•> Part 03

41 4 0
                                        

" Permisi ruang kepala divisi bedah jantung disebelah mana ya?" Tanya perempuan itu ramah pada resepsionis yang berjaga didepan.

" Mbaknya datang untuk interview dan tes?"

" Bukan, saya datang untuk bertemu dokter kepala, kebetulan saya salah satu mahasiswa yang akan koas disini"

" Oh, mbaknya jalan terus aja kearah sana lalu belok kanan, dilorong yang ada tulisannya dilarang masuk selain dokter nanti terus aja sampai ujung ada gedung khusus dokter divisi bedah jantung disana silahkan bertanya pada penerima tamu lagi yang akan memandu" jelasnya

" Ok, makasih ya mbak" Ucapnya kemudian berjalan mengikuti arahan dari petugas resepsionis tadi.

Hingga pandangannya tertuju pada gedung berwarna krem dengan kayu putih bertuliskan 'Doctor only' lalu berjalan memasukinya.

" Permisi mbak saya Viola Zeyrania, salah satu mahasiswa yang akan mengabdi disini" Jelasnya

" Boleh lihat surat penerjunan dari pihak kampusnya kak?"

Tanpa banyak bicara Viola menyodorkan amplop putih berisi surat penerjunan dari kampusnya pada seorang petugas yang berjaga. Petugas itu membaca surat didalamnya lalu kembali menatap Viola.

" Maaf sebentar saya hubungi dokter kepala dulu" Setelah mendapat anggukan dari Viola petugas penerima tamu itu lantas menghubungi kepala dokter bedah jantung hingga beberapa detik kemudian Viola menunggu akhirnya wanita dihadapannya menyudahi pembicaraannya via telepon dengan dokter kepala.

" Maaf menunggu, anda bisa langsung masuk ke ruang dokter kepala bedah jantung. Ruangannya ada dilantai 8 dari keluar lift ambil arah ke kiri dan ruangannya paling ujung ada nama profesor Endy Gusnandi" Ucapnya

" Ok, terimakasih" balas Viola

Gadis cantik dengan rambut bergelombang yang dibiarkan tergerai indah itu berjalan mencari ruangan yang dituju, hingga pandangan tertuju pada pintu bertuliskan 'Profesor Dr. Endy Gusnandi Sp.BTKV M.Kes'.

" Permisi" Ucapnya mengetuk pintu dihadapannya.

" Masuk" balas suara dari dalam

Mendengar itu membuatnya langsung membuka pintu ruangan, aroma lavender yang menenangkan langsung tercium di indera penciumannya saat pintu terbuka sepenuhnya. Terlihat dua orang laki-laki yang menggunakan jas putih dokter sedang duduk di sofa berwarna coklat susu tampak seperti tengah berbincang.

Laki-laki yang satu sudah berumur sekitar 50 keatas dengan rambut klimis penuh uban dan berwajah hangat penuh senyum, menggunakan kacamata menandakan kesan bijaksana diwajahnya. Laki-laki satunya masih muda sekitar 30-an bertubuh atletis berwajah oriental khas keturunan Tionghoa, potongan rambutnya rapi, berkulit putih dengan satu tahi lalat dibawah mata kirinya menambah ketampanannya. Terlihat sekali kesan cerdas terpancar di wajah ganteng dan matanya lembut tapi dalam tidak terprediksi itu. Tipe laki-laki yang bisa digandrungi para kaum hawa pikir Viola.

" Ah ini pasti Viola ya? Silahkan masuk" Ujar dokter yang lebih tua.

Viola masuk dan langsung dipersilahkan duduk di sofa. Bersebrangan dengan laki-laki yang lebih muda disaku jasnya tersulam nama dr. Deven A.C Sp.BTKV

" Viola  Zeyrania right? Perkenalkan nama saya Endy Gusnandi kepala dokter divisi bedah jantung di RS ini, saya sudah diberitahu sebenarnya atas alasan kenapa penerjunan kamu tidak berbarengan dengan teman yang lain" Ucap profesor Endy dengan ramah sambil menjabat tangan Viola.

" Terimakasih sudah mau memaklumi atas kesalahan teknis yang tidak diprediksi sebelumnya profesor"

" Hahaha itu bukan masalah besar sebenarnya, oh ya perkenalkan ini salah satu dokter bedah terbaik kami dokter Deven asisten pribadi saya jadi kalo ada apa-apa bisa langsung tanyakan padanya semisal saya tidak ada ditempat, Kebetulan kalian juga kan berada di satu bidang yang sama"

SWEET HOME Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang