17

1.4K 116 2
                                    

Aku tambahin 2 part hehe

.
.
.

Jingga yang duduk sendirian di kamarnya karena baru pulang sekolah kaget mendapati notifikasi kakak nya yang sedang live instagram.

"Tumben live biasanya juga gak pernah?" ucap nya bingung.

Saat sudah membuka live itu Jingga di buat kaget dengan isinya. Tidak ada wajah Gala melainkan beberapa orang yang sedang perang bantal. Sesekali kamera itu bergerak karena pemilik nya yang tertawa.

"Mereka di rumah Ares?!"

PRAKK

Jingga melempar handphone nya ke dinding. Bagaimana bisa mereka temenan? Bagaimana bisa empat orang itu berada di rumah Ares? Terlebih Gala, kakak kembarnya.

"Ini gak bisa aku biarin. Aku harus cepat-cepat jebak om Deris, pas udah menikah sama om Deris aku bakalan bunuh Ares!"

Tanpa Jingga sadari, ada seseorang yang mendengar ucapannya. Dia adalah Harana.

"Jalang sialan!"

PLAK

Jingga tersungkur ke lantai mendapatkan tamparan keras Harana. "Anak kurang ajar! Apa kau berniat untuk menusuk ibu mu sendiri hah?!" pekik Harana tak terima.

"Memang nya kenapa? Aku masih muda, om Deris pasti lebih menyukai ku daripada bunda yang sudah mau keriput!"

Harana meradang. Tidak ada orang lain yang pantas bersanding dengan Deris kecuali dirinya. "Tutup mulut mu!" teriak Harana.

"Bunda yang tutup mulut!" Jingga balas berteriak. "Kalau perlu bunda tutup usia!"

"ANAK KURANG AJAR!"

PRANGG

"Ji-jingga?"

Netra Harana bergetar melihat anaknya yang terbaring di lantai dengan darah yang keluar melalui kepala nya karena ia memukul nya menggunakan vas bunga sangat keras.

"Jingga bangun!" raung Harana. Dia mengguncang tubuh putri nya lalu memeriksa nafas nya. "Eng-enggak! Enggak mungkin!"

"Jingga bangun sialan! Kau tidak boleh mati!"

Harana panik. Dengan cepat ia memungut pecahan vas bunga itu membungkus nya dengan baju Jingga yang berada di dalam keranjang cucian lalu berlari keluar dari kamar anaknya.

Ia menyembunyikan pecahan itu di dalam gudang. Menutupi nya dengan beberapa barang, ia akan membuang nya saat sudah membereskan mayat Jingga.

"Di-di mana Jingga? Apa anak itu menipuku dengan pura-pura mati?!"

Harana menatap linglung kamar Jingga yang kosong. Noda darah juga sudah tidak ada. Ia memeriksa kamar mandi pun di sana juga tidak ada.

"Kemana anak itu?!" geram Harana.

Ia mengigit jari cemas. Luka itu bukan main-main, ia tahu pasti karena darah yang keluar tadi banyak. Mendadak ia merinding terlebih setelah mendapat pesan misterius; tunggulah kebangkitan putri mu jalang! Maka ia akan membawa mu ke neraka.

****

Aglen yang berhasil membawa Jingga keluar dengan susah payah itu ke rumah sakit bernafas lega. Dokter bilang syukur langsung di bawa jadi bisa di tangani dengan cepat. Namun sayang, Jingga harus koma karena pukulan di kepalanya cukup serius. Kalau sadar pun mungkin akan menimbulkan komplikasi lainnya. Misal geger otak atau amnesia.

Ia tak berniat menyelamatkan siapapun terlebih ia sempat mendengar pembicaraan antara istri dan putrinya. Kenapa mereka bisa memiliki pemikiran di luar nalar seperti itu?

Namun dengan kenyataan yang ia tahu itu. Aglen bertekad untuk tidak membiarkan siapapun menyentuh apapun yang berkaitan dengan Daisy.

Dengan nomor telepon yang baru ia beli, Aglen mengirimkan pesan anonim kepada Harana. Ia akan mengancam pelan-pelan wanita itu. Ia juga akan menyembunyikan Jingga supaya Harana semakin di landa ketakutan.

****

"Ingin bertingkah menjadi pahlawan heh?" ejek Ares yang mengamati rekaman CCTV yang ia retas. Melihat tingkah Aglen terekam di sana.

"Aku semakin tak sabar untuk menggunakan orang-orang bodoh itu menjadi pion ku."

"Papi juga tak sabar melihat pertunjukan yang akan kamu lakukan nanti baby."

Ares memeluk leher Deris. Ya, Deris. Mereka sejak awal lah merencanakan ini. Mulai dari masuk JHS lalu mendekati geng Eaglesses agar di jadikan babu, agar terlihat natural Areska di suruh bertahan sampai 5 bulan tapi Deris tak tahu kalau putra nya itu sudah tiada lalu di gantikan oleh Aresga.

Ia juga yang membuat Aglen sekeluarga kembali ke tanah air. Melalui cabang perusahaan miliknya yang lain, Deris menjalin kerjasama dan memanfaatkan momen itu untuk menarik mereka kembali ke sini.

Perihal Sedam. Deris sudah lama tahu kalau anak itu adalah mata-mata yang di kirim Joenathan. Ia tak mempermasalahkan itu, justru bagi nya semakin bagus.

"Papi aku capek akting terus,"

Deris tertawa mendengar keluhan Ares. "Ingin membuat mami bangga kan? Maka tidak boleh mengeluh. Dan sejak kapan baby papi ini suka mengeluh seperti ini?"

"Sejak memiliki teman."

Ares semakin menenggelamkan diri nya di pelukan Deris. "Maafkan papi, setelah semuanya selesai kamu bebas melakukan apapun." bisik Deris.

"Lihat baby, ikan kita terakhir kita sudah datang." ujar Deris saat melihat seseorang muncul di salah satu layar yang ada di dinding.

Ares mengintip sedikit. "Tidak tampan!"

"Benar. Dia adalah orang yang paling jelek di bumi, ini." sahut Deris.

"Siap melaksanakan rencana terakhir baby?"

"Selalu siap, lagipula sebentar lagi aku ulang tahun! Aku ingin di umur 17 tahun semuanya sudah selesai. Kalau bisa gue mau balik ke dunia asal gue." Ares berujar yang tentunya ucapan terakhir di ucapkan nya dalam hati.


Tbc

Maaf melantur, aku pusing pengen cepat tamat!!!!!!!!!!

Areska R̶e̶v̶e̶n̶g̶e̶ [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang