tidak mengizinkan papa berpoligami!" Bentak pa Rico.
"Tapi ga harusnya papa bunuh ibuu!! Hanya karena hal seperti itu papa sampai bikin ibu mati?!?"
"Tangisan papa yang dulu itu hanya dibuat-buat kan?! Padahal aslinya papa senang kan ibu meninggal?!"
"Rachell.."
"Kalian berdua ibliss!! Kalian berdua ga punya hati!! Kalian berdua sudah menghabisi ibu yang sudah melahirkan aku!!"
"Rachel, mama minta maaf.." ucap mama Belle.
"GAK!! Mau kalian minta maaf sampai sujud di kaki ku gabakalan aku maafin! Ini masalah nyawa pa! Nyawa! Nyawa ibu ga bisa dikembaliin lagi gara-gara perbuatan kalian!!"
"Nak.. ibu sudah tenang, kejadian masa lalu jangan diungkit-ungkit lagi" kata pa Rico.
"Apa?! Apa papa bilang?!? Enteng banget ya pembunuh ini mengatakannya" Tangisan dan Emosi Rachel bersatu.
"Karena aku sudah bersumpah akan balas dendam dengan orang yang sudah membunuh ibu, maka ..."
Dorrrr
Satu tembakan peluru melayang dari belakang pa Rico menusuk dadanya.Pa Rico terjatuh dengan mengeluarkan banyak darah sehingga membuat mama Belle ketakutan hingga berusaha melarikan diri.
Brukkkk~ Errghhh~
Mama Belle terjatuh ketika hendak melarikan diri. Sepertinya ada seseorang yang sudah menantinya di depan sana.Terlihat sebuah pisau tajam tertancap di perut mama Belle. Rachel dan Evan yang melihat itu seketika terdiam kebingungan.
Siapa seseorang yang sudah menusuk mama Belle?
Seorang lelaki muncul dengan mengenakan masker dan jas hitam yang sangat rapi.
"Ayah?"
"Ayah? Pak Devon?" Gumam Rachel.
Dia membuka maskernya, ternyata benar , itu adalah pak Devon.
"Ayah ngapain?!" Tanya Evan.
"Ayah ke sini berencana ingin menghabisi keluarga pak Rico" jawab pak Devon.
"Loh? Pak Rico ada salah apa sama ayah?" Tanya Evan.
"Mereka berdua ini adalah penipu! Mereka sudah menipu perusahaan ayah!" Jawab pak Devon tegas.
"Tapi sepertinya, rencana ayah dibantu dengan kalian" sambung pak Devon.
"Ternyata papa sekeji itu ya" batin Rachel.
Pak Devon menatap Rachel dengan sinis dengan sebuah pisau yang ada ditangannya seakan-akan ingin menghabisi Rachel.
Rachel yang sadar dengan pandangan pak Devon langsung berjalan mundur menjauh dari pak Devon, tetapi pak Devon melangkah maju.
"Ayah? Ayah mau ngapain Rachel?!" Tanya Evan.
"Ayah tidak sudi mempunyai menantu yang berasal dari keluarga penipu" jawab pak Devon.
"yyyaaaa!!!" Teriak pak Devon saat melayangkan pisau tersebut ke arah Rachel.
Errghhh~
"EVAN?!?" Teriak Rachel.
Evan langsung melindungi Rachel dari serangan ayahnya itu sehingga pisau tersebut menusuk bahunya.
Evan terjatuh ke tubuh Rachel yang berada di belakangnya.
"Ku mohon bertahanlah, Evan"
Pak Devon hanya terdiam saat melihat anaknya tertusuk sebuah pisau darinya. Dari raut wajah pak Devon, ia merasakan sebuah penyesalan.
"Ayah, tolong jangan sakiti Rachel! Rachel tidak bersalah, yang salah itu orang tuanya! Rachel tidak seperti yang ayah pikirkan!" Ucap Evan yang hampir melemah.
"Ayah minta maaf..." lirih pak Devon.
"Ayah minta maaf kepada Rachel, bukan ke Evan!" Ucap Evan.
"Saya minta maaf, chelia" kata pak Devon menatap Rachel.
"Rachel sudah memaafkan bapak. Lebih baik sekarang kita bawa Evan ke rumah sakit" ajak Rachel.
"Tidak perlu, chel" jawab Evan.
"Tapi kondisi kamu lemah banget, Van! Mending kita ke rumah sakit ya?" Ajak Rachel.
"Ga...usss.."
"EVAN? EVANN?!?!" Teriak Rachel yang melihat Evan sudah tak sadarkan diri.
TAMBAHANN!!
Oke guys mungkin ada yang bertanya gimana Rachel sama Evan bisa mengetahui kalau pembunuh itu adalah ayahnya Rachel?masih ingat pria yang disekap Evan di bangunan tua itu? malam itu Evan dan Rachel mendatangi lelaki tersebut. Rachel menanyakan tentang keluarga Rico kepada lelaki itu dan ternyata ia mengenal keluarga Rico. Rachel terus bertanya-tanya sehingga membuat lelaki itu mengaku kalau dia adalah suruhan dari Rico, ayah Rachel. Mendengar itu Rachel seakan tidak percaya. Lelaki itu juga menceritakan kenapa Rico menyuruhnya untuk membunuh istrinya sendiri. Rachel sudah tidak tahan dan langsung mendatangi rumah papanya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Blood
Подростковая литератураEvan Argantara seorang lelaki yang haus akan darah. Ia tak segan membunuh siapapun yang menganggu kehidupannya. Tapi sayangnya, identitas psychopathnya tidak diketahui oleh pacarnya, Rachelia. Meskipun merasa janggal, Evan berhasil merayu Rachel den...