Chapter 29

60 9 0
                                    

Begitu tuan dan nyonya Xia sadar dari pingsannya, mereka sudah berada di sebuah gedung yang berbeda dari sebelumnya, entah sedang berada dimana mereka sekarang. Tak lama mereka melihat beberapa orang membawa orang lainnya dengan, entahlah, mereka tidak melihat adanya tandu atau apa pun itu dan tidak mungkin orang yang di bawa itu terbang.

Namun begitu orang yang di bawa tadi didudukkan di atas kursi dan diikat, mereka tau itu adalah anak mereka. Anak mereka tidak sadarkan diri!

"Guang!" Seru nyonya Xia. Orang yang dipanggilnya tidak menjawab.

"Siapa kalian? Dan apa mau kalian?" Nyonya Xia berseru lantang. Seseorang pun datang menghampiri mereka.

"Tuan dan nyonya tidak perlu khawatir, kami hanya akan memberi kebenaran tentang kekasih anak kalian. Bukankah kalian menyetujui untuk datang karena ingin mengetahuinya? Maka kami tidak akan mengecewakan kalian..." Setelah ia merasakan bahwa Zhiguang sudah mulai sadar dari pingsannya, ia pun melanjutkan perkataannya.

"...Semua akan segera di mulai. Ku harap kalian tidak keberatan jika aku menyegel suara kalian agar tidak mengganggu." Dan benar saja, setelah ia mengatakan itu, tuan dan nyonya Xia tidak bisa mengeluarkan suara mereka bagaimanapun mereka mencobanya.

Bagaimana bisa dia melakukan ini? Siapa mereka? Adalah isi benak tuan dan nyonya Xia.

Setelahnya, mereka menyaksikan semuanya. Mulai dari percakapan antara orang tadi dengan anaknya, anaknya yang terlihat kesakitan dan akhirnya kembali tak sadarkan diri sampai datangnya seseorang entah dari mana dengan sayap berwarna putih dan hitamnya. Mereka terkejut dan tidak menyangka apa yang mereka saksikan ini. Dan begitu mereka mendengar suara seseorang yang baru saja tiba, suara itu seperti suara Junjie!

Siapa mereka? Siapa Junjie? Dan mengapa anak mereka terlibat dalam hal ini? Di dunia mana saat ini mereka berada? Nyonya Xia benar-benar tidak mengerti. Ia yakin bahwa anaknya adalah manusia normal. Anaknya tidak pernah melakukan hal-hal aneh. Lalu ada apa sekarang dengan adegan di depan matanya ini?

Mereka semakin tidak mengerti apa yang mereka katakan. Raja? Tangan kanan? Sejak dulu? Terlibat? Manusia? Dan satu lagi, Junjie mengatakan lama tak berjumpa? Bukankah mereka tinggal serumah? Guang mereka selalu mengatakan Junjienya sedang sibuk. Sibuk seperti apa yang ia maksud?

Dan akhirnya Zhiguang dan Junjie bisa melihat tuan dan nyonya Xia yang ternyata terhalang pelindung tak kasat mata.

"Ayah? Ibu?" Ucap Zhiguang pelan, tidak percaya dengan apa yang ia lihat di depan matanya. Dan mendengar itu membuat Junjie yakin bahwa Zhiguangnya juga tidak menyangka adanya orang tuanya di sini.

Saat Junjie masih dilanda keterkejutan, 4 buah rantai besi tiba-tiba saja melilit pergelangan tangan dan kakinya. Junjie pun mencoba melepaskan diri, tapi dia rasa itu membuat tubuhnya semakin melemah.

"Berhentilah memberontak atau sisa energimu akan semakin terkuras." Ucap ketua iblis itu.

"Apa yang kalian lakukan pada mereka?!" Melihat tuan dan nyonya Xia berada di sini membuat Junjie kembali marah.

"Apa lagi yang bisa mereka lakukan selain ingin mengetahui identitas asli kekasih anak mereka? Aku hanya memberi mereka fasilitas. Bukankah aku iblis yang baik, calon rajaku?" Ujarnya sambil mengangkat dagu Junjie, yang di balas dengan memalingkan wajahnya.

Zhiguang yang mendengar ini menundukkan kepalanya, tidak tau apa yang harus ia lakukan sekarang. Orang tuanya ikut terlibat dan Junjienya berada dalam tekanan yang berat, sedangkan ia hanya manusia biasa yang tidak bisa melakukan apa pun.

"Apa yang kau inginkan?" Ucap Junjie pada akhirnya. Dia sungguh lelah dengan semua ini, dia ingin mengakhirinya secepat mungkin.

"Mudah saja. Kau minumlah ini." Ucap ketua iblis itu sambil memberikan sebuah botol kaca kecil seukuran telapak tangan dengan cairan berwarna merah di dalamnya ke hadapan Junjie.

"Junjie, jangan!" Zhiguang berteriak melarang. Ia tidak tau itu apa, tapi ia tau itu bukanlah hal yang baik. Junjie hanya tersenyum menatapnya, senyuman tak berdaya yang Zhiguang benci.

"Baik. Tapi kalian harus berjanji akan melepaskan mereka." Ucapannya hanya diangguki ketua iblis itu sedangkan Zhiguang di sana tetap mengatakan untuk Junjie tidak meminum apa pun itu sampai kursinya harus di tahan salah satu iblis lainnya agar tidak mengganggu jalannya kegiatan mereka.

Junjie pun meminumnya dan detik berikutnya botol kaca itu terjatuh dan pecah diiringi teriakan menyakitkan yang Junjie keluarkan dan gedung itu kembali bergetar karenanya. Zhiguang sungguh tidak tahan mendengarnya, ia mencoba melepaskan diri dan ingin segera menghampiri kekasihnya, tapi lagi-lagi kursinya di tahan oleh iblis sialan itu!

"Kau begitu khawatir dengan kekasihmu ini, apakah kau tidak akan khawatir dengan nasibmu setelah ini?" Kata ketua iblis itu pada Zhiguang dan setelahnya berkata pada bawahannya, "Habiskan para manusia ini secepatnya dan tugas kita akan segera selesai."

Junjie mendengarnya dan mencoba untuk mempertahankan kesadarannya. "Kau baru saja setuju untuk melepaskan mereka!"

"Rajaku, melibatkan manusia akan merugikan kita nantinya. Jika kau khawatir akan kehilangan pengikutmu, kau akan mendapatkannya lebih banyak walau tanpa mereka. Mereka yang mengetahui hal ini harus disingkirkan." Ucapnya pada Junjie dan berbalik pada bawahannya "Lakukan."

Dan kali ini teriakan kesakitan itu keluar dari seluruh anggota keluarga Xia.

"Tidak... jangan... cukup... ku mohon cukup... CUKUP!" Pada akhirnya, jiwa dan raganya menyerah melihat orang-orang yang dia sayangi menderita tepat di depan matanya. Rasanya sama seperti mereka merenggut nyawa kedua orang tuanya.

Maka setelah mengucapkan kata itu, darah mengalir dari mata kanannya, bulu-bulu putih di sayap kanannya satu per satu berubah menjadi hitam, seluruh permukaan bumi bergetar dan langit menjadi gelap kemerahan.

Para iblis yang mengetahui hal ini bersuka cita dan para manusia yang mengalaminya menjadi bingung dan beberapa bahkan ketakutan karenanya.

"Gawat, situasinya sudah mulai berbahaya. Jie, kau lindungi semua manusia di sini, aku akan mencoba menyadarkan Junjie gege." Ucap Ruogu yang masih berada di luar gedung dimana kejadian itu berada.

"Heh, apa kau gila? Kau pikir seberapa besar kekuatanku untuk melindungi semua manusia di muka bumi ini?" Balas seseorang yang diajak Ruogu untuk membantunya.

"Lu Menglin jie, bisakah kau tidak mengajakku bertengkar di saat-saat genting seperti ini? Jika tidak bisa, maka lindungi saja yang ada di sekitar sini." Ya, Lu Menglin yang sebelumnya Ruogu kirimi pesan untuk membantunya menghadapi masalah yang akan datang. Dia adalah seorang malaikat, maka tidak heran jika mereka sering bertengkar.

"Maka kau katakan itu dari tadi. Bukan salahku jika berpikir seperti itu."

Ruogu hanya mendengus mendengarnya dan mereka segera menuju gedung tempat kejadian dengan tetap mengambil jarak aman agar tidak ketahuan.


Fallen to You  ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang