Begitu kesadaran Xia Zhiguang mulai pulih, ia menyadari bahwa dirinya terikat di sebuah kursi dengan sangat kencang, cukup kencang untuk ia merasakan sakit walau hanya sedikit pergerakan. Baik, ia tidak akan membuat banyak pergerakan agar mereka tidak menyadari bahwa dirinya sudah sadar. Lalu ia mendengar beberapa orang sedang berbincang dengan satu sama lain. Samar-samar ia menangkap beberapa kata diantaranya.
"Aku yakin manusia yang satu ini sudah mengetahui jati dirinya yang sebenarnya, tapi aku tidak yakin dengan 2 lainnya."
2 lainnya? Apakah ada manusia lain selain dirinya di sini? Siapa?
"Kalau begitu, maka rencana kita akan semakin mudah untuk mengancamnya". Dan mereka pun tertawa. Namun sebelum Zhiguang mendengar percakapan itu lebih jauh, seseorang menyadari bahwa ia sudah mulai sadar dari pingsannya.
"Hei, aku tau kau sudah sadar. Bangunlah."
"Apa yang kalian inginkan?" Ucapnya setelah membuka mata, ia tidak ingin mengambil resiko apa pun jika ia tidak menuruti perkataan mereka.
"Kami ingin membuatmu memanggil calon raja kita tentu saja."
"Apa yang akan kalian lakukan padanya?" Zhiguang mencoba untuk mengulur waktu, setidaknya cukup untuk melepaskan diri walau dengan mengabaikan rasa sakit ditangannya akibat ikatan yang kencang.
"Untuk apa kami memberitahumu? Lagi pula, kau akan mengetahuinya sendiri nanti." Ucap yang lainnya.
"Kenapa kalian melakukan ini? Kalian bilang dia adalah calon raja kalian."
"Eits, calon raja kita. Aku akan membuatnya menguasai 3 alam ini. Bagaimana menurutmu? Jika saja dia menyetujuinya dari dulu, mungkin kau tidak akan terlibat dalam hal ini." Setelahnya makhluk itu menekan dadanya dan sedikit mengeluarkan kekuatannya membuat Zhiguang terbatuk-batuk.
"Ketua, kau sudah akan melakukannya?"
"Ya. Lagi pula, lebih cepat lebih baik, bukan?" Katanya yang ternyata adalah ketua dari sekumpulan iblis yang mengincar Junjienya.
"Dia tidak akan datang." Ucap Zhiguang sambil menahan sakit di dadanya.
"Oh, benarkah? Apa yang seperti itu belum cukup untuk memanggilnya? Bagaimana dengan yang ini?" Makhluk itu pun menambah kekuatannya pada tekanan di dadanya. Rasanya seperti menghantam sebuah truk saat sedang mengendarai dengan kecepatan penuh. Sangat sakit. Membuat Zhiguang berteriak dan kembali tidak sadarkan diri.
Sedangkan di tempat lain...
"Junjie gege, ku mohon, kau harus mengambil seseorang untuk di serap energinya. Jika seperti ini terus, kau akan tersiksa sendiri." Ucapnya khawatir.
Sudah hampir 1 jam Ruogu membujuk Junjie untuk menyerap energi manusia lain, tapi semua perkataannya diabaikan begitu saja.
"Ayolah ge... setidaknya manusia gila yang tidak berguna masih bisa memberikan energinya untukmu. Jadi kau tidak perlu khawatir dengan nasib manusia itu kedepannya."
Merasa jengah dengan ucapan Ruogu yang cukup berisik dan mengganggu, akhirnya Junjie membalasnya.
"Ruogu, kau yang paling tau bagaimana keadaanku sekarang. Aku tidak mau menyakiti manusia walaupun manusia itu sudah tidak berguna di alam ini. Sudahlah, sudahi saja semua yang ada dipikiranmu dan biarkan aku beristirahat dengan tenang di sini. Ini tidak akan bertahan lama dan semuanya akan baik-baik saja secepatnya." Ucapnya panjang lebar untuk meyakinkan anak itu dan setelahnya dia menutup matanya untuk beristirahat.
Junjie ingin sekali bisa beristirahat dengan tenang, tapi gejolak menyakitkan dari tubuhnya benar-benar menyiksa membuat dia tidak bisa melakukan itu. Di tambah lagi dengan kurangnya asupan energi membuatnya melemah. Jiwanya porak-poranda dan dia tidak bisa mengendalikannya.
Namun belum ada 10 detik sejak dia menutup matanya, jantungnya merasakan sakit yang teramat sangat hingga dia memuntahkan seteguk darah.
"Junjie gege! Kau kenapa?!" Ucap Ruogu khawatir melihat Junjie gegenya seperti itu.
"Xia Zhiguang dalam masalah. Aku akan pergi ke sana."
"Ah? Zhiguang gege? Ada apa?" Tanyanya. Namun sebelum ia mendapat jawabannya, Junjie sudah terbang pergi dengan sayapnya meninggalkannya sendiri.
"Aish... ini sungguh menyebalkan!" Ucapnya kesal. Ruogu pun segera mengirim sebuah pesan kepada seseorang sebelum akhirnya pergi menyusul Junjie.
-----
Begitu Junjie sampai di tempat dimana dia merasakan keberadaan kekasihnya itu, dia langsung saja mendarat melalui atap gedung tersebut sampai ke 3 lantai di bawahnya, tidak peduli jika dia merusak gedung itu yang penting sekarang adalah keselamatan Zhiguangnya, mengabaikan rasa lelah dan sakitnya sendiri. Syukur-syukur bisa menghantam beberapa musuhnya.
Setelah mendarat, dia pun melihat kesekelilingnya. Zhiguang berada di sisi kirinya dengan tangan, kaki dan badannya terikat pada kursi yang didudukinya, tak sadarkan diri. Di sisi kanannya ia tidak dapat melihat apa-apa, tapi dia bisa merasakan adanya pergerakan di sana dan dia hanya memikirkan itu adalah beberapa iblis yang lainnya. Dan jangan lupakan beberapa iblis yang memenuhi lantai gedung ini.
"Lepaskan dia!" Ucapnya marah. Mata biru dan merahnya mengkilap nyala.
"Tidakkah kau ingin menyapa kami semua yang ada di sini terlebih dahulu?" Ucap ketua iblis itu.
Junjie mencibir, mencoba terlihat kuat di depan para musuhnya itu. "Untuk apa aku menyapa kalian? Apakah kalian begitu penting sehingga aku harus mengenal kalian?"
"Tidak perlu terburu-buru, bagaimanapun kau akan mengenal kami sebagai tangan kananmu nanti."
"Tangan kananku? Sejak kapan aku menyetujuinya? Dan kalaupun aku berniat menjadi raja, aku tidak akan memilih kalian sebagai tangan kananku!"
Dahi ketua iblis itu berkedut kesal. "Walau dengan manusia ini bersama kami?" Ucapnya sambil menarik beberapa helai rambut Zhiguang yang tak sadarkan diri.
"Dia tidak ada sangkut-pautnya dengan ini." Setelah mengatakan ini, seseorang memanggilnya.
"Junjie? Kaukah itu?" Itu adalah Zhiguang, ia telah sadar dan dengan samar mendengar suara Junjie. Ia pun perlahan membuka matanya.
Melihat Zhiguang akhirnya membuka matanya, Junjie menyapanya diiringi senyuman miris. "Halo Guang, lama tidak berjumpa."
Ketua iblis itu pun mendengus dan melepaskan genggaman tangannya pada rambut Zhiguang dengan kasar membuat Zhiguang sedikit mendesis pusing.
"Jika dia tidak ada hubungannya dengan ini, kau tidak akan datang ke sini dengan terburu-buru, bukan?"
"Itu karena kalian melibatkan seorang manusia yang tidak bersalah!"
"Hei, Junjie, tidakkah kau berpikir jika kau menerimanya dari dulu, maka semua ini tidak akan terjadi? Tidak akan ada manusia sepertinya terlibat dengan hal ini. Ini semua salahmu sejak awal."
Junjie tercengang mendengarnya. Benar juga, jika ia menerimanya, Zhiguangnya tidak akan terlibat dan bisa menikmati hidup normalnya dengan tenang. Tidak terlibat dengan hal-hal aneh dan menyakitkan. Sakit batin dan raganya.
Melihat Junjienya diam setelah mendengar perkataan ketua iblis itu, Zhiguang menjadi was-was. "Junjie, sayangku, jangan dengarkan dia. Kau sudah melakukan hal yang benar... argh!" Serangan di punggungnya membuat ia tidak bisa menyelesaikan kata-katanya.
"Lepaskan dan jangan sakiti dia!" Seluruh penjuru gedung bergetar akibat kemarahannya.
"Jangan terburu-buru untuk menghancurkan gedung ini dan kita semua, Junjie. Kau mungkin saja bisa melindungi manusia yang satu ini, tapi masihkah kau sanggup untuk melindungi manusia lainnya di sini?" Kata ketua iblis itu.
"Apa maksudmu?" Entah karena jiwa dan raga yang tidak baik-baik saja atau hal lainnya, Junjie tidak bisa merasakan kehadiran semua yang ada di gedung ini. Dia mengetahui Zhiguang berada di sini adalah karena segel dijarinya.
"Buka pelindungnya sekarang." Ucap ketua iblis itu entah pada siapa. Dan setelahnya Junjie merasakan pergerakan lain dari arah belakangnya.
Zhiguang dan Junjie terkejut. Di sana, di tempat yang Junjie kira hanya sekumpulan iblis lainnya, ada tuan dan nyonya Xia yang keadaannya tidak jauh berbeda dari Zhiguang, terikat di kursi yang mereka duduki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fallen to You ✔️
ФанфикBertemu dengan orang asing entah dari mana di dalam hutan. Bagaimana Xia Zhiguang menyikapi hal tersebut? Dan siapa sebenarnya orang yang ia temukan itu? Apa alasannya datang ke hutan itu?