Sabtu pagi adalah hari yang paling dinanti oleh Regav dan anak-anak Scarlett lainnya karena hari ini mereka akan membasmi musuh yang sudah berani menantang mereka. Kini tiga anak Scarlett tengah duduk dipinggir lapangan karena memang masih ada waktu untuk siap-siap, disana juga ada Calista yang datang bersama Naldo.
" Cewek Lo mana kak?" Tanya Calista pada Regav.
Laki-laki itu menatap Calista sebentar lalu kembali fokus pada ponselnya."Dia lagi sakit, jadi nggak bisa ikut nonton"
Calista mengangguk, pantas saja sedari tadi tidak ada yang bawel ternyata Salsha lagi sakit toh. Selain Naldo dan Calista yang bucin akut, Regav sama Salsha juga. Untunglah saat ini Salsha sedang berhalangan hadir jadi kebucinan di circle mereka berkurang satu, coba kalo ada kasihan yang jomblo cuma bisa gigit jari.
Dari kejauhan Ellen dan Chelsea terlihat berjalan kearah mereka, wajah kedua gadis itu tampak ceria entah abis ngapain.
" Hai guysss"
" Lama banget sih kalian?" Tanya Calista.
" Ya, maaf Cal tadi nungguin si Chelsea izin ama nyokapnya dulu" Balas Ellen lalu mengambil duduk disebelah Regav. Tidak banyak yang tahu bahwa selama ini gadis itu diam-diam menyukai Regav tapi saingannya Salsha.
Regav berdiri dan pindah tempat duduk disebelah Zein. Zein, laki-laki itu yang awalnya sedang main game diponselnya jadi menoleh heran menatap sang sahabat."Kenapa Lo?"
" Cuma mau jaga perasaan Salsha"
" Santai aja kali, Gav. Lagian Salsha lagi nggak disini juga" Sahut Naldo
" Tapi tetep aja gue harus jaga perasaannya" Tegasnya.
Ellen hanya tersenyum getir, lagi-lagi Regav menjaga jarak dengannya. Meskipun begitu dia tidak bisa membenci Salsha, karena gadis itu adalah teman baiknya.
Tiba-tiba disaat semua sedang bersiap-siap, Romeo berlari kearah mereka dengan wajah panik.
" Gav, si Lintang nggak bisa ikut tanding dia kepleset dibkamar mandi pas mau kesini" Ujarnya dengan nafas ngos-ngosan.
" Kenapa bisa?"
" Nggak tau, tadi dia nelpon gue bilang kayak gitu"
" Gawat Gav kita kekurangan pemain, kita kemarin nggak kepikiran buat bawa pemain cadangan, terus gimana masa mau main berempat?" Tanya Naldo ikut panik jadinya.
Regav mengusap wajahnya, salah dia sendiri sih yang memang tak membawa pemain cadangan karena merasa ini bukan pertandingan resmi jadilah cukup anak-anak Scarlett yang turun, dia tidak menyangka bakal ada kejadian seperti ini.
" Ajak si Gavriel aja tuh anaknya nonton" Celetuk Zein menunjuk Gavriel yang duduk di tribun bersama teman-temannya.
" Nah, iya adik Lo kan jago tuh mainnya walaupun masih bocil" Ujar Naldo menyetujui.
Regav akhirnya menghampiri adik sepupunya yang tadi datang bersama dengannya. Untungnya tak perlu berdebat Gavriel langsung mau dan melepas jaketnya hingga menyisakan kaos santai dan celana jeans pendek.
" Nih kamu pake" Ucap Regav menyerahkan seragam timnya pada Gavriel yang langsung dipakai anak itu meskipun terlihat kebesaran.
Mereka lantas memasuki lapangan saat mendengar peluit ditiup kencang.
" Lo ngapain bawa bocil ke lapangan bro, ini pertandingan bukan taman bermain" Ledek Pandu kapten tim Taruna Mega.
" Nggak usah bacot, kita buktiin aja nanti" Balas Regav dingin sedangkan Gavriel yang merasa direndahkan hanya diam dan menatap laki-laki didepannya dengan tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET HOME
Novela JuvenilSekuel Apa itu rumah? Kehidupan Deven-Anneth setelah menikah. perjuangan seorang ayah dalam melindungi keluarganya yang terancam akan incaran orang-orang yang berniat jahat. akankah ia bisa melindunginya?? YANG TIDAK SUKA BISA LANGSUNG SKIP TANPA HA...