10

2.2K 156 27
                                    

Enjoy, jangan lupa vote.

Terimakasih🌹

.
.
.

Malam itu, malam saat keluarga Aglen datang ke rumah Deris.

"Terimakasih sudah mengizinkan kami untuk datang ke sini Deris,"

Itu adalah suara Harana dengan Jingga berada di sampingnya dengan ekspresi malu-malu.

"Maaf Deris kami ke sini mau meminta maaf ata kejadian di sekolah."

Deris menatap mereka datar. Ia tidak mengerti, setelah bertahun-tahun tidak bertemu malah sekarang Aglen datang bersama dengan keluarganya tanpa malu begini.

"Aku maafkan!" sahut Deris.

"Te-terima kasih om udah maafin Jingga, Jingga janji enggak a-ak―"

Deris menyahut lagi memotong ucapan Jingga. "Ya, ya terserah!"

Ares yang kebetulan masih di atas turun, ia terkejut mendapati Aglen sekeluarga di sana.

"Bibi apa yang terjadi?"

Pelayan yang memanggil Ares itu menggeleng tak tahu. "Baiklah, aku akan cari tahu. Berani sekali si Aglen itu datang ke sini," bisik Ares.

"Selamat malam papi dan wah Gala, Jingga kalian tau dari mana rumah ku?" ujar Ares dengan polos. Deris yang melihat kedatangan putranya langsung menarik tangan anaknya agar duduk di atas pangkuan nya.

"Papi ada tamu, Ares malu tau!" bisik Ares namun bisikan itu masih terdengar.

"Ini Ares putraku dan Daisy." ungkap Deris yang entah kenapa membuat Aglen tak nyaman.

Ares menatap aneh Jingga yang tiba-tiba beringsut ketakutan melihat dirinya. Diam-diam Ares tersenyum miring dalam hati. Ingin bermain drama? Bukankah Jingga terlalu bodoh, ini adalah area nya. Apakah Jingga tidak berpikir kalau berbahaya sekali menantang seseorang di kandang nya?

"Papi Ares sudah lapar, ayo kita makan!"

Ares tidak akan memberikan kesempatan itu. Dia tidak akan membiarkan Jingga membuat drama di rumah nya yang suci ini.

"Putra ku sudah lapar, ku harap kalian mengerti."

Harana melotot, mereka baru sampai beberapa menit dan berbicara beberapa patah kata malah langsung di suruh pulang. Lengannya bergerak menyenggol Jingga, memberikan kode untuk segera bertindak.

"A-anu om ... Jingga juga lapar, boleh gak Jingga ikut makan?"

Gala yang duduk di samping ayahnya mengetatkan rahang. Keluarga nya memang tidak tahu malu, ia berdiri.

"Maaf tapi aku akan pulang. Terimakasih tuan dan maaf menganggu,"

Ares tertawa dalam hati melihat Gala. Apa laki-laki itu tidak suka dengan tindakan Jingga? Kalau iya maka itu bagus, Ares akan membuat perasaan tidak suka itu menjadi benci.

"Kok Gala langsung pulang? Kenapa gak ikut makan malam di sini aja?" Ares bertanya.

"Gue sibuk, ada pr."

Setelah mengatakan itu Gala keluar, beruntung ia datang sendiri dengan motor nya tidak ikut mobil ayahnya.

"Yahh Gala nya udah pulang," ucap Ares dengan sedih. Lalu Harana menyahut dengan santai nya. "Maafin anak tante ya sayang, dia emang pemalu banget makanya begitu."

Areska R̶e̶v̶e̶n̶g̶e̶ [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang