13

1.9K 138 10
                                    


Ares duduk tenang di kursi kantin menikmati es serut miliknya sambil di kipasi Leonel. Pemuda itu juga yang tiba-tiba membelikan es serut untuk Ares. Itu adalah menu baru rilis atas usul para anggota OSIS. Karena itu akan laku keras saat perlombaan yang akan di mulai 2 hari lagi.

"Kak Leo mending makan deh daripada kipasin aku terus." sangat sopan sekali nada bicara Ares. Sayang sekali itu hanya berlaku kepada Leonel seorang.

Leonel tersenyum manis. "Gue udah kenyang," balas pemuda itu. Leonel adalah anggota OSIS lebih tepatnya ketua. Anggota geng jadi KETOS, kurang apalagi pesona Leonel. Ada sih satu, dia bukan anak orang kaya seperti Sedam, Judan dan David. Dia hanyalah anak panti.

"Lo kenapa?" tanya Gala kepada Gedo yang tiba-tiba datang dengan nafas ngos-ngosan. Tanpa bicara ia langsung menunjukkan apa yang di tampilkan di layar handphone nya.

"Pefftttt! ... Hahaha!"

Ares tertawa membuat Gedo memasang wajah masam. "Lo ngapain ketawa? Kita di rumorin gay su!" sungut Gedo. Entah akun milik siapa tapi gara-gara akun anonim itu berkomentar mengatakan kalau mereka adalah pasangan gay yang serasi membuat beberapa orang ikut-ikutan berkomentar.

Ares menggulir komentar yang berjumlah 300+ itu. Komentar itu tidak bisa bertambah lagi karena sudah di tutup akses nya. "Siapa admin nya?" tanya David tak terima. Otaknya panas melihat itu.

"Noh, mereka!" tunjuk Gedo kepada Abel dan Seyla yang asik bergosip di tengah kantin. "Biarin aja, bukan salah mereka kok. Yang salah itu orang yang pertama kali komen bilang gue gay, pasti haters gue." pungkas Ares agak nyaring.

Beberapa murid yang mendengar membenarkan itu. Siapa yang tidak iri dengan posisi Ares sekarang? Ia tidak lagi pendiam, tidak lagi menjadi bahan bullyan geng Eaglesses, tampilan nya kuga berubah menjadi lebih tampan. Reputasi nya sebagai anak donatur membuat Ares pasti memiliki haters.

Jingga yang duduk tepat di samping meja Ares pun menggertak kan giginya kesal. Kenapa masih belum berhasil? Kenapa Ares masih banyak yang bela?! Ia muak, ia muak melihat ini. Ia harus menjalankan rencana besar untuk menyingkirkan Ares.

"Om Deris?" gumam Jingga. Benar, masih ada pria itu. Kalau ia berhasil menjerat Deris maka ia akan bisa mengendalikan nya bukan?

"Maaf bun, tapi Jingga mau kadi istrinya om Deris bukan jadi anak nya." gumamnya.

Harana memang selalu mewanti-wanti agar Jingga bertingkah menggemaskan saat dulu mereka akan ke rumah Deris namun itu berhasil karena sudah di usir pulanh. Jadi Harana mengganti rencana lain, menyuruh Jingga agar berprilaku baik dan berteman dengan Ares agar menimbulkan kesan positif. Tapi rupanya Jingga mengkhianati rencana mereka. Jingga juga ingin memiliki Deris sebagai suami di kehidupan nya. Betapa sungguh menjijikkan sekali mereka berdua.

***

"Jadi mau ngomong apa?" tanya Ares kepada Sedam. Orang itu menyeretnya ke markas Eaglesses saat pulang sekolah.

Leonel menaruh sepiring camilan dan segelas es teh manis ke hadapan Ares. Bermaksud meredam rasa kesalnya.

"Jangan judes dong Res," komentar Judan. "Kapan lagi lo bisa masuk markas Eaglesses." lanjut nya.

Ares menepis tangan Judan yang bertengger di bahunya. "Gue enggak minta buat di ajak ke sini!" sinis Ares.

"Aduh dek manis gak usah malu-malu gitu deh," goda David. Mereka hanya ingin mencairkan suasana yang lumayan tidak enak.

"Gue udah nemu apa yang lo minta." Sedam mengangkat suaranya membuat Ares terlihat tegang. "Tapi gak lengkap, cuma rekaman CCTV di tempat kejadian. Untuk bukti tentang pelaku enggak bisa gue lacak."

Ares ingin mengambil flashdisk yang ada di tangan Sedam namun pemuda itu lekas menjauhkan nya membuat Ares berdecak kesal.

"Berikan!"

"Libatkan aku dulu dalam masalah mu, baru akan aku berikan."

Ares menatap tajam Sedam namun tak membuat Sedam takut. Ia justru tersenyum miring. "Enggak mau? Oke, gak masalah. Bukan gue juga yang rugi,"

"Oke fine, lo boleh ikut!"

"Itu keputusan yang tepat baby,"

Ares merinding mendengar itu. Suara Sedam terdengar seperti suara psikopat yang menemukan mangsa nya setelah sekian lama.

Tbc

Areska R̶e̶v̶e̶n̶g̶e̶ [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang