•> Part 12

23 3 0
                                    

" Kemana dr. Nashwa?" Tanya Friden sambil melakukan operasinya tanpa kehadiran Nashwa.

" Tadi sewaktu aku kesini dr. Nashwa mengikuti dibelakang tapi saat sampai disini aku tidak melihatnya lagi mungkin membantu penanganan di UGD dulu sebentar lagi mungkin akan segera kesini" Jawab Ezra

Diruang operasi lainnya, team 1 baru selesai melakukan 3 operasi rumit.

" Selamat atas operasi yang sukses dr. Deven" Ujar anggota team 1 memberikan applause pada Deven yang baru selesai melakukan operasi terakhir dihari itu.

" Terimakasih atas bantuannya, ayo kita istirahat dulu hari ini cukup melelahkan bukan?" Ujar Deven dengan ramah mengajak anggota teamnya untuk beristirahat setelah pasien dibawa suster ke ruang pemulihan.

Saat dilorong unit operasi, Deven  berpapasan dengan Friden yang juga baru selesai melakukan operasi di ruang lainnya dan saling bertatapan mengisyaratkan tanda saling memberi selamat.

Diruang tengah antara ruang operasi Deven dan Friden, Nashwa keluar bersama Gino dan suster yang sedang membawa pasien selesai operasi. Deven terkejut karena tahu Friden tidak suka jika first Assistantnya melakukan operasi sendiri tanpa ijin dan panduannya.

" Gila, itu nggak salah dr. Nashwa melakukan operasi sendiri tanpa dr. Friden? Wah cari mati dia" Ujar dokter disebelah Deven dengan nama dr. Bima.A Sp.BTKV disakunya.

" Lihat aja tatapannya dr. Friden sekarang udah kayak mau nelen hidup-hidup, dr. Gino juga ngapain ikut dalam operasi bunuh diri itu? Dia kan anggota team 3?" Timpal dokter lain dengan nama dr. Cassandra Sp.An-KAKV

" Sssttt jangan manas-manasi keadaan kalo nggak bisa membantu! Kasihan dr. Nashwa bagaimana pun tindakannya nggak bisa dikatakan salah kalo bisa menyelamatkan pasien" Ujar dokter laki-laki disebelah Ezra dengan nama dr. Ervan Sp.Jp disakunya.

Pasien Nashwa dibawa ke ruang pemulihan melewati Friden, Erza dan Alsha yang menatap Nashwa juga Gino.

Alsha dan Erza menatap Friden lalu Nashwa dengan cemas. Gino dan Shannon ketakutan melihat tatapan Friden yang tajam berbeda dengan Nashwa yang tampak tenang dan malah membalas menatap Friden.

" Maaf dr. Nashwa, dr. Gino saya permisi" Pamit Shannon karena ketakutan dengan tatapan Friden.

" Pssttt dr. Gino kesini" Panggil Bima berbisik pada Gino.

Friden langsung menghampiri Nashwa tanpa basa-basi ia berdiri dihadapan Nashwa.

" Apa? Mau marah? Silahkan pasien itu gawat darurat mau bagaimana lagi? Aku nggak mungkin biarin gitu aja kan?! Dia bisa expire kalo nunggu yang lainnya" Balas Nashwa tanpa rasa takut sedikitpun.

*(Fyi. Expire adalah istilah kedokteran untuk kata meninggal.)

Bryan yang baru muncul bersama Deriel selesai operasi menatap pemandangan ditengah lorong unit operasi.

" Ada apa ini?" Tanya Bryan menghampiri Deven dan yang lainnya.

" Nashwa, ngelakuin operasi sendiri tanpa sepengetahuan Friden" Jawab Deven.

" Gawat, Friden kan paling nggak suka tindakan kayak gitu dilakukan sama first Assistantnya" Ujar Bryan ikut was-was.

" Lebih baik anda tanyakan pada anggota team anda ini dr. Bryan" Celetuk Bima menepuk bahu Gino beberapa kali.

" Gino? gaimana kejadiannya? Apa kamu terlibat?"

" Begini dr. Bryan" Ujar Gino lalu mulai menjelaskan kejadian yang sebenarnya pada mereka.

Friden menatap tajam Nashwa lalu menarik lengannya keluar dari unit operasi.

" dr. Friden lepaskan!" Nashwa berusaha melepaskan cengkraman Friden, Erza segera menyingkir memberikan jalan karena tidak ingin kena marah Friden.

SWEET HOME Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang