•> Part 07

38 3 2
                                        

Di lobby depan RS Miracle yang megah seorang wanita cantik berambut sebahu datang untuk menemui sang sahabat yang tengah periksa kandungan. Ia berjalan dengan tenang memasuki RS dan bertanya pada bagian resepsionis.

" Permisi ruang divisi kandungan disebelah mana ya?" Tanyanya ramah.

" Mbaknya jalan terus ikuti lorong ini setelah itu belok kiri, di paling ujung nanti ada lift pilih tujuan ke lantai lima, disana nanti ada tulisan petunjuk ruangan khusus divisi kandungan"

" Ok, makasih ya mbak" Ucapnya berjalan mengikuti arahan dari petugas resepsionis tadi.

Perempuan itu berjalan mengikuti arahan yang diberikan padanya sambil meneliti segala fasilitas RS yang mewah dan luar biasa canggih.

" RS sebagus dan sebenefit ini menyimpan kebusukan dan sejarah pahit seperti yang gue alami, mereka pasti nutupin kejadian yang sebenarnya dengan uang dan kekuasaan pemilik RS ini hingga semua bungkam atas kasus sepuluh tahun lalu. kita lihat saja sampai kapan RS ini bisa berjaya" Batinnya penuh dendam.

Suara lift terbuka dilantai 3, menampilkan seorang laki-laki berumur sekitar 30-an dengan postur tubuh tegap, tinggi sekitar 180 cm berwajah tampan, beralis tebal dan wajah dingin memasuki lift menggunakan jas putih khusus dokter dan kemeja biru langit dengan celana hitam panjang disaku jas putihnya tersulam nama dr. Aksara Bryan Sp.BTKV

" Bryan? Ini beneran kamu?" Batin perempuan itu bertanya-tanya sembari terus memperhatikan laki-laki tersebut dengan intens.

" Maaf nona, saya tidak suka cara memandang anda! Bisa hentikan tatapan anda itu?" Ucap Bryan dingin

Wanita itu tersentak dari lamunannya ia segera mengubah raut wajahnya dari keterkejutannya."Maaf saya tidak bermaksud kurang ajar, saya hanya memperhatikan bagaimana orang-orang yang bekerja disini maaf membuat anda tidak nyaman pak dokter" Ucapnya sengaja menekankan kata 'Pak dokter' dengan nada sebal.

" Kamu beneran udah lupain aku Bry?!" lanjutnya dalam hati dengan tatapan sendu penuh kerinduan.

Suara lift terbuka dilantai 5 tempat tujuannya, saat ia hendak berjalan keluar sudah didahului oleh laki-laki tadi membuat wanita itu semakin kesal.

" Kenapa dia ikut turun di lantai yang sama? Ada perlu apa dia kesini? Bukankah ini area khusus ibu hamil, siapa yang hamil? Apa mungkin istri Bryan lagi hamil juga makanya dia kesini" Ucapnya pelan penuh keheranan lalu berjalan mengikuti arahan yang sudah diberi tahu tadi.

" Kamu kenapa lama banget sih Ra, aku udah sejam nungguin loh" Gerutu perempuan bergamis Sage itu tepat saat dirinya tiba didekat perempuan tersebut.

" Ya maaf, tadi kejebak macet gimana hasilnya?" Tanyanya antusias.

Khanza, tersenyum manis lalu memperlihatkan kertas hasil USG yang baru dia terima pada sang sahabat.

" Aaaaa selamat Khanza sayang, akhirnya tuhan ngasih kepercayaan lagi ke Lo buat jadi seorang ibu" Pekik perempuan yang tak lain adalah Nara sahabat baik Khanza sejak dulu.

" Makasih Ra, ayo pulang tapi sebelum itu anterin aku dulu ke kantor mas Alex aku mau kasih kabar bahagia ini ke dia"

" Ok let's go!"

###

Tujuh hari berjalan maju, duka masih menyelimuti hati Nashwa kehilangan orang yang dicintai adalah suatu hal terpenting yang dialaminya dalam hidup wanita muda itu tersadar sebuah firasat sebelum kepergian sang suami, ingatannya mengarah saat diajak sang suami untuk pergi membeli tahan dan mengurus sertifikat.

" Sayang ini mas belikan untuk Zein dan Asyila, untukmu adalah rumah dan tanah yang kita tempati, mobil ini kan atas namamu dan beberapa aset juga atas namamu. Mas udah mengubah semuanya" Ujar Fatih saat itu.

SWEET HOME Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang